Kamis, 18 Februari 2016

Mari Belajar pada Hewan: Kepedulian

Dalam dunia hewan, khusus di darat, Harimau merupakan predator mata rantai tertinggi. Dia-lah pemangsa paling ditakuti oleh binatang-binatang kecil lainnya. Selain kijang, kerbau atau babi hutan, kera atau orang utan juga termasuk dalam daftar menunya. Karena itu, binatang-binatang tersebut selalu takut dan menghindar bila ketemu harimau. Sekalipun anak harimau, binatang-binatang tadi selalu memilih mencari aman dengan cara bersembunyi.
Akan tetapi, dalam film ini gambaran tadi berubah total. Seekor orang utan justru menjadi pengasuh bagi anak-anak harimau. Ia menyingkirkan pola pikir lama, bahwa harimau harus ditakuti. Melihat tiga ekor anak harimau, yang tidak mempunyai induknya, orang utan ini menunjukkan kepeduliannya dengan menjadi ibu asuh. Harimau adalah musuh bagi orang utan. Tapi orang utan dalam film ini mengasihi anak-anak harimau. Gambaran ini seperti nubuat Nabi Yesaya (Yesaya 11: 6 – 9).
Bagaimana dengan kita manusia? Dapatkan kita mengasihi musuh kita? Tuhan Yesus pernah mengajarkan para murid-Nya untuk mengasihi musuh atau orang yang memusuhi kita (lih. Mat 5: 44; Luk 6: 27, 35). Film ini seakan mengembalikan gaung ajaran Tuhan Yesus. Kita diajak untuk berkaca pada orang utan dan harimau, agar kita mau dan berani peduli kepada sesama kita, bahkan orang yang selalu memusuhi kita. Binatang saja bisa, kenapa kita tidak?