Jumat, 27 Februari 2015

Pastor Mau Masuk Lapas

Berhubung Rm. Ansel mengantar seorang korban trafficking ke Flores, ia meminta saya misa di penjara. Bagi saya ini merupakan kesempatan langka. Bukankah Tuhan Yesus pernah bekata, “Saat Aku di penjara, kamu mengunjungi Aku.” Karena itu, saya segera menyanggupinya.

Hari Kamis, bersama rombongan ibu-ibu, kami berangkat menuju Lapas Barelang. Perayaan ekaristi dimulai pukul 10.30 WIB. Setelah misa, saya memperkenalkan diri. Saya menyebut tugas saya di KOMSOS, divisi IT (baca: Ai Ti).

Pada saat ramah tamah, seorang warga binaan (WB) mendekati saya. Dia mengaku kalau dirinya pernah di seminari. Dia ditahan karena kasus kejahatan IT. Maka, kami pun ngobrol.

WB    : Wah, tak nyangka, Romo orang IT juga.

Saya  : Akh, biasa saja, Kamu juga orang IT. Oya, bagaimana bisa kamu masuk ke lapas ini?

WB    : (sedikit berbisik) Emang Romo mau masuk ke sini juga?

Saya  : #@%&*^%$#????
Batam, 23 Januari 2015
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Renungan Hari Jumat Prapaskah I - B

Renungan Hari Jumat Prapaskah I, Thn B/I
Bac I  Yeh 18: 21 – 28; Injil      Mat 5: 20 – 26;

Sabda Tuhan hari ini berbicara soal ajakan untuk selalu berbuat baik. Dalam bacaan pertama, Nabi Yehezkhiel mengajarkan bahwa tobat yang disertai dengan kesetiaan pada ketetapan Allah, melakukan keadilan dan kebenaran, dapat mendatangkan keselamatan, yaitu hidup (ay. 21). Tuhan tidak akan mengingat lagi dosa dan pelanggaran di masa lalu. Akan tetapi, jika umat berbuat dosa, maka Tuhan tidak akan mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan. Ini mau menekankan agar umat jangan jatuh ke dalam dosa, melainkan selalu berbuat baik. Seandainya pun umat jatuh ke dalam dosa, Tuhan masih memberi kesempatan lewat pertobatan.

Tuhan Yesus juga, dalam Injil hari ini, menekankan ajakan untuk berbuat baik. Malah Tuhan Yesus menuntut lebih; tidak sekedar “baik” saja. Tuhan Yesus tidak berhenti pada tuntutan tidak membunuh, melainkan berlanjut pada permintaan untuk tidak marah atau memfitnah sesama. Jika membunuh itu melukai secara fisik, marah dan memfitnah melukai secara psikis atau perasaan. Jadi, Tuhan Yesus mengajak umat untuk tidak melakukan kejahatan yang bukan hanya merugikan secara fisik, melainkan juga yang non fisik. Ada totalitas kemanusiaan yang harus dihargai. Singkat kata, Tuhan Yesus menghendaki agar para murid-Nya lebih baik dari biasanya.

Masa prapaskah merupakan masa tobat. Pada masa ini kita diajak untuk berefleksi, melihat diri kita sendiri. Apakah hidup keagamaan kita sudah baik atau belum. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita, bila hidup keagamaan kita belum baik, maka kita diajak untuk bertobat dan berubah. Tuhan menghendaki keselamatan dalam hidup kita. Tobat dapat membawa keselamatan itu. Bila kita merasa hidup keagamaan kita sudah baik, Tuhan tetap meminta kita untuk bisa lebih baik lagi. Hidup keagamaan di sini bisa dilihat dalam relasi kita dengan sesama. Tuhan meminta supaya kita tetap menjaga hati dan perasaan sesama kita. Jangan sampai melukainya.

by: adrian