Renungan
Hari Sabtu Biasa XXVI, Thn B/I
Bacaan-bacaan liturgi Injil
hari ini terkesan saling bertentangan, meski memiliki kesamaan dalam pesannya.
Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Barukh, dikisahkan bahwa,
sekalipun menghukum umat-Nya, Allah tidak akan menghancurkan mereka (ay. 27). Umat
dihukum karena mereka melupakan Tuhan “dengan mempersembahkan korban kepada
setan, bukan kepada Allah.” (ay. 7). Dengan kata lain, bangsa Israel lebih
mengabdi kepada setan/iblis daripada Allah. Padahal antara Allah dan umat
Israel sudah terikat dengan perjanjian kesetiaan. Akan tetapi, Tuhan Allah
tidak menghancurkan mereka karena kasih-Nya.
Dalam Injil dikisahkan bahwa
para murid telah mengalahkan kuasa setan/iblis. Kepada Tuhan Yesus mereka
berkata, “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” (ay. 17).
Harus disadari bahwa para murid ini berhasil menundukkan setan bukan karena
kekuatan mereka sendiri, melainkan karena kuasa yang mereka dapat dari Tuhan Yesus.
Artinya, bersama Tuhan Yesus mereka mengalahkan setan itu. Jadi,
jika dalam bacaan pertama umat Israel bersahabat dengan setan, dalam Injil para
murid justru mengalah setan.
Sabda Tuhan hari ini mau
mengingatkan kita bahwa kita terpanggil untuk senantiasa mengabdi kepada Tuhan
dan berjuang untuk mengalahkan setan. Tuhan menghendaki supaya kita selalu
menaklukkan setan dalam kehidupan kita, dan tidak memberi ruang baginya dalam
kehidupan kita. Hal ini dapat kita lakukan bila kita senantiasa berjalan
bersama Yesus, Tuhan dan penyelamat kita.***
by:
adrian