Minggu, 28 Agustus 2016

KETIKA SANDIAGA UNO “DIMALU-MALUIN” NETIZEN

Banjir yang melanda kota Jakarta hari Minggu (28/8/2016) membuat Sandiaga Uno, calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra angkat bicara. “Katanya tiga hari hujan tidak akan banjir. Ini ternyata belum sampai sehari, sudah seperti itu di Kemang. Kan malu-maluin,” ujarnya.
Sandi memang tidak menyebut siapa yang dimaksudkannya dengan malu-maluin. Namun publik sudah bisa membaca siapa yang dimaksud. Tak lain dan tak bukan adalah Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaya Purnama, atau yang bisa disapa Ahok. Tentulah orang bisa menilai maksud komentar Sandi tersebut, yaitu ingin menjatuhkan kredibilitas Ahok.
Namun ketika membaca komentar atas berita tersebut yang ada di Kompas dot com, (baca beritanya di sini) kita dapat melihat betapa para komentator memalu-maluin Sandiaga Uno. Ada yang komen, “Banyak bacot loe uno!”. Ada beberapa menyinggung masalah panama papers. Lebih sadis lagi, tak sedikit komentator menyampaikan kasus Sandiaga Uno yang meminta penyanyi dangdut untuk menari bugil. Wah, inilah wajah calon gubernur kita.
Ada komentator mencoba membuka otak Sandiaga Uno, supaya tidak berpikiran dungu. Komentator mengatakan bahwa pada tahun 2015 Gubernur DKI sudah memberi peringatan akan banjir melanda Jakarta Selatan. Jadi, dengan ini seharusnya Sandiaga Uno bisa berpikir cerdas, menilai maksud omongan “tiga hari hujan tidak akan banjir” itu apakah juga termasuk daerah Jakarta Selatan atau daerah tertentu atau seluruh Jakarta.
Membaca komentator para netizen, sungguh menjadi miris. Maksud hati Sandiaga Uno memalu-maluin orang (pembaca menilainya adalah Ahok), namun akhirnya dia sendiri dimalu-maluin para netizen. Suatu pelajaran, agar jangan mudah memberi komentar tanpa dasar dengan maksud menjatuhkan lawan politik. Para politikus harus sadar bahwa perkembangan teknologi membuat dunia kita menjadi sempit.
Jika ditilik permasalahannya, orang yang dimaksud Sandiaga Uno “malu-maluin” sama sekali tidak merasa malu karena sama sekali tidak ada yang salah. Banjir di Kemang sudah diprediksi tahun 2015. Akan tetapi, bagaimana ketika giliran para netizen memalu-maluin Sandiaga Uno. Apakah Sandiaga Uno merasa malu, karena dia komentar seakan tak ada salah atau, seperti komen salah seorang netizen, dia pikun?
Yah, kalau Sandiaga Uno masih punya perasaan malu, tentulah dia akan malu. Aibnya dibongkar oleh para netizen, seperti meminta penyanyi dangdut menari bugil. Pastilah banyak orang bertanya, bagaimana mungkin calon gubernur dengan muka alim nan saleh bisa berwajah mesum. Tapi, semuanya berpulang pada Sandiaga Uno.

Batam, 28 Agustus 2016
by: adrian