Senin, 29 April 2019

MENGKRITISI PENERAPAN KOMUNITAS BASIS GEREJAWI


Pasca sinode kedua, Keuskupan Pangkalpinang sangat getol dengan Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Oleh sinode, KBG telah dijadikan locus dan mode pastoral di seluruh wilayah keuskupan, sekalipun KBG bukan merupakan visi Keuskupan Pangkalpinang. Topik KBG inilah yang disajikan blog budak-bangka 2 tahun lalu, persisnya pada 29 April 2017, lewat tulisan berjudul “KBG: Karya Allah atau Iblis”. Judul tulisan itu sungguh sangat provokatif. Ada kesan bahwa tulisan tersebut merupakan refleksi penulis atas perjalanan KBG pasca sinode keuskupan.
Tanpa membaca isi tulisan tersebut pastilah pembaca akan segera menjawab bahwa Komunitas Basis Gerejawi merupakan karya Allah, karena dihasilkan melalui sebuah sinode yang dihadiri umat, imam dan juga uskup. Akan tetapi, setelah membaca tulisan tersebut, pembaca akan dibuat terperangah akan argument-argumen dan logika-logika yang terkandung didalamnya. Disajikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca merasa enak untuk membacanya. Selain itu, pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca tulisan ini, karena tulisan ini disajikan secara singkat, jelas dan tak bertele-tele.
Sekalipun judul tulisan berbentuk pertanyaan, namun penulis tidak memberikan jawaban secara langsung dalam tulisannya. Jawaban itu ada pada pembaca. Dengan membaca tulisan ini, para pembaca, khususnya umat Keuskupan Pangkalpinang, akan mendapatkan pencerahan sejauh mana dirinya telah menghidupi KBG itu. Untuk mengetahui isi tulisan 2 tahun lalu itu, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

TANPA KONFIRMASI, FITNAH MENJADI BENAR


Tentu kita sudah tak asing lagi dengan kata-kata bijak berikut ini: fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Hari ini, lima tahun lalu, persisnya pada 29 April 2014, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Fitnah dan Pembenaran”. Tak dapat disangkal lagi bahwa kerap kali terjadi fitnah dalam kehidupan manusia. Dalam masa kampanye pilpres 2019, pihak Jokowi banyak mendapatkan fitnah dari lawan politiknya.
Tulisan 5 tahun lalu itu merupakan refleksi penulis atas berbagai kasus fitnah dalam kehidupan manusia. Dari refleksi itu, penulis hendak memberikan pencerahkan kepada pembaca dalam menyikapi fitnah. Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca merasa enak untuk membacanya. Selain itu, pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca tulisan ini, karena tulisan ini disajikan secara singkat, padat dan jelas serta tidak bertele-tele.
Dengan membaca tulisan ini, pembaca akan mendapatkan manfaat yang berguna bagi dirinya. Kita akan memperoleh cara baru dalam menghadapi fitnah yang mendera diri kita tanpa harus larut dalam lingkaran setan balas dendam. Bagaimana kita harus menyikapi fitnah? Haruskah kita tinggal diam dan berprinsip ‘anjing menggonggong, kafilah tetap lalu’? untuk menemukan jawabannya, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

KOMITMEN: ANTARA USAHA, WAKTU DAN KEJUJURAN


Hari ini, enam tahun lalu, persisnya pada 29 April 2013, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Komitmen dalam Relasi”. Tak dapat disangkal lagi bahwa komitmen dibutuhkan dalam kehidupan setiap manusia, entah itu secara pribadi maupun secara kolegial. Tulisan 6 tahun lalu ini hendak mengutarakan betapa pentingnya komitmen dalam kehidupan bersama.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca merasa enak untuk membacanya. Selain itu, pembaca tak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca tulisan ini, karena tulisan ini disajikan secara singkat, padat dan jelas serta tidak bertele-tele.
Tulisan 6 tahun lalu itu merupakan olahan kembali dari email yang dikirim oleh Anne Ahira. Di sana dijelaskan tiga hal dasar yang dibutuhkan untuk membangun komitmen bersama. Apa saja ketiga hal dasar itu? Langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Minggu, 28 April 2019

MEMBACA HASIL HITUNG CEPAT PILPRES


Bangsa Indonesia baru saja menyelesaikan pesta demokrasi dalam pemilihan umum (PEMILU) serentak untuk memilih presiden – wakil presiden dan memilih anggota dewan (perwakilan rakyat dan perwakilan daerah). Sekalipun pengumuman resmi dari KPU belum dirilis, namun masyarakat sudah mengetahui hasil akhir pemilu dari hasil quick count. Untuk presiden dan wakil presiden publik sudah mengetahui hasilnya pada kisaran angka 54% untuk pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin, dan angka 45% untuk pasangan Prabowo – Sandi.
Melihat hasil quick count  dengan kisaran angka 54% : 45%, masyarakat tentulah sudah bisa membacanya, yaitu kemenangan diraih pasangan nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin, sekalipun Prabowo mengklaim dirinya menang. Untuk hal ini tentulah orang tak membutuhkan keahlian khusus untuk membacanya. Akan tetapi, tidak demikian jika angka quick count itu dikaitkan dengan survey elektabilitas.
Jika diperhatikan hasil survey beberapa lembaga survey menjelang tanggal 17 April, elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin memang selalu unggul dua digit dari pasangan Prabowo – Sandi. Angkanya ada dikisaran 50-an% dan 30-an%. Misalnya, diambil dari sumber detik.com:
   ·        Lembaga survey Vox Populi, yang melakukan survey pada 5 – 15 Maret mendapatkan hasilnya 54,1% untuk Jokowi – Ma’ruf dan 33,6% untuk Prabowo – Sandi.
   ·        Lembaga survey Charta Politika, yang melakukan survey pada 1 – 9 Maret mendapatkan hasilnya 53,6% untuk Jokowi – Ma’ruf dan 35,4% untuk Prabowo – Sandi.
    ·        Lembaga survey JSI, yang melakukan survey pada 3 – 8 Maret mendapatkan hasilnya 55,6% untuk Jokowi – Ma’ruf dan 26,1% untuk Prabowo – Sandi.
     ·        lembaga survey New Indonesia Research & Consulting, yang melakukan survey pada 1 – 10 Maret mendapatkan hasilnya 55,8% untuk Jokowi – Ma’ruf dan 34,3% untuk Prabowo – Sandi.

Sabtu, 27 April 2019

RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH II - C


Renungan Hari Minggu Paskah II, Thn C
Bac I : Kis 5: 12 - 16; Bac II :      Why 1: 9 – 13, 17 – 19;
Injil       : Yoh 20: 19 – 31;
Minggu Paskah II dikenal sebagai Minggu Kerahiman Ilahi. Bacaan-bacaan liturgi hari ini seakan ingin menampilkan tema tersebut. Injil, yang mengisahkan tentang pengalaman rohani Rasul Tomas, menampilkan satu dimensi kerahiman, yaitu damai. Tuhan Yesus, yang adalah Sang Kerahiman, memberikan damai kepada para murid-Nya. “Damai sejahtera bagi kamu!” (ay. 19, 21). Selain itu, Tuhan Yesus juga memberikan kuasa mengampuni, yang dalam Gereja Katolik terdapat dalam Sakramen Tobat. Karena itu, orang yang memanfaatkan sakramen ini akan mengalami kerahiman Allah.
Allah kita adalah Allah yang rahim, penuh kasih. Para murid sudah merasakan dan mengalami kerahiman Allah dalam diri Tuhan Yesus. Pengalaman akan kerahiman itu tidaklah mereka nikmati untuk diri mereka sendiri, melainkan diwartakan. Hal inilah yang hendak ditampilkan dalam bacaan pertama dan kedua hari ini. Dalam bacaan kedua, yang diambil dari Kitab Wahyu, Yohanes mendapat perintah untuk mewartakan apa yang telah disaksikannya (ay. 11). Dengan pewartaan ini orang lain dapat mengetahui kerahiman ilahi ini sehingga dapat ambil bagian di dalamnya.
Bacaan pertama menampilkan kehidupan para rasul. Bersama dengan orang-orang yang sudah percaya, mereka hidup “dalam persekutuan yang erat” (ay. 12). Hidup dalam persekutuan erat menunjukkan bahwa mereka sungguh sudah mengalami kerahiman Allah dan hidup dalam kerahiman-Nya. Dapat dikatakan bahwa mereka sendiri sudah memiliki kerahiman itu. Karena itulah, “mereka sangat dihormati orang banyak.” (ay. 13). Dan kerahiman yang telah mereka rasakan, tidak dinikmati sendiri, tetapi dibagikan kepada orang lain. Hal ini terlihat pada peristiwa penyembuhan orang-orang sakit (ay. 15 – 16).
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah kerahiman Allah. Dia tidak hanya sekedar wajah Allah, tetapi juga wajah kerahiman Allah. Tentulah hal ini sudah diketahui. Menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah mengalami dan memiliki kerahiman itu? Kalau sekedar mengalami mungkin kita sudah, karena memang Allah itu maharahim. Hanya saja pengalaman itu sepertinya tidak membekas sehingga kita benar-benar memilikinya. Tanda-tanda orang yang memiliki kerahiman ilahi adalah hidup damai dalam persekutuan. Karena itu, melalui sabda-Nya hari ini Tuhan mau mengajak kita untuk hidup dalam kerahiman-Nya, yang ditandai hidup dalam persekutuan erat dengan anggota umat lainnya.***

Kamis, 25 April 2019

SEPERTI INILAH KORUPSI DI GEREJA


Orang selalu mengatakan bahwa tak ada manusia yang dapat bertahan terhadap godaan uang. Dengan dasar inilah blog budak-bangka, empat tahun lalu, persisnya pada 25 April 2015, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Bagaimana Uang Paroki Dikorupsi“. Dari judul tulisan terlihat bahwa tulisan ini hendak memaparkan praktek korupsi di tubuh Gereja Katolik.
Tulisan ini bisa saja merupakan bentuk antisipasi agar tidak terjadi praktek korupsi di Gereja Katolik, namun bisa juga merupakan bentuk pengungkapkan apa yang sudah terjadi. Biar bagaimana pun, tulisan ini dapat dijadikan bacaan wajib bagi pemangku paroki, yakni pasyor paroki dan juga para dewannya, serta umat sekalian, karena uang paroki adalah uang umat (uang Gereja; bukan uang pastor). Karena itu, rasa memiliki dan tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi kontrol sangat dibutuhkan pada diri umat.
Dikemas dalam bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga mudah dicerna dan dinikmati pembaca mana pun. Pembaca tak membutuhkan waktu lama untuk menemukan inti pesannya karena tulisan ini diurai dengan singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan ini, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

MEDIA DAN SEKSUALITAS REMAJA


Enam tahun lalu, persisnya pada 25 April 2019, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Seksualitas dan Peran Media“. Tulisan ini diambil dari tulisan Budi Rajab, seorang staf pengajar Jurusan Antropologi, FISIP – UNPAD. Dari judulnya terlihat bahwa tulisan ini mengupas permasalahan seksualitas yang dialami kaum remaja dan apa peran media.
Tak dapat disangkal bahwa media sangat berpengaruh dalam kehidupan kaum remaja. Pengaruh itu bisa saja dalam hal positip bisa juga dalam hal negatif. Umum sudah mengetahui jika remaja banyak mendapat informasi seputar seksualitas dari media, baik itu media cetak maupun media maya. Dapat dikatakan bahwa semua sarana itu membuat kaum remaja kehilangan kontrol.
Masalah inilah yang akan dikupas dalam tulisan enam tahun lalu ini. Dikemas dalam bahasa Indonesia yang sederhana sehingga enak untuk dibaca. Lebih lanjut mengenai tulisan ini, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Selasa, 23 April 2019

KISAH PAUS YOHANA ADALAH LEGENDA

Jagat sosial sempat dihebohkan dengan kisah tentang Paus Yohana, yang adalah seorang perempuan. Kehebohan ini tidak hanya meliputi umat Katolik, tetapi juga umat manusia. Umumnya orang mengetahui bahwa Paus itu hanyalah seorang pria. Diceritakan bahwa Joan of Ingelheim adalah seorang perempuan yang menyamar jadi pria dan kemudian jadi biarawan hingga akhirnya menjadi Paus dengan nama Pope John VII.
Paus Yohana ini sebenarnya hanyalah sebuah legenda, yang tidak dapat dikonfirmasikan kebenarannya dengan fakta sejarah. Berikut ini kami sarikan kisah legenda Paus Yohana. Dongeng tentang Paus perempuan, yang bernama Yohana, pertama kali ditemukan pada pertengahan abad XIII.
1. Variasi Dongeng Paus Yohana
a. Versi Jean de Mailly.
Pertama kali yang menuliskan dongeng ini adalah seorang Dominikan bernama Jean de Mailly yang kemudian diambil sebagai patokan oleh seorang Dominikan lainnya yaitu Etienne de Bourbon (1261) yang menuliskan dongeng ini dalam bukunya, “Ketujuh karunia Roh Kudus.” Dikatakan di sini bahwa Paus perempuan itu hidup sekitar tahun 1100, namun dalam versi ini tidak disebutkan namanya. Ia adalah seorang yang sangat berbakat, berpakaian seperti pria, menjadi anggota Kuria, lalu menjadi Kardinal dan kemudian Paus. Suatu hari ia naik kuda, dan kemudian melahirkan seorang anak laki-laki; ia lalu terikat pada ekor kudanya, terseret di sepanjang kota, dihukum mati oleh masyarakat, dikuburkan di tempat ia wafat.
b. Versi Martin (Martinus Polonus) dari Troppau

ADA UDANG DI BALIK NASEHAT


Blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya pada 23 April 2013, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Antara Nasehat dan Cemburu”. Tulisan ini merupakan refleksi dari sebuah cerita yang berjudul “Rahib dan Wanita”, yang diambil dari buku Burung Berkicau karya Anthony de Mello. Tulisan ini benar-benar membawa pencerahan bagi kita.
Umumnya orang menilai bahwa nasehat itu baik. Ada tujuan positip yang hendak diberikan oleh pemberi nasehat kepada yang dinasehati. Nasehat merupakan sebuah teguran sekaligus bimbingan, supaya orang yang dinasehati dapat menjadi lebih baik lagi dalam kehidupan dan kepribadian. Akan tetapi, ternyata di balik nasehat ada tersembunyi hal negatif. Hal inilah yang dipapar dalam tulisan 6 tahun lalu itu.
Disajikan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari kalangan saja dapat menikmatinya. Lagi pula pembaca tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, karena tulisan tersebut terbilang sangat singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Sabtu, 20 April 2019

MENCARI MANUSIA BIJAKSANA


Baru-baru ini, kita digemparkan dengan cuitan seorang CEO perusahaan besar yang begitu kontroversial sampai-sampai menyebabkan “rating” minat ke perusahaannya menurun drastis. Salahkah pernyataan CEO ini? Mengapa orang sepandai dan sesukses ini bisa terpeleset dalam membuat “statement” yang beresiko?
Di sini kita melihat bahwa orang yang super-inteligen pun, bisa jatuh karena kurang bijaksana. Apakah dengan banyaknya kita terobsesi pada layar kaca dan peralatan elektronik, membuat kita lupa mempelajari kebijaksanaan? Padahal, dengan berkembangnya artificial intelligence (kecerdasan buatan/AI), kita mengklaim: We’re more than just intelligent machines.
Gejala ini sudah diramalkan Isaac Asimov pada 1988. Bahkan Elon Musk, si raja disruptor penemu Tesla, mobil tanpa pengemudi ini, mengatakan bahwa penciptaan AI ini perlu dikontrol dengan sikap waspada.
Namun, para futuris barat ini pun tidak secara jelas mengekspresikan bagaimana cara meningkatkan budi manusia ini agar tetap setara dengan akalnya. Aristoteles, filsuf Yunani, pernah mengemukakan konsep phronesis yang pada dasarnya adalah sikap mental untuk menjadikan pengalaman sebagai kebenaran: “A true and reasoned state of capacity to act with regard to the things that are good or bad for man.
“From Knowledge to Wisdom”

CARA MUDAH MASUK SORGA MENURUT ISLAM


Kita dapat mengatakan bahwa tujuan akhir hidup setiap manusia, apa pun agamanya, adalah masuk sorga. Memang istilah dan gambaran sorga untuk masing-masing agama terdapat perbedaan, namun itulah cita-cita luhur manusia di dunia ini. Untuk dapat masuk ke sorga dibutuhkan aneka tuntutan, dan tuntutan itu berasal dari Allah. Hanya orang yang dikehendaki Allah saja yang dapat masuk ke sana. Orang-orang seperti itu adalah mereka yang melakukan apa yang dituntut oleh Allahnya.
Tema masuk sorga inilah yang diangkat blog budak-bangka tiga tahun lalu, persisnya 20 April 2016, lewat sebuah tulisan dengan judul “Mau Masuk Sorga? Islamkanlah Orang Kafir!!!”.  Dari judul tulisan tersebut terlihat bahwa tulisan itu mengurai bagaimana umat islam dapat masuk sorga. Dengan kata lain, tulisan tersebut merupakan tuntunan bagi umat islam untuk masuk ke sorga. Mengislamkan orang kafir merupakan tiket mudah masuk sorga bagi umat islam.
Disajikan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari mana pun dapat menikmatinya. Sekalipun tulisan tersebut merupakan opini, namun penulis mengungkapkan juga dasar-dasar ajaran islamnya dengan logika yang masuk di akal. Pembaca tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, karena tulisan tersebut diurai dengan singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

MARI KITA MENCOBA UNTUK MENDENGARKAN


Enam tahun lalu, persisnya pada 20 April 2013, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Kekuatan Mendengarkan”.  Dalam blog, tulisan ini masuk dalam label inspirasi hidup, karena tulisan tersebut berisi pesan yang berguna bagi hidup. Tulisan tersebut berasal dari email Anne Ahira, yang kemudian diolah kembali oleh penulis.
Tulisan tersebut pertama-tama mengungkapkan fakta bahwa kebanyakan manusia mempunyai kecenderungan untuk berbicara. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa manusia ingin dirinya diperhatikan. Karena itu, lewat tulisan 6 tahun lalu itu, penulis hendak mengubah paradigma hidup; tidak lagi sibuk bicara dan bicara tetapi mulai mendengarkan. Dan ternyata, aktivitas mendengarkan memiliki kekuatan yang berguna bagi hidup kita.
Disajikan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari mana pun dapat menikmatinya. Lagi pula pembaca tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, karena tulisan tersebut terbilang sangat singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Rabu, 17 April 2019

REMAJA, JANGAN MAU KAWIN MUDA


Dunia anak remaja adalah dunia pacaran dan romantisme. Tak ada hari tanpa pacaran dalam kehidupan remaja masa kini. Akan tetapi, pacaran zaman sekarang sudah tidak seperti zaman dulu. Kid zaman now sudah memanggil papa – mama saat pacaran. Karena itulah, pernikahan usia dini pun semakin marak.
Hal inilah yang diangkat blog budak-bangka lima tahun lalu, persisnya pada 17 April 2014, lewat sebuah tulisan dengan judul “Pernikahan Dini Berdampak Banyak Hal Negatif”. Blog ini menampilkan juga tulisan-tulisan lain dengan tema yang sama.
Tulisan 5 tahun lalu itu diambil dari internet dan dioleh kembali. Di dalamnya banyak ditampilkan data-data terkait dengan pernikahan dini di Indonesia. Dapat dipastikan bahwa tulisan ini menjadi referensi baik bagi mereka, yang punya perhatian kepada kaum remaja, terlebih orangtua yang punya anak remaja. Apa saja dampak buruk pernikahan dini? Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

SALAH KAPRAH TENTANG CINTA


Hari ini, enam tahun lalu, persisnya pada 17 April 2013, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Remaja, Cinta dan Nikah”. Tulisan, yang berasal dari internet, masuk dalam kategori psikologi.
Anak remaja selalu diidentikkan dengan pacaran dan romantisme. Unsur terpenting dari dua hal tersebut (pacaran dan romantisme) adalah cinta. Akan tetapi, kata ‘cinta’ ini sering disalah-pahami. Hal inilah yang mau dibahas dalam tulisan enam tahun lalu itu.
Tulisan tersebut disajikan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga siapa pun dapat menikmatinya. Sekalipun ada kata remaja dalam judul tulisannya, bukan lantas berarti tulisan tersebut diperuntukkan pada kaum remaja saja. Para pendidik, yang punya perhatian kepada kaum remaja, terlebih orangtua yang punya anak remaja, perlu membaca tulisan ini. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

HIDUP HARUS BERKOMITMEN


Enam tahun lalu, persisnya pada 17 April 2013, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Pentingnya Komitmen”.  Dalam blog tulisan ini masuk dalam label inspirasi hidup, karena tulisan tersebut berisi pesan yang berguna bagi hidup. Tulisan tersebut berasal dari email Anne Ahira, yang kemudian diolah kembali oleh penulis.
Apa pentingnya komitmen dalam hidup? Tak dapat disangkal kalau dalam kehidupan setiap orang pasti mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup itu akan menggerakkan dan mengarahkan perjalanan hidup. Supaya lebih terarah, dibutuhkan komitmen. Inilah sebagian yang akan diurai dalam tulisan enam tahun lalu.
Disajikan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari mana pun dapat menikmatinya. Lagi pula pembaca tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, karena tulisan tersebut terbilang sangat singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Senin, 15 April 2019

PAUS FRANSISKUS: IBLIS INCAR ORANG YANG PUTUS ASA

Umat Kristen kadang lebih memilih untuk mengeluh dan merasa tidak bahagia dalam kehidupan mereka, tetapi hal ini justru membuat mereka menjadi target yang sempurna bagi iblis, demikian kata Paus Fransiskus dalam sebuah homili saat misa pagi pada 9 April 2019 di kapel kediamannya di Domus Sanctae Marthae. “Kesedihan berasal dari ular,” yang mencobai Hawa di Taman Eden dan “selalu menggigit” ketika seseorang tenggelam dalam kesedihan.
Dalam homilinya itu Paus Fransiskus merenungkan bacaan pertama dari Kitab Bilangan (21: 4 – 9) dimana umat Allah – setelah melarikan diri dari perbudakan di Mesir – kehilangan kesabaran dan mengeluh tentang situasi sulit mereka, “lelah akibat perjalanan.”
Allah menghukum mereka dengan mengirim ular berbisa, tetapi kemudian memberi mereka penawar racun – sebuah kesempatan untuk keselamatan – setelah mereka mengakui dosa-dosa mereka karena telah berkata-kata melawan Tuhan dan Musa.
Sensasi “lelah menghilangkan pengharapan dalam diri kita,” ujar Paus Fransiskus. Rasa lelas memberi sebuah ingatan “selektif kepada manusia, selalu mendorong kita untuk melihat sisi buruk dari apa yang kita alami dan melupakan hal-hal baik yang kita terima.
“Ketika kita menderita, kita tidak kuat untuk melakukan perjalanan dan kita mencari pelarian pada berhala, menggerutu atau dalam cara lain yang menunjukkan bahwa ada satu pun yang menggembirakan atau memuaskan,” lanjut Paus Fransiskus. “Inilah kehidupan yang dialami banyak umat kristiani. Kehidupan mereka penuh dengan keluh kesah, kritikan, gerutu, merasa tidak puas, lebih memilih melihat segala sesuatu sebagai sebuah kegagalan atau keluhan.”
Namun mereka tidak menyadari bahwa hal ini mengubah mereka menjadi “medan yang sempurna bagi iblis untuk bertumbuh,” papar Paus Fransiskus.. karena itu Paus Fransiskus meminta setiap orang untuk berdoa kepada Tuhan agar Tuhan “membebaskan kita dari penyakit”, bebas dari rasa takut akan pengharapan dan penyembuhan, dari rasa takut akan penghiburan dan kebangkitan Allah.

BENARKAH KLAIM ISLAM BAHWA INJIL ITU PALSU?


Umat islam percaya kalau Kitab Suci orang kristiani sudah palsu atau dipalsukan. Dasar keyakinan ini ada dalam Al-Qur’an. Namun, benarkah demikian? Tema inilah yang diangkat blog budak-bangka 5 tahun lalu, lewat judul tulisan, “Apakah Injil Dipalsukan?” Tulisan ini berangkat dari sebuah komentar di media social (secara rinci dapat dibaca dalam tulisan tersebut).
Satu hal yang menarik, untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan sebuah perbandingan. Dengan perbandingan ini pembaca diajak untuk mengkritisi cara pandang islam terhadap Kitab Suci orang Kristen ini. Selanjutnya, penulis menjelaskan perihal Kitab Suci Kristen dan bagaimana soal asli atau palsunya sebuah tulisan.
Disajikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari kalangan mana pun dapat menikmatinya. Cara mengurai logikanya pun runtun sehingga pembaca dapat mengikutinya. Sangat jelas bahwa tulisan 5 tahun lalu itu berguna bukan hanya bagi umat islam, tetapi juga bagi siapa saja yang cinta akan pengetahuan dan wawasan. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

BELAJAR DARI RASUL PAULUS


Tujuh tahun lalu, persisnya pada 15 April 2012, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul: “Berkaca pada St. Paulus: Mencari Peran OMK”. Tulisan tersebut merupakan refleksi penulis akan sosok Rasul Paulus, dan nilai-nilai dari refleksi itu kemudian ditawarkan kepada kaum muda katolik.
Satu aspek menonjol dari Rasul Paulus adalah saksi Kristus. Aspek ini juga yang hendak ditawarkan lewat tulisan 7 tahun lalu. Memang masih ada banyak aspek lain lagi yang ditawarkan. Semuanya dikemas dengan sangat ringan dan sederhana sehingga enak untuk dinikmati pembaca mana pun. Untuk mengetahui aspek-aspek lainnya, dan untuk mengetahui perjalanan refleksi atas sosok Paulus, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Sabtu, 13 April 2019

MENGENAL MUHAMMAD DAN ISLAM


Tahun lalu, persisnya pada 13 April 2018, blog budak-bangka, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Membaca Buku ‘MUSLIM PERTAMA’, Mengenal Muhammad”. Menilik dari judulnya, jelaslah bahwa tulisan tersebut lebih merupakan ulasan atau tinjauan atas buku. Buku yang dimaksud adalah “Muslim Pertama: Melihat Muahmmad Lebih Dekat”. Buku ini ditulis oleh Lesley Hazleton.
Dari judul buku sudah jelas bahwa uraiannya tentang Nabi Muhammad. Dengan kata lain, buku tersebut merupakan biografi Muhammad. Riwayat Sang Nabi memang sudah banyak ditulis, sehingga sudah banyak orang paham akan kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, jika riwayat itu dikritisi, maka kita akan menemui sesuatu yang sungguh di luar jangkauan akal sehat manusia. Hal inilah yang terungkap dalam tulisan tahun lalu itu. Lewat tulisannya, penulis hendak mengkritisi buku Hazleton, dan ditemukan sekitar 17 hal menarik.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan, membuat tulisan tersebut enak dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca mana pun. Sekalipun tulisannya agak panjang, namun uraiannya tidaklah bertele-tele. Yang jelas, tulisan ini menarik untuk dibaca bukan hanya bagi umat islam, melainkan juga umat lain agar mengetahui tentang Muahmmad dan juga agama islam. Nah, untuk mengetahui semua hal itu langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

ALLAH TRITUNGGAL TIDAK SAMA DENGAN TRITEISME


Jeremy Tailor, seorang penulis spiritual berkebangsaan Inggris, pernah berkata, “Agama yang tanpa misteri adalah agama tanpa Allah.” Di sini sepertinya mau dikatakan bahwa jika tanpa misteri, agama itu hanyalah agama buatan manusia. Agama katolik jelas merupakan agama Allah, karena di dalamnya terkandung banyak misteri iman. Salah satunya adalah Tritunggal Mahakudus.
Tema inilah yang diangkat blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya pada 13 April 2013 lewat tulisan dengan judul “Memahami Allah Tritunggal”. Tulisan ini diambil dari tulisan DR Petrus M Handoko, CM, yang ada di situs media katolik, yakni hidupkatolik.com. Tulisan tersebut berangkat dari permintaan penjelasan dari seorang umat yang mendapat pertanyaan dari rekannya muslim. Memang, ajaran tritunggal ini sering menjadi momok bagi umat katolik. Karena ajaran tritunggal ini, umat katolik dan umat Kristen pada umumnya disebut kafir oleh umat islam.
Tulisan enam tahun lalu itu bukanlah merupakan ulasan teologis, melainkan sebuah ulasan praktis. Bahasa yang digunakan pun sangat sederhana sehingga pembaca awam dapat dengan mudah menikmatinya. Sungguh tulisan tersebut sangat menarik. Yang membuatnya menarik adalah penulis mengaitkan dengan sumber islam sendiri, sehingga tulisan ini tidak hanya berguna bagi umat katolik dan protestan saja, melainkan juga bagi umat islam. Nah, untuk mengetahui jawabannya langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

INI ALASAN ORANG MEMILIH GEREJA KATOLIK


Hari ini, tujuh tahun lalu, persisnya 13 April 2012, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Mengapa Kita Memilih Gereja Katolik”. Tulisan ini diambil dari situs media katolik, yaitu katolisitas.org.  Melihat tulisannya, sangat jelas bahwa tulisan ini bukanlah tulisan biasa-biasa saja, yang hanya mengandalkan rasa perasaan, melainkan sebuah tulisan ilmiah karena ditunjang dengan data sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Tulisan 7 tahun lalu itu menguraikan tentang Gereja Katolik, dimulai dari sejarah perpecahannya. Keberadaan aneka Gereja inilah yang menimbulkan pernyataan kenapa harus memilih Gereja Katolik. Pemilihan itu bukan didasarkan pada perasaan suka – tidak suka, melainkan pada kebenaran. Dalam tulisan itu hendak dikatakan bahwa kebenaran ada dalam Gereja Katolik.
Sungguh tulisan tersebut sangat menarik. Bagus buat umat katolik agar semakin mencintai Gereja Katolik. Dan bagi yang masih mencari-cari, tulisan ini dapat menjadi jawabannya. Nah, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Kamis, 11 April 2019

PAUS FRANSISKUS: LAWAN BERITA BOHONG DENGAN BERITA OBYEKTIF


Dalam audensi dengan sekelompok wartawan beragama katolik dan protestan dari Jerman pada 04 April 2019 di Vatikan, Paus Fransiskus meminta mereka untuk menyampaikan fakta dan berita obyektif, bukan berita bohong dan rumor. Paus Fransiskus juga mendorong mereka agar terus memberi ruang bagi “pertukaran analisis, opini dan informasi secara terbuka dan bebas” yang akan “menguntungkan semua umat manusia di Negara kalian.”
Kelompok beragam seperti itu memperlihatkan dialog aktif antara televisi dan radio Gereja dan sekular di Jerman, ungkap Paus Fransiskus. Dialog menciptakan “pemahaman, wawasan terbuka,” kata Paus Fransiskus. Selain itu, kolaborasi memberi peluang bagi pertukaran ide dan opini secara terbuka dan bebas. Para wartawan harus memastikan bahwa upaya mereka fokus pada “fakta dan bukan berita bohong, obyektifitas dan bukan gosip, riset yang akurat dan bukan berita utama yang lemah,” lanjut Paus Fransiskus.
Saat ini, kata Paus Fransiskus, dunia tengah mengalami “evolusi masalah” dimana hak untuk hidup tengah dipertanyakan, euthanasia dimunculkan, kesetaraan sosial dihambat, integrasi mengalami kekurangan, dan martabat manusia dan kebebasan nurani dilanggar. Dalam situasi semacam ini Paus Fransiskus mengatakan bahwa semua tergantung pada media apakah mau bertanggung jawab untuk “bersikap tegas demi kepentingan kebebasan umat manusia,” dan bergantung pada komunitas kristiani apakah mau memberi dukungan untuk “pelayanan ini.”
Paus Fransiskus juga mendorong para wartawan agar menulis kisah-kisah positif yang memberi pengharapan. Ia juga mengingatkan mereka bahwa umat manusia hendaknya menjadi pusat perhatian mereka agar umat manusia tetap hidup layak.

CARA MUDAH MERAWAT BATREI HP

Dewasa kini manusia sudah tak bisa lepas dari HP. Apalagi yang jenisnya smartphone. Sepertinya HP menjadi salah satu benda yang wajib dibawa kemana pun kita pergi (mungkin kecuali saat mandi). Akan tetapi, pernahkah kita tahu bahwa nyawa HP itu ada pada batrei? Dan sudahkah kita paham bagaimana merawatnya? Sekedar  diketahui saja, dengan merawat batrei, berarti kita menunjukkan rasa sayang kepada HP kita.
Berikut ini beberapa cara untuk merawat batrei HP kita. Setidaknya ada tujuh hal yang tidak boleh kita lakukan terhadap HP kita.
1.   Jangan mengisi ulang saat batrei sudah 0%. Kebiasaan ini akan mengurangi umur batrei. Charge-lah HP kita ketika daya batrei masih tinggal sedikit.
2.   Smartphone baru tidak perlu harus di-­charge sampai 100%. Dewasa kini bahan batrei smartphone menggunakan lithium ion yang memampukan HP dapat langsung digunakan tanpa perlu di-charge hingga 100%. Jadi, ketika kita beli HP baru, dimana jenis batreinya itu lithium ion, kita dapat langsung menggunakannya. Tunggu saat daya batreinya sudah menipis, barulah kita men-charge.
3.   Jangan menggunakan smartphone (HP) saat sedang di-charge. Kebiasaan ini akan mengurangi umur batrei dan membuat proses pengisian daya makin lama. Karena itu, matikanlah HP kita saat sedang di-charge.
4.   Jangan pernah menggunakan sembarangan alat charge. Biasanya ketika kita membeli HP, penjual langsung memberi sekalian dengan alat charge. Charge yang berbeda dengan tipe ponsel dapat memiliki arus listrik dan tegangan yang berbeda. Kebiasaan menggunakan charge yang bukan pasangan ponsel akan merusak kualitas batrei HP.

TIPS AGAR BADAN TETAP SEHAT


Tentulah kita tak asing lagi dengan pepatah atau nasehat “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Nasehat ini dapat diterapkan dalam banyak aspek kehidupan. Salah satunya adalah kesehatan. Nasehat itu hendak mengatakan bahwa menjaga kesehatan itu lebih baik. Salah satu aspek dari kesehatan adalah daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh kita baik, maka sehatlah kita. Karena itu, menjaga daya tahan tubuh merupakan sebuah bentuk menjaga kesehatan tubuh.
Masalah inilah yang diangkat blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya pada 11 April 2013. Topik ini dibahas dalam tulisan dengan judul “Menjaga Daya Tahan Tubuh”. Tulisan, yang diolah dari berbagai sumber tulisan ini, merupakan tips agar badan kita tetap sehat. Ada enam langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh tetap baik. Semuanya diurai dengan ringkas.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga tulisan ini dapat dibaca dan dinikmati oleh pembaca mana pun. Tak perlu berlama-lama untuk menemukan keenam tahapan menjaga daya tahan tubuh kita, karena tulisan ini diurai dengan singkat, to the point dan jelas. Lebih lanjut mengenai tips menjaga tubuh tetap sehat langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Senin, 08 April 2019

KEBAIKAN JANGAN DIBATASI WAKTU


Setiap agama di dunia ini tentulah mempunyai tradisi puasa, yaitu tidak makan dan minum, atau biasa disebut dengan istilah matiraga. Bentuk dan cara berpuasa itu bisa saja berbeda dari satu penganut agama ke penganut agama lainnya. Umat islam berpuasa pada masa/bulan ramadhan penuh. Umat agama lainnya berpuasa menjelang hari raya besar. Demikian pula dengan umat katolik. Mereka berpuasa selama 40 hari selama masa pra-paskah.
Nah, tema puasa inilah yang diangkat blog budak-bangka pada lima tahun lalu, persisnya pada 8 April 2014. Judul tulisan yang ditampilkan adalah “Pantang Sesaat vs Pantang Sehayat”. Tulisan lima tahun lalu itu hendak menyorot satu tradisi puasa yang ada dalam Gereja Katolik. Melalui tulisan tersebut, penulis mau mengajak umat katolik untuk merefleksikan aktivitas puasanya dalam masa pra-paskah. Mengingat pentingnya aktivitas tersebut bagi kehidupan, maka penulis mencoba mengajukan pertanyaan reflektif, apakah kegiatan puasa itu hanya berhenti pada masa pra-paskah saja.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca mana pun dapat menikmatinya. Meski ditujukan untuk umat katolik, namun lantas berarti umat agama lain tidak dapat membacanya. Pesan dari tulisan tersebut dapat diterapkan pada umat agama lain. Selain itu, pembaca tak perlu bersusah-susah dan berlama-lama untuk dapat menemukan poin-poin yang ditawarkan, karena tulian tersebut diurai dengan singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

MEMBUAT HIDUP BERMAKNA BAGI SESAMA


Blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya hari ini, 8 April 2013, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Mengelola Peran”. Tulisan tersebut merupakan pengolahan kembali dari tulisan Anne Ahira, yang dikirim via email. Dalam tulisan tersebut, ditegaskan bahwa setiap orang pasti mempunyai peran dalam hidupnya. Peran itu tidak hanya terkait dengan dirinya sendiri, melainkan juga pada orang lain. Malah dapat dikatakan bahwa diri kita bermakna ketika peran yang kita mainkan bermanfaat bagi kehidupan orang lain.
Nah, supaya dapat berguna bagi kehidupan sesama, maka peran yang melekat pada pribadi kita itu harus dikelola dengan baik dan benar. Hal inilah yang hendak ditawarkan blog budak-bangka melalui tulisan enam tahun lalu itu. Ada beberapa poin penting yang menjadi pokok pengelolaan peran. Beberapa poin itu lebih merupakan tawaran, bukan sesuatu yang baku. Kita masih dapat menemukan hal lain di luar poin-poin yang telah ditawarkan tersebut.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga pembaca mana pun dapat menikmatinya. Pembaca tak perlu bersusah-susah dan berlama-lama untuk dapat menemukan poin-poin yang ditawarkan, karena tulian tersebut diurai dengan singkat, padat dan jelas. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Jumat, 05 April 2019

MENGUPAS TUNTAS ISLAMFOBIA


Pasca terror di dua masjid di Selandia Baru muncul dua istilah yang terkait dengan aksi terror tersebut. Dua istilah adalah islamfobia dan xenofobia. Islamfobia dipahami sebagai ketidak-sukaan atau ketakutan terhadap islam (baik sebagai agama maupun pemeluk), sedangkan xenophobia adalah ketidak-sukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Kedua istilah tersebut ditujukan kepada orang non muslim, secara khusus pelaku penembakan brutal terhadap umat islam.
Istilah islamfobia memang sudah tidak asing lagi. Hampir setiap kali muncul aksi terror bom bunuh diri, selalu ada aksi dari segelintir umat islam yang menyatakan mereka cinta damai dan islam sebagai rahmatan lil alamin. Gerakan damai kelompok islam pasca terror dari kelompok islam lainnya bertujuan hendak menghapus islamfobia pada kalangan umat non muslim.
Jika diperhatikan baik-baik, hingga saat ini tidak pernah muncul istilah lain selain islamfobia. Belum pernah ditemukan ada orang mengatakan kristenfobia, buddhafobia, hindufobia, dll. Yang ada sepertinya hanya islamfobia. Dan istilah ini hanya ditujukan kepada umat non islam dalam dua kasus yang berbeda, yaitu ketika muncul aksi terror islam dan aksi terror terhadap islam.
Pertama, ketika muncul bom Bali atau juga tragedi WTC, 11 September 2001, yang dilakukan oleh kelompok islam teroris al-Qaeda, muncul kata islamfobia yang ditujukan kepada umat non islam. Sepertinya terorisme selalu dikaitkan dengan islamfobia (silahkan baca di sini). Bayangkan, orang sudah menjadi korban kebiadaban para teroris islam, masih juga dicap islamfobia. Hal ini terus berulang di saat terorisme islam lainnya muncul. Malah umat non muslim, yang selalu menjadi sasaran terror, dikenakan sandang islamfobia.
Umumnya, pasca aksi terror yang dilakukan sekelompok umat islam radikal, akan muncul kelompok islam lainnya yang melakukan aksi damai. Gerakan mereka ini bertujuan menampilkan islam rahmatan lil alamin sehingga ketakutan pada islam itu hilang. Mereka ini sepertinya tidak sadar kalau islam itu memiliki wajah ganda; di sisi depan islam kasih dan sisi belakang islam benci. Islam yang berwajah kasih tidak melihat wajahnya yang lain, yang sebenarnya melekat erat dengan dirinya, sementara umat non muslim melihat keduanya. Karena itu, wajar ketika melihat wajah islam yang penuh kebencian, intoleran dan terror, umat non muslim ketakutan. Namun islam berwajah kasih hanya tertuju melihat orang lain yang ketakutan melihat islam yang berwajah benci (yang tak dilihatnya) lalu mencap orang itu islamfobia atau mengajak untuk tidak islamfobia.

MARI KITA BELAJAR


Blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya hari ini, 5 April 2013, menampilkan empat tulisan dengan tema belajar.  Secara umum, kata ‘belajar’ dapat dipahami sebagai suatu proses aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan dalam hidup, baik itu tingkah laku, cara pandang, pemahaman ataupun lainnya. Jadi, perubahan dalam diri seseorang dapat terjadi jika terjadi juga proses pembelajaran, yang didapat melalui berbagai macam cara.
Mengingat pentingnya peran belajar dalam hidup manusia inilah yang membuat blog budak-bangka menyajikan tulisan-tulisan terkait dengan belajar. Beberapa tulisan tersebut diambil dari berbagai media (sumbernya dapat dilihat pada bagian akhir tulisan). Dari semua tulisan tersebut, terlihat jelas bahwa belajar mendatangkan begitu banyak manfaat bagi kehidpan manusia. Dengan belajar juga dapat melahirkan peradaban baru.
Akan tetapi, blog budak-bangka tidak hanya menampilkan manfaat dari belajar saja, melainkan juga bagaimana menumbuhkan minat belajar tersebut pada anak sejak usia dini. Semua tulisan tersebut dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan sederhana sehingga sungguh menarik untuk dinikmati. Untuk dapat mengetahui aneka manfaat dari belajar dan bagaimana menanamkan minat belajar pada anak, langsung saja klik pada judul-judul berikut ini:

Rabu, 03 April 2019

PAUS FRANSISKUS: DIA YANG MEMBANGUN TEMBOK AKAN TERPENJARA DI BALIK TEMBOK


Selama penerbangan setelah kunjungan dua hari di Maroko kembali ke Roma, Paus Fransiskus menghabiskan lebih dari setengah jam mengobrol dan menjawab pertanyaan para wartawan. Topik obrolan mencakup berbagai subyek, antara lain tentang konsekuensi dari kunjungan tersebut bagi perdamaian.
Dialog Kristen dan Muslim
“Saya akan mengatakan bahwa sekarang sudah ada bunga, buahnya akan datang kemudian,” jelas Paus Fransiskus terkait dialog perdamaian Kristen - Muslim. Paus Fransiskus menyatakan kepuasan karena dapat berbicara tentang perdamaian, persatuan dan persaudaraan selama kunjungan ke Maroko, dan juga selama kunjungan sebelumnya ke Abu Dhabi yang menghasilkan Dokumen tentang Persaudaraan Manusia yang ditanda-tanganinya bersama dengan Imam Besar Al-Ahzar.
Ia menjunjung tinggi kebebasan beragama yang ia saksikan di Maroko dan rasa hormat dimana semua saudara dan saudari diterima. “Ini adalah bunga kehidupan bersama (koeksistensi) yang indah yang menjanjikan hasil. Kita tidak boleh menyerah,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus mengakui masih ada kesulitan karena di setiap agama selalu ada kelompok fundamentalis yang tidak ingin maju dan tetap hidup dengan kenangan pahit dari perjuangan di masa lalu, yang terus mencari perang dan juga menabur ketakutan. Namun Paus Fransiskus menegaskan kembali akan perlunya bekerja untuk dialog persaudaraan, dan mengatakan bahwa dialog hanya dapat berkembang ketika ada hubungan manusia di berbagai tingkatan. “JIka itu untuk manusia, dilakukan dengan pikiran, hati dan tangan, maka perjanjian ditanda-tangani,” ujar Paus Fransiskus.

MEMBANGUN DIALOG ISLAM DAN KRISTEN


Dari antara sekian banyak agama di dunia ini, kiranya agama islam dan Kristen saja yang kerap bergesekan. Padahal keduanya masuk dalam satu rumpun, yaitu agama Samawi; para pemeluknya masih saling bersaudara dengan Abraham sebagai bapak pemersatunya. Ada yang mengatakan kalau gesekan yang terjadi sekarang ini tak lepas dari sejarah perang salib pada ribuan tahun lalu.
Namun ada juga yang melihatnya secara sederhana, yaitu tidak dapat saling memahami. Masalah inilah yang diangkat blog budak-bangka dua tahun lalu, persisnya pada 3 April 2017 lewat judul tulisan “Ini Alasan Kenapa Umat Islam dan Kristen Tak Bisa Saling Memahami”. Tulisan tersebut merupakan hasil pengamatan dan permenungan penulis, yang adalah juga admin blog ini.
Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga tulisan tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca mana pun. Pembaca tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan isi pesan tulian tersebut, karena tulisan itu diurai dengan singkat, padat dan jelas.
Tulisan tersebut sangat berguna bagi umat islam dan juga Kristen (protestan dan katolik). Dengan membaca tulisan tersebut, maka akan terbangunlah “jembatan” komunikasi di antara dua anak-anak Abraham ini. Nah, apa saja alasan sehingga umat islam dan kristiani tidak dapat saling memahami? Untuk menemukan jawabannya, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

ANAK DAN TELEVISI


Pada hari ini, enam tahun lalu, persisnya 3 April 2013, blog budak-bangka menurunkan tiga tulisan dengan tema anak dan televisi. Jaman sekarang televisi, bahkan gadget, bukanlah merupakan barang mewah. Dapat dipastikan bahwa setiap keluarga mempunyai televisi, malah ada yang memiliki lebih dari 1 televisi. Benda kotak yang dapat menampilkan gambar dan suara ini biasa dijadikan sarana hiburan. Akan tetapi, tidak semua hiburan itu selalu sehat.
Masalah inilah yang diangkat blog budak-bangka enam tahun lalu. Tulisan-tulisan tersebut merupakan kutipan dari berbagai media (dapat dilihat di bagian akhir tulisan). Dari judul-judulnya, sepertinya tulisan-tulisan tersebut mau berangkat dari realitas keluarga dengan ayah ibu sibuk sehingga tidak punya waktu luang bersama anak. Supaya anak tidak merasa sendirian, maka dihadirkanlah televisi.
Namun, mengingat ada juga dampak buruk televisi bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak, maka ditawarkanlah beberapa solusi. Dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga sungguh menarik untuk dinikmati. Untuk dapat membaca tulisan-tulisan tersebut, langsung saja klik di judul-judul berikut ini:

Senin, 01 April 2019

HAL SEPELE PEMBENTUK KARAKTER ANAK DI MASA DEPAN

Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah berkata, “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.” Pernyataan Bung Karno ini mau menggambarkan bagaimana kita memaknai masa lalu sebagai cermin di masa kini, bahkan masa depan.
Karena itu, jangan anggap sepele peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dan jangan pernah membuang atau melupakan pengalaman masa lalu. Dalam hal ini Bung Karno pernah juga mengatakan, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”; sebuah pernyataan yang dikenal dengan slogan jasmerah.
Terkait dengan kepribadian, ternyata pengalaman atau peristiwa masa lalu dapat menjadi faktor pembentuk kepribadian masa depan. Setidaknya ada tujuh hal sepele di masa kecil yang dapat memprediksi karakteristik anak saat dewasa nanti.
1.   Anak yang “tidak patuh” pada aturan dan orangtua, akan mempunyai pendapatan lebih besar. Menurut para ahli, anak-anak yang mempunyai sifat “pemberontak” biasanya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berani membela apa yang menurutnya benar. Sedangkan anak-anak yang “penurut” ternyata punya pendapatan yang lebih rendah dari mereka yang “pemberontak”.
2.   Anak yang melihat orangtua menyelesaikan pertengkaran akan menjadi lebih baik. Menyelesaikan konflik dengan baik akan membuat anak belajar mengerti bahwa setelah berdebat (bertengkar), orangtua dapat berbaikan dan terlihat lebih bahagia. Hal ini akan membuat anak mampu menyelesaikan masalahnya dan menjadi lebih baik.