Rabu, 19 Agustus 2015

Orang Kudus 19 Agustus: St. Ludovikus

SANTO LUDOVIKUS, USKUP & PENGAKU IMAN
Louis de Anjou lahir pada Februari 1274 di Brignoles, Provence, Perancis. Ia adalah putra dari Charles II de Anjou, Raja Naples, dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Santo Louis Ludovikus IX dan Maria Arpard dari Hungaria, yang masih berhubungan kekerabatan dengan Santa Elisabeth dari Hungaria. Ludovikus sejak kecil sudah menunjukkan kekudusan dengan sering membagikan makanan-makanan enak kepada orang-orang miskin.
Pada tahun 1288, Ludovikus dikirim bersama saudara-saudaranya untuk menjadi tawanan, menggantikan ayahnya yang tertangkap karena kalah berperang. Ludovikus dibawa ke Aragon, Spanyol, dan di sana ia memperoleh pendidikan dari para biarawan Fransiskan. Ludovikus merupakan anak yang cerdas, dan mampu menguasai berbagai pengetahuan yang diajarkan kepadanya.
Suatu ketika Ludovikus jatuh sakit. Dalam situasi itu ia berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya, ia berjanji untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan. Setelah itu, Ludovikus sembuh dan berusaha menepati janjinya, tetapi ia mengalami kesulitan karena statusnya sebagai putra mahkota. Untuk itu, Ludovikus kemudian memutuskan untuk melepaskan hak-haknya sebagai putra mahkota kepada saudaranya, Robert.
Pada tahun 1296, Ludovikus ditahbiskan sebagai sub-diakon oleh Paus Bonifasius VIII. Ia kemudian ditahbiskan sebagai diakon dan imam di Naples. Paus Bonifasius VIII kemudian menunjuk Ludovikus menjadi Uskup Toulouse, tetapi Ludovikus mengajukan permintaan untuk dapat diterima dalam Ordo Fransiskan sebelum menjadi Uskup Toulouse. Pada 24 Desember 1296 Ludovikus mengikrarkan kaul pertamanya dan menerima jubah Fransiskan dari Minister Jenderal Ordo Fransiskan.
Ludovikus menerima tahbisan uskup dari Paus Bonifasius VIII pada 30 Desember 1296. Dengan jubah Fransiskannya, Ludovikus berjalan menuju Toulouse dan disambut dengan meriah. Ludovikus banyak membantu umatnya melalui penghasilan yang ia dapatkan.
Setelah mengunjungi saudaranya di Aragon, Ludovikus jatuh sakit, dan menerima Sakramen Pengurapan pada 15 Agustus 1297. Ludovikus meninggal dunia pada 19 Agustus 1297 di Brignotes, Perancis. Pada 7 April 1317 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes XXII
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Rabu Biasa XX - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XX, Thn B/I
Bac I  Hak 9: 6 – 15; Injil           Mat 20: 1 – 16a;

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara tentang keadilan. Ada dua konsep adil yang berlaku umum, yaitu fairplay dan memberikan sesuai dengan haknya. Dalam bacaan pertama, yang masih diambil dari Kitab Hakim-hakim, konsep keadilan yang hendak ditawarkan adalah fairplay. Ini terjadi antara manusia dengan Allah, yang digambarkan dalam kisah perumpamaan yang diberikan Yotam. Di sini Yotam mau menegaskan kepada umat Israel bahwa jika mereka mendengarkan suara Allah, lewat para nabi, maka Allah akan mendengarkan mereka juga. Dari perumpamaan itu terungkap bahwa ketidak-adilan akan mendatangkan penderitaan. (ay. 15).
Dalam Injil, konsep adil yang ditawarkan adalah memberi sesuai dengan haknya. Konsep adil ini diperlihatkan dalam perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur. Keadilan itu tampak dalam memberikan upah sesuai dengan hak para pekerja, yaitu perjanjian yang sudah disepakati: sedinar sehari. Ada banyak pekerja yang tidak setuju dengan perilaku Tuan empunya kebun, yang merupakan gambaran Allah. Di sini mau ditunjukkan bahwa keadilan Allah tidak sama dengan keadilan manusia.
Dua konsep keadilan ditawarkan Tuhan kepada kita hari ini. Konsep keadilan ini dapat kita kaitkan dalam relasi kita dengan Tuhan. Di sini mau dikatakan bahwa hendaklah kita juga bersikap adil kepada Tuhan. Kita harus mendengarkan Dia. Kita juga harus memberikan apa yang menjadi hak Tuhan. Jadi, kita jangan hanya menuntut Tuhan berlaku adil terhadap kita sementara kita sendiri tak bisa berlaku adil terhadap-Nya. Berlaku adil terhadap Tuhan dapat kita ungkapkan langsung kepada Tuhan, dan dapat juga secara tak langsung, yaitu kepada sesama.***
by: adrian