Renungan Hari Minggu Prapaskah IV B/II
Bac I : Yer 31: 31 - 34 ; Bac II : Ibr 5: 7 - 9 ; Injil : Yoh 5: 31 – 47
Sabda Tuhan hari ini mau mengungkapkan kepada kita betapa Allah mencintai umat-Nya, sekalipun mereka berdosa. Bacaan I mengisahkan orang Israel di pembuangan. Mereka dibuang ke Babel karena pemberontakan mereka kepada Allah. Mereka tidak setia pada perjanjian dengan Allah. Akan tetapi Allah tidak menghancurkan umat pilihan-Nya. Malah Allah menawarkan pemulihan perjanjian itu. Allah berkenan membangun kembali relasi dengan Umat-Nya yang telah hancur itu. Pada tahap ini tampak jelas betapa besarnya anugerah kemurahan Allah. Manusia berdosa tidak mendapat murka, tapi ditebus-Nya. Yang penting umat mau bertobat dan kembali setia pada-Nya.
Peristiwa perjanjian lama ini terulang lagi pada perjanjian baru, dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah manifestasi kehadiran Allah yang kelihatan. Kehadiran Yesus adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari keberdosaannya. Dan untuk penyelamatan itu Yesus harus berkurban dengan wafat di kayu salib. Inilah yang diungkapkan oleh Yesus dalam Injil Yohanes. Yohanes 12 merupakan bagian akhir kisah Yesus sebelum memasuki masa sengsara, penderitaan dan wafat-Nya. Untuk itulah Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan...." Di sini Yesus mau mewartakan kematian-Nya (bdk ay 34). Kematian itu merupakan suatu keharusan agar bisa tumbuh benih kehidupan.
Semuanya itu kembali direfleksikan oleh penulis surat kepada Orang Ibrani. Refleksi penulis surat ini berpusat pada Kristus. Dia melihat kalau Kristus adalah pokok keselamatan. Dari Yesuslah mengalir rahmat keselamatan bagi manusia. Penulis surat kepada orang Ibrani menegaskan bahwa manusia bisa menikmati keselamatan jika ia mau taat kepada Kristus.
Apa pesan sabda Allah pada kita? Sebagai manusia kita tak luput dari dosa. Namun kita memiliki Allah yang maha rahim. Kerahiman-Nya mengampuni kita. Kerahiman Allah tampak dalam diri Yesus Kristus, Tuhan dan juru selamat kita. Kerahiman Allah mendatangkan keselamatan bagi kita. Akan tetapi keselamatan itu menuntut kita untuk taat kepada-Nya. Salah satu wujud ketaatan itu adalah tobat.
by: adrian