Santa Katarina fieschE genoa, janda
Di antara sekian banyak wanita kudus yang menyandang nama
Katarina, Katarina Fieschi patut diberi julukan “Pencinta jiwa-jiwa di Api
Penyucian.” Katarina berasal dari sebuah keluarga bangsawan kaya raya. Ia cantik
sekali dan berpendirian tegas.
Pada umur 13 tahun, ia masuk sebuah ordo yang keras sekali
aturannya. Permohonannya ditolak karena umurnya dianggap belum memenuhi syarat.
Tiga tahun kemudian ia menikah dengan Yuliano Adoro, pemuda kebanggaan orang
tuanya.
Awal perkawinan mereka tidak begitu bahagia. Yuliano acuh tak
acuh dan sering tidak menghiraukannya. Lima tahun lamanya ia menanggung
penderitaan batin yang luar biasa karena ulah suaminya, Yuliano. Tetapi ia
menanggung semuanya itu dengan sabar dan tawakal. Secara ekonomi mereka tidak
berkekurangan apa pun karena harta warisan orang tuanya berlimpah-limpah. Ia hidup
berfoya-foya dan menikmati kesenangan duniawi yang tak ada taranya. Namun batinnya
tidak tenteram.
Pada usia 36 tahun ia melepaskan semua kesenangan duniawi itu
dan bertobat. Ia mulai lebih banyak berdoa untuk memohon bimbingan Tuhan. Suaminya
Yuliano pun ikut bertobat. Keduanya mulai mengenyam suatu hidup yang bahagia
dalam cinta dan cita-cita yang luhur untuk mengabdi Tuhan. Mereka pindah ke
sebuah rumah yang sederhana dan berkarya di sebuah rumah sakit secara cuma-cuma.
Yuliano meninggal dunia pada tahun 1497. Katarina dengan tekun
melanjutkan karya amal itu sambil tetap menjalin hubungan dengan Tuhan dengan
doa dan matiraga. Tuhan memperhatikan hambanya dan memberinya banyak karunia
istimewa dan kehidupan mistik yang tinggi. Perhatiannya yang lebih besar
dicurahkan kepada jiwa-jiwa di api penyucian karena ia berpendapat bahwa
penderitaan mereka jauh lebih besar mengingat mereka dianggap belum berkenan
kepada Tuhan secara sempurna. Katarina Fieschi meninggal dunia pada tahun 1510.
sumber: Orang
Kudus Sepanjang Tahun