Jumat, 30 November 2012

Rosario Pembebasan


KATA   PENGANTAR
Rosario Pembebasan adalah rosario mohon kerahiman Allah melalui Tuhan Yesus agar membebaskan diri kita dari berbagai macam belenggu dan kekuatan gelap. Dalam surat Yakobus ditulis, ”Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5: 16). Dua hal yang harus diingat adalah orang yang benar dan doa dengan yakin. Ini mau mengatakan sikap yang harus dibangun sebelum mendoakan Rosario Pembebasan ini, yaitu rendah hati, pertobatan dan berserah diri.

Rosario Pembebasan bukan sebuah formula magis tetapi justru suatu pewartaan iman akan Sabda Allah. Dan dengan menerima Sabda ini dalam iman, kita dapat menggerakkan tangan Allah untuk menolong kita.

Yang perlu diingat adalah bahwa untuk satu Rosario Pembebasan ini hanya satu intensi saja. Artinya dalam doa Rosario Pembebasan ini kita cukup mendoakan, misalnya untuk diri sendiri. Jadi, hanya diri kita saja yang muncul dalam doa ini, jangan tiba-tiba muncul nama lain lagi seperti Yosep, Agatha atau Linda.

Apabila kita hendak mendoakan orang lain, maka kata ”aku” diganti dengan nama orang yang mau didoakan. Misalnya, kita mau mendoakan Felix, maka
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh.....
menjadi,
Jika Yesus membebaskan Felix, Felix akan sungguh.....

Sepuluh butiran Salam Maria diganti dengan mendoakan doa berikut ini 
Rosario yang digunakan adalah rosario biasa dengan ketentuannya lihat gambar di bawah ini.
1.    Tanda Salib
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..amen

2.    Doa Pembukaan
Tuhan Yesus, kami mohon ampun atas segala dosa kami. Kami mohon, dalam nama-Mu, agar Allah Bapa mengutus Roh Kudus-Nya, mencurahkan ke dalam hati kami karunia mewartakan Sabda-Mu, dengan iman dan keteguhan, melalui Rosario Pembebasan. Kami mohon, Yesus, agar kuasa-Mu menyatakan dirinya dalam hidup kami dan agar Engkau mengerjakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda ajaib melalui doa yang penuh iman ini yang tidak lain daripada pewartaan sabda-Mu....amen

3.    Aku Percaya
Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal....amen

4.     Tiga Salam Maria
Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria..........
Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria.......
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria .....

5.     Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen

6.     Peristiwa Mulia 1 (Yesus bangkit dari mati)
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh-sungguh bebas
     Yesus, kasihanilah aku!      
Yesus, sembuhkanlah aku!
Yesus, selamatkanlah aku!       (10 kali)
Yesus, bebaskanlah aku!   
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen

7.     Peristiwa Mulia 2 (Yesus naik ke surga)
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh-sungguh bebas
Yesus, kasihanilah aku!
Yesus, sembuhkanlah aku!
Yesus, selamatkanlah aku!       (10 kali)
Yesus, bebaskanlah aku!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen


8.    Peristiwa Mulia 3 (Roh Kudus turun atas para rasul)
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh-sungguh bebas
Yesus, kasihanilah aku!
Yesus, sembuhkanlah aku!
Yesus, selamatkanlah aku!       (10 kali)
Yesus, bebaskanlah aku!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen

9.    Peristiwa Mulia 4 (Maria diangkat ke surga)
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh-sungguh bebas
Yesus, kasihanilah aku!
Yesus, sembuhkanlah aku!
Yesus, selamatkanlah aku!       (10 kali)
Yesus, bebaskanlah aku!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen

10.           Peristiwa Mulia 5 (Maria dimahkotai di surga)
Jika Yesus membebaskan aku, aku akan sungguh-sungguh bebas
Yesus, kasihanilah aku!
Yesus, sembuhkanlah aku!
Yesus, selamatkanlah aku!       (10 kali)
Yesus, bebaskanlah aku!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad...amen

11.           Salam Ya Ratu
Salam ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami.
Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh mengesah dalam lembah duka ini.
Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami. Dan Yesus, Putramu yang terpuji itu, semoga kau tunjukkan kepada kami. O Ratu, oh Ibu, oh Maria, Bunda Kristus
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah....
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah berdoa:
Ya Allah, Putra-Mu telah memperolah bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Kami mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario Pembebasan, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi Kristus Tuhan kami...amen

12.           Doa Penutup
Tuhan Yesus, kami ingin memuji dan bersyukur kepada-Mu, karena Engkau, melalui kerahiman dan belas kasih-Mu, menciptakan doa yang penuh kuasa ini untuk menghasilkan buah-buah penyembuhan, keselamatan dan pembebasan yang ajaib dalam hidup kami, dalam keluarga kami dan dalam kehidupan orang-orang yang kami doakan. Terima kasih Yesus, atas cinta-Mu yang tak terbatas kepada kami.

Allah Bapa di surga, kami mencintai Engkau dengan seluruh keyakinan seorang anak. Kami mendekatkan diri kepada-Mu saat ini dan berdoa agar Roh Kudus-Mu mengalir ke dalam hati kami.

Bapa, agar Roh Kudus bisa masuk ke dalam hati kami, kami mau mengosongkan diri. Maka, di hadapan salib Yesus Kristus, kami memperbaharui pelepasan kami yang penuh dan tanpa syarat kepada-Mu. Kami mohon agar semua dosa kami diampuni dan ditempatkan sekarang di dalam tubuh Yesus yang terluka. Kami mengosongkan diri kami dari segala kemalangan, kecemasan, penderitaan dan semua yang merampas sukacita dari kehidupan kami. Kami mempersembahkan hati kami kepada-Mu dalam nama Yesus

Bapa, kami juga menaruh pada tubuh Yesus yang tersalib semua kelemahan tubuh, jiwa dan roh kami; kecemasan kami mengei keluarga dan kerja; masalah keuangan dan perkawinan kami; dan semua penderitaan, ketidakpastian dan kemalangann kami. Tuhan, kami memohon kuasa penebusan Darah Yesus. Semoga Darah ini mengalir kepada kami sekarang untuk membersihkan dan memurnikan hati kami dari semua kejahatan

Yesus, kasihanilah aku!
Yesus, kasihanilah kami!

Ya Bapa, kami mau mempersembahkan kepada-Mu segala hasrat, kelemahan, kemalangan dan dosa kami; hati, raga, jiwa dan roh kami, seluruh diri kami dan yang ada pada kami: iman, kehidupan, perkawinan, keluarga, kerja, panggilan dan pelayanan.

Penuhi kami dengan Roh-Mu, Tuhan! Penuhi kami dengan cinta-Mu, denan kuasa-Mu dan dengan kehidupan-Mu.

Datanglah, Roh Kudus Allah! Datanglah, dalam nama Yesus! Datanglah dan hidupkanlah Sabda Allah dalam diri kami, yang diwartakan melalui Rosario Pembebasan dan semoga menghasilkan dalam setiap rahmat untuk menyembuhkan, menyelamatkan dan membebaskan, dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami…. amen

Orang Kudus 30 November: St. Andreas

Santo Andreas, rasul
Andreas merupakan salah seorang dari keduabelas rasul Yesus, Tuhan kita. Mulanya ia berguru pada Yohanes Pembaptis; tetapi kemudian ia bersama seorang kawannya mengikuti dan menjadi murid Yesus, segera setelah Yohanes mengarahkan perhatian murid-muridnya kepada Yesus dengan menyebut-Nya “Anak Domba Allah” yang dinantikan Israel (Yoh 1: 36 – 42).

Saudara Simon Petrus ini adalah nelayan kelahiran Betsaida, sebuah kota di tepi danau Genesaret (Mrk 6: 45; Yoh 1: 44; 12: 21). Ayahnya Yohanes (Yona) adalah juga seorang nelayan di Kapernaum, sebuah kota yang letaknya 4 km sebelah barat muara Yordan pada danau Genesaret. Andreas-lah yang membawa Simon, saudaranya (yang kemudian disebut Yesus: ‘Petrus’, Si Batu Karang) kepada Yesus. Bersama Yakobus dan Yohanes (anak-anak Zebedeus), Andreas dan Simon adalah murid-murid Yesus yang pertama. Ketika beberapa orang Yunani mau bertemu dengan Yesus, Andreas-lah yang membawa mereka kepada Yesus dan menyampaikan maksud mereka itu kepada-Nya. Karena keutamaannya ini, Santo Beda menjuluki dia “Pengantar kepada Kristus.”

Andreas memainkan suatu peran yang penting di dalam peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus. Ia hadir pada saat Yesus mengadakan mujizat perbanyakan roti kepada lima ribu orang; bahkan justru dialah yang memberitahukan kepada Yesus perihal anak lelaki kecil yang membawa lima ketul roti dan dua ekor ikan itu (Yoh 6: 5 – 9). Ia juga ada di antara empat orang rasul yang mempertanyakan kepada Yesus perihal tibanya hari akhirat (Mrk 13: 3, 4).

Setelah Yesus naik ke surga, Andreas ada di antara rasul-rasul lainnya di ruang atas untuk menantikan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Konon, ia kemudian mewartakan Injil di Scytia dan Yunani, dan kemudian menurut tradisi (yang agak diragukan), ia pergi ke Byzantium, di mana ia mengangkat Stachys menjadi uskup setempat.

Di mana, kapan dan bagaimana Andreas wafat kurang diketahui jelas. Namun seturut tradisi, ia wafat di Patras, Acaia, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf “X” (silang). Ia bergantung di salib itu selama dua hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipakukan melainkan diikat saja pada salib itu, sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafasnya. Salib ini kemudian dinamakan orang “Salib Santo Andreas”.

Pada masa pemerintahan Kaisar Konstansius II, salib relikui Andreas itu dipindahkan dari Patras ke gereja para rasul di Konstantinopel. Sesudah kota itu rusak oleh Perang Salib pada tahun 1204, maka salib itu dicuri dan kemudian disimpan di katedral Amalfi di Italia. Kurang jelas apakah ia pernah berkotbah di Rusia dan Skotlandia seperti yang dikatakan oleh tradisi. Yang jelas ialah bahwa ia dijadikan pelindung kedua negara itu.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Jumat sesudah HR Kristus Raja - Thn II

Jumat Pekan Biasa XXXIV B/II
Bac I : Rm 10: 9 – 18; Injil       : Mat 4: 18 – 22

Hari ini adalah pesta peringatan Santo Andreas, Rasul. Injil hari ini mengisahkan awal panggilan Andreas tersebut. Panggilannya bisa dikatakan sangat sederhana, tidak ada peristiwa luar biasa, tidak ada tawar menawar dan tanpa pertimbangan. Yesus datang dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (ay. 19). Dan Andreas langsung menanggapi sapaan Yesus itu dengan "segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia." (ay. 20).

Yang menarik untuk direfleksikan adalah jawaban Andreas ini. Mengapa ia langsung meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus? Padahal pada "jala" itu ada uang dan kehidupan. Dari jala-lah ia dapat uang dan hidup, karena jala adalah sumber kehidupannya. Apakah dia sudah kenal Yesus sebelumnya? Apakah dengan mengikuti Yesus ia dapat uang dan hidup sebagai ganti jala yang ia tinggalkan?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat digunakan untuk mengetahui motivasi Andreas mengikuti Yesus. Apakah karena uang atau karena alasan lain.

Rasanya sulit kalau dikatakan bahwa Andreas sudah kenal Yesus sebelumnya. Alasannya karena penampilan perdana Yesus di depan publik -- jika kita ikuti Injil Matius -- adalah di sungai Yordan, tempat Dia dibaptis Yohanes Pembaptis. Setelah pembaptisan itu Yesus langsung bertapa di padang gurun. Dan setelah bertapa itulah ia baru muncul lagi dan memanggil Andreas. Belum ada tindakan ajaib yang dilakukan Yesus. Dengan kata lain, Yesus belum populer.

Jadi, Andreas menjawab panggilan Yesus bukan karena alasan pada Yesus ada jaminan uang dan kehidupan enak. Andreas mau mengikuti Yesus karena memang dia mau mengikuti Yesus. Motivasinya kian dimurnikan hingga sampai Yesus naik ke Surga. Andreas mengikuti Yesus bahkan sampai matinya.

Injil dan peringatan St Andreas ini menjadi permenungan bagi kita semua, khususnya mereka yang mengikuti Yesus dengan cara khusus, sebagai imam, biarawan dan biarawati. Apakah menjalani panggilan khusus ini hanya demi Yesus atau uang, jabatan dan gengsi semata? Tak bisa dipungkiri masih ada imam yang menjalani panggilan khusus ini hanya untuk mengejar uang, kekayaan, jabatan dan gengsi. Semoga Injil hari ini dapat menjadi sarana pemurnian motivasi panggilan tersebut, agar hidup itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

by: adrian

Kamis, 29 November 2012

Isi Lebih Penting dari Sampul

JANGAN MENILAI BUKU DARI KULITNYA
Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far, atau yang lebih dikenal dengan nama Ebiet G Ade, pernah menulis syair lagu dengan judul “Dengarkanlah Kata-Kataku”.  Penggalan bait refreinnya, yang cukup menyentuh hati, berbunyi:
“Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku”

Di sini Ebiet mau mengajak kita, para pendengar, untuk mengubah pola pikir dalam melihat sesuatu yang ada di luar diri kita. Misalnya soal kebenaran atau juga kebaikan. Bagi Ebiet, kebenaran atau kebaikan itu bukan soal rasa: saya suka dan/atau tidak suka; bukan juga soal kepentingan: di pihak saya dan/atau musuh saya.

Ebiet G Ade menghendaki agar kita menilai sesuatu itu bukan dengan jiwa buta. Artinya, menilai sesuatu itu bukan didasari pada diri sendiri: saya suka maka itu benar, baik dan bagus, sedangkan jika saya tidak suka maka sesuatu itu tidak benar, tidak baik dan tidak bagus; jika sesuatu itu ada di pihak saya maka ia itu benar, baik dan bagus, sedangkan jika sesuatu itu “anti” saya maka ia itu tidak benar, tidak baik dan tidak bagus.

Ebiet G Ade menghendaki agar kita melihat isinya, bukan pada kulitnya. “Dengarkanlah kata-kataku, jangan engkau melihat siapa aku.” Dengan kata lain Ebiet G Ade ingin agar kita “jangan menilai buku itu dari kulitnya.” Sekalipun kulit buku atau sampul buku itu tidak bagus dan tidak menarik, belum tentu isinya juga tidak bagus dan tidak menarik. Sebaliknya, belum menjadi jaminan bahwa sampul atau kulit yang menarik menentukan isi buku yang menarik juga.

Legenda Rawa Pening
Ada seorang ada kecil bernama Baru Klinting. Ia seorang bocah yang buruk rupa dan kudisan, akan tetapi ia memiliki kesaktian. Suatu ketika ia memasuki sebuah perkampungan untuk meminta sedekah. Melihat rupa dan tubuhnya, orang merasa jijik dan langsung mengusirnya.

Tak ada keluarga yang mau menerima dirinya dan memberinya makan. Ia sampai pada rumah seorang janda sederhana bernama Mbok Randa. Janda itu menerimanya dan memberinya makan. Beberapa hari ia tinggal di rumah janda itu. Selama tinggal di rumah janda itu, ia coba bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Namun penolakanlah yang selalu didapatinya, baik dari anak-anak itu sendiri maupun dari orang tua anak-anak itu.

Suatu hari ia pergi ke pusat kampung untuk menyaksikan pertunjukan. Di sana ia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Semuanya hanya karena rupanya yang buruk dan penuh kudisan pada tubuhnya.

Kepada penduduk itu ia memperingati bahwa mala petaka akan terjadi di kampung ini. wujudnya banjir besar. Namun penduduk tidak percaya. Ketidak-percayaan mereka tentulah dikaitkan juga dengan keadaan fisiknya, apalagi dia itu seorang bocah kecil. Hanya janda miskin itu saja yang percaya. Ia mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.

Baru Klinting membuat sayembara. Ia menancapkan sebatang lidi di tanah, lalu menantang siapa saja yang bisa mencabutnya. Awalnya anak-anak sebayanya maju mencoba. Namun tak satu pun dari mereka yang berhasil. Kemudian muncullah yang dewasa dan para orang tua. Dan mereka juga tidak berhasil. Akhirnya Baru Klinting maju dan mencabut lidi itu. Dari lubang bekas tancapan lidi itu keluarlah air yang sangat deras. Air itu tak mau berhenti sampai seluruh kampung tertutup oleh air. Semua penduduk kampung itu mati tenggelap, karena mereka tidak mendengarkan peringatan Baru Klinting. Hanya Mbok Randa saja yang selamat.

Jadilah Orang Arif nan Bijaksana
Nasehat Ebiet G Ade di atas bisa dipahami sebagai ajakan untuk menjadi arif dan bijaksana. Orang yang arif dan bijaksana adalah orang yang melihat suatu masalah tanpa berat sebelah atau memihak. Orang yang bijaksana dapat mengambil sumber kebijaksanaannya dari mana dan dari siapa saja, tanpa melihat latar belakang agama, ras, suku, status sosial dan status lainnya.

Bagi orang yang arif dan bijaksana, kebenaran dan kebaikan itu bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. Kebenaran dan kebaikan itu dapat datang dari seorang tua nan bijak, bisa juga dari seorang bocah ingusan; dari pejabat tinggi juga dari pengemis jalanan; dari ulama juga dari penjahat atau bahkan pelacur; dari sahabat dan juga dari yang bukan sahabat, bahkan musuh sekalipun.

Berkaitan dengan anak kecil, cerita di atas mau menegaskan akan hal itu. Penduduk kampung itu tidak mau melihat kebenaran atau nasehat baik dari Baru Klinting hanya karena dia itu seorang bocah dan juga mukanya yang buruk serta kudisan. Orang-orang pada menyepelekannya. Oleh karena itu, Yesus pernah menasehati para muridnya, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.” (Matius 18: 10). Karena, bisa saja kebenaran dan kebaikan itu lahir dari mulut seorang anak kecil.

Untuk itulah, dibutuhkan sikap dan kemampuan menilai isi, bukan kulit. Kita diajak untuk lebih memprioritaskan pada isinya dulu. Apakah isinya benar, baik dan berguna buat saya. Jika isinya baik, benar dan berguna, maka sesuatu itu baik, sekalipun itu berasal dari seorang anak kecil, kelompok musuh kita atau orang pendosa.

Suatu keprihatinan
Masih ada banyak manusia di dunia ini yang memiliki sikap lebih mementingkan sampul-kulit daripada isinya. Ketika ada suatu pernyataan, sekalipun pernyataan itu baik dan benar, orang akan menyelidiki sumbernya atau orang yang mengeluarkan pernyataan itu. Jika sumbernya itu berasal dari orang atau kelompok yang anti dengan kelompok saya, maka saya menolak pernyataannya itu.

Ada orang yang memang mengutamakan sampul. Berkaitan dengan suatu pernyataan, yang dimaksudkan dengan sampul di sini adalah siapa orangnya, apa pangkat dan statusnya, apakah orang itu sealiran dengan saya atau tidak (jika tidak, sudah pasti ditolak), dll. Orang-orang yang lebih mengutamakan sampul akan berusaha melacak sumber dari pernyataan itu. Mereka tidak melihat nilai kebenaran dan kebaikan dari pernyataan itu. Dan jika dari hasil pelacakan terbukti bahwa pernyataan itu berasal dari orang yang tidak sealiran dengannya dan sumbernya juga berasal dari kelompok yang tidak sepaham dengan saya, maka pernyataan itu ditolak, sekalipun ada kebanaran dan kebaikan di sana.

Jika kita perhatikan baik-baik, sebenarnya yang ditolak adalah sumber atau orang yang mengeluarkan pernyataan itu. Dan karena pernyataan itu melekat pada sumber atau orangnya, maka pernyataan itu juga ditolak. Artinya, orang-orang ini menilai buku dari sampulnya. Jika sampulnya bagus dan menarik maka kesimpulannya isi buku itu bagus dan menarik.

Berkaitan dengan sikap seperti ini, Yesus menasehati para muridnya untuk tidak seperti itu. Artinya, jangan melihat dan menilai segala sesuatu itu dari sampulnyanya. Injil Lukas menceritakan kisah itu: “Yohanes berkata: ‘Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.’ Yesus berkata kepadanya: ‘Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.’"

Nasehat Bijak
Menutup tulisan sederhana ini, saya mau menyampaikan sebuah pernyataan bijak: “Emas adalah tetap emas sekalipun keluar dari mulut babi.”

by: adrian

Orang Kudus 29 November: St. Fredericus Regensburg

Beato Fredericus Regensburg, PENGAKU IMAN
Riwayat hidup orng kudus ini masih sangat sedikit. Yang pasti Fredericus lahir dari keluarga kelas menengah di Regensburg, Bavaria, Jerman. Ia masuk biara Agustinian St Nikolaus di kota itu sebagai seorang bruder. Fredericus bekerja sebagai tukang kayu dan penebang pohon. Ia dikenal akan kecintaannya terhadap doa, kemurahan hatinya, devosi kepada Sakramen Mahakudus dan kerendahan hatinya terhadap sesama. Ia meninggal dunia di Regensburg pada 29 November 1329. Pada tanggal 12 Mei 1909, Fredericus dari Regensburg dibeatifikasi oleh Paus Pius X. Ia juga dikenal dengan nama B. Fredericus dari Ratisbon.

sumber: http://santosantagereja.blogspot.com/2011/11/b-fredericus-dari-regensburg.html

Renungan Hari Kamis sesudah HR Kristus Raja - Thn II

Renungan Hari Kamis Pekan Biasa XXXIV B/II
Bac I : Why 18: 1 – 2, 21 – 23; 19: 1 – 3, 9a; Injil       : Luk 21: 20 – 28

Dalam Injil hari ini Yesus masih berbicara tentang kehancuran Yerusalem. Kehancuran Yerusalem itu merupakan kehancuran dunia. Terkesan bahwa gambaran kehancuran tersebut sangat menakutkan, karena kehancuran itu bukan hanya terjadi pada lingkungan di luar diri manusia, melainkan langsung dialami manusia.

Akan tetapi, Injil seluruhnya tidak menggambarkan kehancuran yang menakutkan itu. Di akhir cerita terlihat gambaran yang menyenangkan berupa harapan. "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya." (ay. 27). Harapan itu ada pada Anak Manusia yang datang. Dan Yesus dalam Injil mengajak para murid untuk membangkitkan harapan itu. "Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." (ay. 28).

Injil hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa menjelang akhir jaman kita akan mengalami banyak kehancuran. Memang kehancuran itu sangat menakutkan. Namun janganlah ketakutan itu sampai menghilangkan harapan. Justru kita diminta untuk tetap membangkitkan harapan akan penyelamatan.

Lewat sabda Tuhan hari ini, Yesus menghendaki kita untuk tetap tegar dalam menghadapi cobaan, tantangan dan penderitaan hidup. Uraian Injil tadi, yang tidak semuanya menggambarkan kehancuran, mau mengatakan bahwa dalam hidup ini tidak semuanya merupakan penderitaan. Setelah penderitaan pasti ada kebahagiaan. Untuk itulah, di saat mengalami cobaan, tantangan dan penderitaan hidup, hendaklah kita jangan sangat putus asa, melainkan menumbuhkan harapan.

by: adrian

Rabu, 28 November 2012

Novena Medali Wasiat St. Maria


Novena Medali Wasiat
Santa Maria

Ya Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa dosa,
Bunda Tuhan kami Yesus dan Bunda kami,
dengan mengandalkan perantaraanmu
yang berdaya kuasa dan tak pernah sia-sia,
sebagaimana begitu sering terbukti melalui Medali Wasiat,
kami anak-anakmu yang terkasih
dengan penuh kepercayaan memohon kepadamu
untuk memperolehkan bagi kami rahmat dan pertolongan
yang kami mohonkan dalam novena ini,
asal bermanfaat bagi jiwa-jiwa kami yang fana,
dan jiwa-jiwa yang kami doakan.

(Sebutkan permohonan Anda...................)

Engkau tahu, ya Maria,
betapa sering jiwa kami menjadi sanctuarium Putramu
yang benci akan dosa.
Sebab itu, sudi perolehkanlah bagi kami
kebencian mendalam akan dosa
dan kerinduan akan kesucian hati
yang akan mengikatkan kami kepada Tuhan semata
sehingga setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kami
terarah demi kemuliaan-Nya yang terlebih lagi.

Perolehkanlah juga bagi kami
semangat doa dan penyangkalan diri
agar dengan penitensi kami dapat memulihkan kembali
apa yang telah hilang akibat dosa
dan pada akhirnya sampai ke tempat tinggal abadi
di mana engkau adalah Ratu para malaikat dan manusia.
Amin.

"O Maria, yang dikandung tanpa dosa,
doakanlah kami yang berlindung padamu.” 3x


NB. Aflat* tiap-tiap kali 300 hari.
 *Aflat, artinya diulangi selama 300 hari berturut-turut, jika lengah mulai lagi dari awal.