Senin, 01 Februari 2021

CATATAN HUJAN BULAN JANUARI

 

Bulan Januari saya akan menetap di Dabo. Namun baru tanggal 4 Januari saya berangkat meninggalkan Ujung Beting menuju Dabo. Sebelum melihat catatan hujan selama di Dabo, perlu disampaikan di sini perihal tanggal 1 – 3 Januari. Harus diketahui bahwa hujan merata di seluruh Lingga dimulai awal tahun 2021 (pukul 00.00) hingga tanggal 2 Januari (pukul 14.00). Artinya, tanggal 1 Januari itu hujan turun seharian, meski intensitasnya sedang. Di samping itu, siang itu air laut pasang tinggi. Tanggal 3 Januari turun hujan sebentar, juga intensitas sedang.

Saat menuju Dabo, hujan menyambut saya ketika hendak memasuki desa Kote. Hujan memang tidak lebat, namun ternyata merata hingga Dabo.

Curah hujan bulan Januari hampir tak jauh beda dengan bulan Desember. Sekalipun tinggi, tetap saja masih ada beberapa hari tidak turun hujan. Setidaknya ada 9 hari, atau kira-kira seminggu ada 2 hari hujan tidak turun. Hari dimana hujan tidak turun kebanyakan cuacanya berawan. Dalam bulan Januari ini ada 2 hari dengan curah hujan sangat ekstrem, dimana hujan turun seharian sehingga benar-benar membuat udara terasa sangat dingin.

Demikianlah gambaran hujan di bulan Januari. Bulan depan kita akan memantau curah hujan di Ujung Beting.

ORANG KUDUS DENGAN NAMA ALOYSIUS / ANTONIUS

Setiap orang tentulah mempunyai nama. Bagi orang kristen katolik, nama tidak hanya sekedar kumpulan huruf yang membentuk kata, tapi harus memiliki makna. Karena dari makna itulah akan terbentuk identitas dan kepribadian seseorang. Setidaknya makna yang terkandung pada sebuah nama mempunyai 2 jenis atau kategori, yaitu makna dari kata yang terkandung pada nama itu, dan makna yang terkandung dalam nama itu. Untuk jenis yang pertama dapat ditemui pada nama GRACE. Kata itu mempunyai makna rahmat atau berkat. Dengan memberi nama itu, maka orang yang menyandangnya diharapkan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Hal inilah yang akan membentuk kepribadiannya di kemudian hari. Untuk jenis kedua dapat ditemui pada nama ADRIANUS. Kata ini merujuk pada nama orang kudus, sehingga orang yang menyandang nama ini diharapkan akan menghidupi teladan hidup orang kudus tersebut. Hal inilah yang akan membentuk kepribadiannya di kemudian hari.

Tradisi kristen katolik dalam memberi nama mengacu pada Kan. 855, yaitu agar nama yang diberikan kepada anak harus memiliki citarasa kristiani. Ada 3 kategori citarasa kristiani untuk nama anak. [1] Nama yang diambil dari Alkitab, baik itu nama tokoh maupun nama tempat. Untuk tokoh selalu diambil tokoh yang tidak menimbulkan skandal. Beberapa contoh nama kategori ini: Abraham, Yeremia, Elia, Betania, Galatia, Ruth, Esther, Tesalonika, dll. [2] Nama yang diambil dari nama orang kudus. Untuk memilih namanya, ada beberapa tawaran seperti berdasarkan tanggal kelahiran yang bersamaan dengan tanggal peringatan orang kudus atau berdasarkan intensi orangtua. Bisa juga didasari pada devosi orangtua atau tradisi keluarga. Beberapa contoh nama kategori ini: Maria, Yosef, Matius, Lukas, Paulus, dll [3] Nama yang diambil dari beberapa istilah atau kata yang tak asing dalam dunia kristen. Beberapa contoh nama kategori ini: Grace, Gloria, Sanctus, Angel, Immanuel, Natal, Paskah, Adven, dll.

Terkait dengan kategori kedua, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para orangtua. Harus diketahui ada banyak nama orang kudus yang memiliki kesamaan. Misalnya, untuk Santa Antonius setidaknya ada 7 orang kudus yang memiliki nama demikian. Untuk itu, ketika memberi nama Antonius untuk anaknya, orangtua wajib tahu Antonius mana yang dimaksud, karena hal ini untuk menjadi “identitas keperibadian” anak kelak.

Untuk maksud ini, blog budak bangka menurunkan nama orang kudus yang memiliki kesamaan nama. Untuk bulan ini, kami menampilkan Santo Aloysius dan Santo Antonius. Silahkan klik pada nama orang kudus tersebut untuk mengetahui riwayat hidupnya.