Renungan Hari Senin
Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I Rom 8: 28 – 30; Injil Mat 1: 1 – 16, 18 – 23;
Hari ini Gereja Universal memperingati Pesta Kelahiran Santa
Perawan Maria. Bacaan-bacaan liturgi hari ini sama sekali tidak ada kaitan
dengan kelahiran Bunda Maria. Bahkan tidak ada catatan sejarah tentang kapan
dan dimana persisnya Ibunda Yesus ini dilahirkan. Gereja merasa perlu
menetapkan momen ini, mengingat peran Maria dalam karya keselamatan Allah. Jadi,
penetapan ini lebih pada penghormatan kepada Bunda Maria, serta ajakan untuk mengikuti
teladan hidupnya. Pada poin terakhir inilah, sabda Tuhan mendapat gaungnya.
Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus kepada
Jemaat di Roma, Paulus menekankan bahwa Allah senantiasa bekerja untuk
keselamatan umat manusia. Untuk maksud itu, Allah membutuhkan tangan manusia.
Maria merupakan salah satu rancangan Allah untuk keselamatan umat manusia,
melalui Tuhan Yesus. Hal ini terlihat dalam Injil hari ini. Diawali dengan
silsilah Yesus Kristus, dimana nama Maria muncul di dalamnya, hingga bagaimana
Allah “menggunakan” Maria sebagai alat-Nya. Maria mengandung dari Roh Kudus. Ini
sesuai dengan janji Allah, yang telah dilontarkan para nabi Perjanjian Lama.
Hari ini sabda Tuhan mau menyadarkan kita bahwa untuk
menyelamatkan umat manusia, Allah membutuhkan manusia. Salah satunya adalah
Bunda Maria, yang melaluinya Allah menjadi manusia. Maria telah dipanggil Allah
sedari awal, dibenarkan dan akhirnya dimuliakan. Semua itu karena teladan iman
Maria, “Terjadilah padaku menurut kehendak-MU.” Teladan inilah yang hendak
ditawarkan kepada kita. Melalui sabda-Nya dan juga lewat pesta Maria ini, Tuhan
menghendaki supaya kita hidup berserah diri kepada Tuhan. Kita diajak untuk
senantiasa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar