Membaca tulisan-tulisan tentang seruan untuk mematikan
televisi, kita dapat menyimpulkan bahwa televisi itu tidak baik bagi kehidupan
kita. Televisi yang seharusnya menjadi media informasi dan edukasi, selain
hiburan, justru menjadi “candu” yang merusak moral kepribadian kita.
Tulisan-tulisan tersebut benar-benar mau menyatakan bahwa televisi itu
berbahaya. Oleh karena itulah mereka berseru: ”Matikan televisimu
sekarang juga!!!”
Benarkah televisi itu jahat dan tidak baik?
Berbahayakah ia untuk kehidupan kita? Bila kita menyimak tulisan-tulisan itu,
kita akan berani mengambil satu kesimpulan tegas bahwa televisi memang
berbahaya. Data dan fakta sudah ada dan terbukti serta teruji. Jadi, kita mau
apa lagi? Di beberapa daerah malah ada yang berani memasang spanduk larangan
menonton sinetron dan juga tv.
Mau mematikan tv? Beranikah kita?
Buah Simalangkama
Mematikan televisi bukanlah pekerjaan mudah, semudah
membalikkan telapak tangan. Apalagi bila televisi itu benar-benar sudah merasuk
ke dalam kehidupan kita dan menjadi kebutuhan primer bagi kita. Sungguh, jaman
sekarang ini televisi tak bisa dilepaskan dari kehidupan kebanyakan manusia.
Karena itu, wajar saja bila tugas itu sangat berat. Kita ibarat memakan buah
simalangkama
Akan tetapi, ada satu pertanyaan masih mengusik pikiran saya: apakah televisi benar-benar jahat dan buruk?