Rabu, 31 Agustus 2022

TAK SELAMANYA ORANG BERMASALAH ITU SALAH

 

Masalah selalu mengiringi kehidupan setiap manusia. Tidak ada manusia yang tidak punya masalah. Masing-masing kita memiliki masalah, entah itu besar atau pun kecil, berkaitan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain dan lingkungan. Salah satu masalah yang biasa kita jumpai, terlebih dalam berelasi dengan orang lain, entah itu di lingkungan masyarakat atau juga di lingkungan kerja, adalah orang bermasalah.

Tak sedikit dari kita menilai bahwa orang bermasalah adalah orang yang salah. Dengan sangat mudah kita memvonis bersalah pada mereka yang bermasalah, tanpa pernah berusaha menyelami mengapa mereka itu bermasalah. Kita sudah dirasuki oleh pendapat umum bahwa orang bermasalah adalah salah. Mereka harus dibenahi.

Sebuah contoh pengalaman. Di sebuah tempat kerja, Tono selalu membuat Joko, sang pimpinannya, stress, tertekan dan lain sebagainya. Karena situasi ini, maka kebanyakan orang melihat kalau kondisi fisik Joko yang kurus dan kurang ceria sebagai efek langsung dari perilaku Tono. Joko makan hati. Dan orang pun menilai Tono sebagai orang bermasalah. Orang melihat bahwa Tono-lah biangnya sehingga ia harus dibenahi.

Akhirnya, pimpinan pusat membuat kebijakan untuk memindahkan Tono ke tempat kerja lain. Ketika sudah terjadi perpindahan itu, seorang teman langsung berkomentar kepada Joko, ”Wah, wajahmu sudah berseri ya. Kelihatan juga badan makin gemuk. Maklumlah, Tono sudah pindah.” Teman ini melihat bahwa Joko sudah terbebas dari beban deritanya, yang adalah si Tono. Teman ini melihat bahwa Tono adalah akar masalahnya. Bukan tidak mungkin, para penasehat pimpinan umum juga melihat hal yang sama sehingga mereka mengambil kebijakan untuk membenahi si Tono dengan cara memindahkannya.

INILAH PENYAKIT YANG KERAP ADA PADA ORANG KANTORAN

 

Banyak pakar kesehatan mengungkapkan maraknya penyakit degenaratif, salah satunya dipicu kebiasaan manusia yang kurang aktivitas fisik. Sebagai contoh, orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk di kantor hingga berjam-jam. Meskipun terlihat nyaman, duduk dalam posisi yang sama dalam waktu lama bisa memicu datangnya sejumlah penyakit. Belum lagi beban pekerjaan menumpuk yang bisa memicu stres.

Stres memang merupakan gangguan kesehatan psikologis yang umum menyerang orang-orang di dunia kerja. Pemicunya beragam, misalnya tenggat waktu, beban kerja terlalu tinggi, kompetisi antar karyawan berdasarkan target dan jadwal rapat yang padat.

Berdasarkan riset di Amerika Serikat menunjukkan lebih dari 50 persen responden yakin stres membuat tubuh rentan terserang penyakit. Bahkan stres dapat memicu seseorang melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya. Umumnya, stres bisa memicu kondisi tubuh yang semakin menurun, misalnya sakit kepala, susah berkonsentrasi dan sakit perut.

Terlalu lama menatap layar komputer juga bisa memicu masalah kesehatan. Misalnya, sakit kepala dan mata terasa kering atau justru terasa “pedas” dan berair. Terlalu banyak mengakses informasi dari komputer juga bisa membuat seseorang mengalami stres. Bahkan, kebiasaan membaca dari jarak dekat dengan konsentrasi tinggi seperti menghadap layar komputer juga bisa memicu mata menjadi minus.

Dalam posisi yang sama, yaitu duduk di depan komputer, selama berjam-jam, seseorang bisa mengalami bahu atau pundak yang kaku. Terlalu banyak mengetik tanpa jeda juga membuat tangan bisa mengalami sindrom karpal tunel. Cirinya, timbul rasa nyeri, kesemutan dan kebas pada jemari tangan.

Selasa, 30 Agustus 2022

MINAT-MINAT YANG UMUM PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “minat” dimaknai sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kata ini bisa juga diartikan dengan gairah atau keinginan. Seperti apa minat pada anak? Dalam bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock, memberikan beberapa poin soal minat pada anak (hlm 168).

Penampilan

Anak yang lebih besar akan diminati oleh orang lain hanya kalau ia begitu berbeda dari teman-teman sebayanya sehingga ia merasa menarik perhatian.

Pakaian

Anak menaruh minat pada pakaian baru, tetapi harus sama dengan apa yang dipakai teman-temannya. Ia juga menyukai warna-warna pakaian yang tertentu.

Nama dan Julukan

Nama awal diminati hanya kalau berbeda dengan nama teman-temannya atau kalau ia merasa menarik perhatian orang dengan namanya. Karena nama keluarga dan nama tengah jarang digunakan, anak hanya menaruh minat bila nama menggolongkannya dengan kelompok rasa tau agama yang dikenai prasangka. Kalau anak menyadari bahwa nama julukan yang diberikan teman-teman mencerminkan penilaian teman-teman, ia tidak menyukai nama julukan yang berupa cemoohan.

Agama

Minat anak yang mengikuti sekolah Minggu berkurang, tidak lagi seperti sebelumnya, meskipun anak masih senang bertemu dengan teman-teman. Namun anak seringkali meragukan pelajaran agama dan kemanjuran doa.

Senin, 29 Agustus 2022

IBU TUA DAN PASTOR "KORUP"

 

Sebuah paroki kecil, tinggallah seorang ibu tua sebatang kara. Ia menggantungkan hidupnya dari belas kasih setiap orang yang datang ke makam. Hari-harinya diisinya dengan membersihkan pemakaman. Apa yang didapatnya hari ini, cukup untuk hidupnya hari itu juga. Suatu kesulitan jika pada suatu hari tidak ada orang yang datang ke kuburan. Tentulah kerjanya sia-sia dan tak dapat makan.

Melihat situasinya, si ibu tua ini ingin menghabiskan hidupnya dengan merasakan sekali memegang uang sebanyak. Dia ingin merasakan menggenggam uang 1 juta. Ini menjadi cita-citanya sebelum mati. Karena itu, ia mulai berdoa. Mula-mula ia berdoa kepada Bunda Maria. Setiap malam ia selalu berosario di hadapan Bunda Maria memohon agar Bunda Maria mengirimkannya uang 1 juta. Sampai rosarionya putus, uang 1 juta tak kunjung datang.

Akhirnya ia memohon kepada Yesus. Pastilah Yesus mendengarkan doaku, demikian pikirnya. Setiap malam ia berdoa kepada Yesus. Ia meminta supaya Tuhan Yesus memberinya uang sebesar 1 juta sebelum ia meninggal. Seminggu telah lewat, tak satu rupiah pun datang. Sebulan, dua bulan, tiga bulan berlalu, uang 1 juta tak kunjung tiba.

Dengan rasa kesal dan kecewa, ibu tua itu akhirnya menulis sepucuk surat kepada Allah Bapa. Dia ungkapkan uneg-unegnya terhadap Bunda Maria dan Tuhan Yesus. Kemudian dia sampaikan permohonannya: 1 juta. Dia berharap Allah Bapa mengabulkannya. Bukankah Bapa itu Allah yang baik, yang memberi kepada mereka yang meminta, dan membukakan pintu bagi mereka yang mengetuk pintu? Mana ada Bapa yang memberikan kalajengking bila umatnya minta ikan, atau batu jika umatnya minta roti.

Setelah menulis surat ibu tua itu mengirimnya melalui pos. Tak lupa juga dilampirkan KTP dan fotocopy surat baptisnya. Tukang pos, ketika membaca amplop surat ibu itu, merasa kebingungan. Akan tetapi, tukang pos yang menerima surat ibu itu cukup bijak. Karena dilihatnya pada surat itu tertulis “Kepada Yth, Allah Bapa di Surga”, ia berpikir tentulah ini berkaitan dengan hal-hal rohani atau keagamaan. Maka ia menyerahkan surat itu kepada pastor paroki. Karena berkaitan dengan urusan agama, pastilah pastor bisa menemukan solusinya, demikian pikirnya.

Minggu, 28 Agustus 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-ANAM AYAT 102

Islam dikenal sebagai agama tauhid. Kata "tauhid" bisa dimaknai sebagai kepercayaan akan SATU Allah. Dengan demikian agama islam percaya hanya satu Allah. Dasar tauhid itu adalah Al-Qur'an yang merupakan wahyu Allah. Akan tetapi, benarkah Allah memaksudkan islam itu sebagai tauhid? Video berikut ini mencoba mengulas wahyu Allah yang ada dalam surah al-Anam ayat 102 dengan tema tauhid.



Apabila tak bisa dilihat, silahkan buka di channel youtube kami. Selamat menonton!!! 

CATATAN HUJAN BULAN JULI – AGUSTUS

 

Memang pada catatan hujan bulan Juni ada indikasi sedikit penurunan curah hujan. Hal inilah yang membuat kita agak pesimis bahwa bulan Juli ini curah hujan meningkat sangat signifikan. Memasuki awal bulan Juli pesimisme tersebut seakan mendapatkan pembenarannya. Selama seminggu hujan tidak turun. Saat hujan tidak turun, temperatur udara sangat tinggi. Sengat matahari sangat terik.

Akan tetapi, memasuki minggu kedua bulan Juli perkiraan mulai berubah. Hujan mulai kerap turun. Terhitung selama bulan Juli ini ada 16 hari terdapat hujan turun dengan intensitas bervariasi. Ada 7 hari hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat, sedangkan 9 hari sisanya intensitas hujan cenderung sangat ringan. Pada umumnya durasi waktu hujan relatif lama. Patut diakui, di saat hujan tidak turun, terik cahaya matahari sangat menyengat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang cukup besar soal curah hujan bulan Juli dan Juni ini. Ada grafik naik. Mencermati fenomena hujan di bulan Juli ini, ada kemungkinan bulan Agustus hujan masih turun. Prediksi hujan di bulan Agustus ternyata menunjukkan buktinya. Minggu pertama bulan ini tiada hari tanpa hujan. Diawali dari tanggal 1 yang hanya hujan dengan intensitas sangat ringan, empat hari berikutnya hujan dengan intensitas lebat dan dengan durasi waktu lumayan lama.

Sayangnya, memasuki minggu kedua, mulai hari Minggu, 7 Agustus hingga 13 Agustus (Sabtu) hujan sama sekali tidak pernah turun. Berbeda dengan minggu pertama dimana tiada hari tanpa hujan, di minggu kedua ini tiada hari tanpa panas terik. Sengat matahari sangat terik. Baru hari Minggu tanggal 14 hujan turun dengan intensitas lebat dan durasi waktu yang lama. Dan ternyata mulai tanggal 14 ini hujan lebih sering turun. Hingga saya berangkat ke Dabo, Sabtu (27 Agustus), hanya 3 hari saja hujan tidak turun.

Sabtu, 27 Agustus saya berangkat menuju Dabo. Dari Ujung Beting hujan tidak turun. Akan tetapi, sejak keluar dari Roro, hujan turun lebat sepanjang perjalanan ke pastoran. Sejak hari ini hingga nanti bulan September, pemantauan curah hujan dilakukan dari Dabo.

Jumat, 26 Agustus 2022

MEMBEDAH ISI AL-QUR’AN

 


Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam, yang diyakini langsung berasal dari Allah SWT. Apa yang tertulis di dalamnya dipercaya merupakan kata-kata Allah sendiri. Karena Allah itu maha benar, maka benar-lah juga Al-Qur’an. Dalam surah al-Haqqah ayat 59 dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah kebenaran yang meyakinkan. Oleh karena itu, umat islam menerima begitu saja apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an tanpa ada upaya penelaahan, apalagi secara kritis. Belum ada usaha dari umat islam sendiri untuk mengkritisi Al-Qur’an. Hal ini bisa dimaklumi karena upaya pengkritisan itu bisa dilihat sebagai usaha meragukan kebenaran Al-Qur’an; dan ini secara tidak langsung melecehkan Al-Qur’an itu sendiri. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya dengan pelecehan terhadap Allah; dan orang yang melakukan hal itu wajib dibunuh berdasarkan perintah Allah (QS al-Maidah: 33).

Jika dilakukan penalaran sederhana terhadap Al-Qur’an, dapat dipastikan orang akan meragukan Al-Qur’an itu wahyu Allah. Sebagai contoh, jika memakai cara pikir umat islam dalam menilai Alkitab, dimana dikatakan Alkitab sudah tak asli lagi, maka kesimpulan yang sama juga akan terjadi pada Al-Qur’an. Dasar penilaian umat islam tentang ketidak-aslian Alkitab adalah adanya ayat yang berubah-ubah. Nah, dengan cara yang sama harus juga dikatakan Al-Qur’an sudah tak asli lagi karena ada ayat yang berubah-ubah. Jadi, dengan cara berpikir umat islam dalam menilai Alkitab, orang bisa mengatakan Al-Qur’an sudah dipalsukan.

Contoh keraguan lain bisa dilihat dengan menggunakan perbandingan. Tentulah umat islam yakin Allah itu maha sempurna. Jika Allah itu sungguh maha sempurna, maka apa yang dihasilkan-Nya pun adalah sempurna. Pertanyaannya, sungguhkah Al-Qur’an kitab yang sempurna? Secara kasat mata saja langsung ditemukan tambahan-tambahan pada ayat-ayat Al-Qur’an yang berada dalam tanda kurung. Tambahan ini bukan dari Allah, melainkan dari manusia, yang berfungsi untuk penjelasan (membuat menjadi jelas). Tanpa tambahan itu, dapat dipastikan Al-Qur’an menjadi tidak jelas. Karena itu, Ali Sina mengatakan bahwa Al-Qur’an “adalah buku yang membingungkan, tulisannya kacau balau, penuh khayalan dan pernyataan-pernyataan yang tidak masuk akal.” Dan J.K Sheildlin, berkata bahwa Al-Qur’an merupakan “pikiran orang bingung yang dituliskan di atas kertas.” Dengan demikian Al-Qur’an bukanlah kitab yang sempurna. Dan karena tidak sempurna, haruslah dikatakan dia bukan wahyu Allah.

Kamis, 25 Agustus 2022

CINTA ITU MENGHIDUPKAN

 

Sigmund Freud, bapak pendiri psikoanalitik, menggolongkan insting manusia ke dalam dua kelompok besar, yaitu insting hidup dan insting mati. Insting mati, yang terkadang disebut juga dengan istilah insting merusak (destructive) merupakan hasrat setiap manusia untuk mati. Kematian mendapat perhatian lebih bagi Freud. Ia pernah berkata bahwa tujuan semua kehidupan adalah kematian.

Hasrat kematian itu bisa ditujukan keluar dari diri sendiri (external object) seperti orang lain atau lingkungan (vandalism), bisa juga terarah kepada diri sendiri (internal object). Salah satu derivatif insting mati ini adalah benci. Kebencian selalu membawa dampak pada kehancuran atau kerusakan. Misalnya, jika kita benci kepada seseorang, maka kita dapat merusak orang itu, baik secara fisik (mencederainya atau bahkan membunuh) maupun secara psikis (fitnah, menghina, dll).

Kebencian atau rasa benci kepada orang, entah itu diri sendiri maupun orang lain, dan kepada lingkungan, bukanlah merupakan akar dari insting mati. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya rasa benci ini. Salah satunya adalah iri hati. Contohnya dalam kasus perseteruan antara Tuhan Yesus di satu sisi dengan kaum Farisi, ahli Taurat dan para imam Yahudi di sisi lain. Mereka sangat iri akan popularitas Yesus sehingga muncul hasrat untuk menyingkirkan Yesus dari pengaruh sosial. Puncak perseteruan adalah penyaliban Tuhan Yesus di Bukit Golgota.

Seperti insting mati, insting hidup juga dapat ditujukan keluar dari diri sendiri (external object) seperti orang lain atau lingkungan, dan bisa juga terarah kepada diri sendiri (internal object). Salah satu derivatif insting hidup ini adalah cinta. Jika rasa benci selalu membawa dampak pada kehancuran atau kerusakan, maka cinta membawa kehidupan. Ungkapan cinta dapat terlihat dari sikap-sikap seperti menghormati, menghargai, memelihara, merawat, perhatian, dll. Semua sikap ini akan menimbulkan efek harmoni, damai, hidup nyaman dan bahagia.

Rabu, 24 Agustus 2022

ESENSI DISIPLIN BAGI ANAK-ANAK

 

Anak dikenal sebagai orang yang suka bermain. Dalam bermain tersebut anak belumlah memahami konsep hukum. Karena itulah, anak akan bermain sesuai dengan apa yang disukai dan disenanginya. Akan tetapi, hal ini jangan dibiarkan begitu saja. Pelan tapi pasti anak perlu ditanamkan soal disiplin. Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), menguraikan tentang esensi disiplin pada masa kanak-kanak (hlm. 166).

Bantuan dalam Mendasarkan Kode Moral

Dalam kasus anak yang lebih besar, pengajaran mengenai benar dan salah seyogianya menekankan alasan mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengapa pola lain tidak diterima, dan seyogianya diarahkan untuk menolong anak memperluas konsep tertentu menjadi konsep yang lebih luas, lebih abstrak.

Ganjaran

Ganjaran, seperti pujian atau perlakuan secara khusus karena berhasil mengatasi situasi sulit dengan baik, mempunyai nilai pendidikan yang kuat jika pujian dan perlakuan khusus menunjukkan pada anak bahwa ia bertindak benar dan juga jika mendorong anak untuk mengulang perilaku yang baik. Bagaimana pun juga, jikalau pujian dan perlakuan khusus harus menjadi efektif, ganjaran harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.

Hukuman

Seperti ganjaran, hukuman harus sesuai dengan perkembangan dan harus dilakukan secara adil, kalau tidak dapat menimbulkan kebencian anak. Hukuman juga harus mendorong anak untuk menyesuaikan diri dengan harapan sosial di masa berikutnya.

Konsistensi

Selasa, 23 Agustus 2022

MARI BELAJAR PADA ORANG JEPANG

 

Siapa yang tak kenal dengan negara Jepang, yang dikenal dengan istilah Negeri Matahari Terbit ini? Bagi orang Indonesia tentulah takkan bisa melupakan bangsa ini, karena bangsa ini pernah menjajah Indonesia. Begitu banyak kenangan pahit yang ditinggalkan bangsa, yang waktu itu disebut sebagai orang kate, karena orang-orang Jepang waktu itu berpostur tubuh pendek. Salah satunya adalah romusha.

Bila melihat peta dunia, kita dapat mengetahui betapa kecilnya negara ini. Luas daratan seluruhnya tak jauh berbeda dengan daratan Pulau Sumatera. Namun, sekalipun kecil, negara Jepang mampu menjajah negara Indonesia yang sangat jauh lebih besar wilayahnya. Malah bersama Jerman dan Italia, mereka ingin menguasai dunia dalam Perang Dunia II.

Lebih hebat lagi adalah kebangkitan Jepang setelah kehancuran Perang Dunia II. Jatuhnya bom atom di dua tempat, yaitu Hirosima dan Nagasaki, benar-benar membuat Jepang hancur total. Ini membuktikan betapa kecilnya negara tersebut. Akan tetapi, tidak lama kemudian Jepang bangkit menjadi bangsa yang maju dan besar, bukan saja di tingkat Asia melainkan juga dunia. Jepang bangkit dan kembali “menjajah” dunia. Dalam hal teknologi, siapa yang tidak kenal produk-produk Negeri Sakura ini? Dalam dunia olahraga pun Jepang memiliki segudang prestasi. Sekarang sulit menemukan orang Jepang yang bertubuh pendek.

Kehancuran sering melanda Jepang. Yang terakhir adalah gempa dan tsunami yang mengakibatkan bocornya reaktor nuklir Fukushima Daiichi. Namun dalam waktu singkat bangsa ini sudah bangkit dari kehancurannya itu. Tentulah kita bertanya apa yang membuat bangsa, yang dikenal sebagai negeri para samurai, ini begitu maju dan menjadi negara yang besar?

Senin, 22 Agustus 2022

TAWARAN MANAJEMEN ROTASI TENAGA PASTORAL

 

Rotasi tenaga pastoral, yang biasa dikenal dengan istilah mutasi, memiliki maksud untuk penyegaran dan efektivitas karya pastoral. Penyegaran yang dimaksud adalah agar imam yang bertugas di suatu medan karya pastoral, baik di paroki maupun kategorial, tidak mengalami kejenuhan ataupun menciptakan kerajaannya sendiri. Hal ini dikaitkan dengan situasi medan pastoral. Jika berada di medan pastoral yang “kering” maka akan berdampak pada kejenuhan; sementara bila di daerah yang “basah”, maka akan berdampak pada penguatan kerajaan.

Mungkin ada umat akan bertanya, kenapa ada pembedaan basah dan kering, padahal para imam semuanya mendapat gaji yang sama. Baik di tempat yang basah, kering ataupun lembab, semua imam mendapat gaji atau uang saku yang sama. Tak bisa dipungkiri, sekalipun aturannya semua imam dapat uang saku yang sama, namun ada imam, yang karena berada di tempat “basah”, menikmati kebasahan itu tanpa peduli pada aturan.

Mungkin juga ada orang yang bertanya, bukankah jabatan pastor kepala paroki itu tak terbatas. Memang benar bahwa hukum Gereja tidak mengatur dengan jelas berapa lama seorang imam dapat menjabat sebagai pastor kepala paroki, atau yang biasa dikenal dengan istilah parokus. Malah bisa dikatakan bahwa jabatan itu terbuka peluang untuk seumur hidup. Akan tetapi, perlu disadari bahwa paroki adalah medan pelayanan. Pusat pelayanannya adalah umat. Sementara pastornya hanyalah tambahan. Pastor bisa silih berganti, tapi umatnya tetap. Karena itu, perlu diperhatikan adalah kepentingan umat. Pastor datang untuk melayani umat. Jadi, jika ada pastor di paroki hanya sibuk mengurus diri sendiri dengan menguras uang umat, haruskah pastor itu dipertahankan? Jika sama sekali tidak ada perkembangan dalam pelayanan umat, haruskan tetap dipertahankan?

Karena itulah, perlu diadakan sistem perpindahan tugas para imam. Dan untuk pelaksanaan sistem itu, dibutuhkan ketegasan dari pimpinannya; dalam hal ini uskup. Sebab, jika uskup tidak tegas, apalagi bila sudah dikuasai dan dipengaruhi oleh segelintir imam yang haus akan kekayaan dan jabatan, sistem itu hanyalah hiasan belaka. Jadi, sistem musti ditunjang dengan ketegasan dalam aplikasinya.

Minggu, 21 Agustus 2022

STOP BERI LABEL "ISLAM FOBIA" !!!

Sudah menjadi kebiasaan umat islam untuk memberi label "islam fobia" kepada siapa saja yang punya pandangan negatif terhadap islam. Padahal pandangan negatif itu didasarkan pada data dan argumen yang masuk akal. Video berikut ini mencoba mengulas topik islam fobia.


Apabila tak bisa diputar, silahkan klik di sini. Selamat menonton!!! 

Jumat, 19 Agustus 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL ANAM AYAT 102

 


Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu (QS 6: 102)

Al-Qur’an diyakini oleh umat islam merupakan wahyu Allah yang secara langsung disampaikan kepada Muhammad SAW. Hal ini bisa dipahami sebagai berikut: Allah berbicara kepada Muhammad, dan Muhammad mendengarnya. Apa yang didengar Muhammad itulah yang kemudian ditulis dan akhirnya menjadi sebuah kitab yang diberi nama Al-Qur’an. Dengan perkataan lain, umat islam percaya dan meyakini bahwa apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah kata-kata Allah SWT sendiri. Karena itu, umat islam menaruh hormat yang tinggi kepada Al-Qur’an. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya pelecehan kepada Allah SWT. Dan orang yang melakukan hal itu, berdasarkan perintah Allah dalam Al-Qur’an, wajib dibunuh (QS al-Maidah: 33).

Umat islam menganggap dan menilai Al-Quran sebagai keterangan dan pelajaran yang jelas, karena memang demikianlah yang dikatakan Allah sendiri. Allah telah memudahkan wahyu-Nya sehingga umat bisa dengan mudah pula memahaminya. Sebagai pedoman dan penuntun jalan hidup, Allah memberikan keterangan dan pelajaran yang jelas sehingga mudah dipahami oleh umat islam. Umumnya para ulama menafsirkan kata “jelas” di sini dengan sesuatu yang telah terang benderang sehingga tak perlu susah-susah menafsirkan lagi pesan Allah itu. Dengan kata lain, perkataan Allah itu sudah jelas makna dan pesannya, tak perlu lagi ditafsirkan. Maksud dan pesan Allah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran. Penafsiran atas wahyu Allah bisa berdampak pada ketidak-sesuaian dengan kehendak Allah sendiri.

Berangkat dari pemahaman ini, maka apa yang tertulis dalam surah al-Anam ayat 102 di atas merupakan perkataan langsung dan asli dari Allah SWT. Allah berbicara dan Muhammad mendengarnya. Apa yang tertulis di sana seperti itu juga yang didengar oleh Muhammad SAW. Dan apa yang disampaikan Allah ini sudah jelas maknanya. Dalam kutipan wahyu Allah di atas terdapat 3 kata ganti “Dia”. Secara ilmu bahasa, kata ganti itu dengan jelas merujuk pada kata “Allah” di awal kalimat. Sementara kata ganti “kamu” dengan jelas merujuk pada Muhammad sebagai lawan bicara Allah.

Apabila wahyu Allah ini dibaca tanpa memperhatikan konteksnya, maka dengan sangat gamblang orang akan menemui pesannya, yaitu pengajaran tentang tauhid. Dengan perkataan lain, kutipan wahyu Allah di atas hendak menegaskan konsep tauhid, yang menjadi ciri khas islam. Ini hendak menegaskan bahwa wahyu Allah itu memang mudah dan jelas. Umat dapat dengan mudah menemukan pesan dari wahyu Allah itu. Secara sederhana kata “tauhid” dimaknai sebagai kepercayaan pada SATU Allah; percaya Allah itu hanya ada SATU.

Kamis, 18 Agustus 2022

PAROKI WAJIB TRANSPARAN DALAM KEUANGAN

 

Gereja adalah bagian dari dunia. Karena itu prinsip-prinsip keduniaan, meski tidak semuanya, dapat diadopsi oleh Gereja. Salah satunya adalah soal transparansi laporan keuangan. Paus Fransiskus, sejak terpilihnya, mencanangkan transparansi keuangan di pusat Gereja Katolik, yaitu Vatikan. Karena itu, sudah saatnya pengelolaan harta benda Gereja, termasuk keuangan, dilakukan secara transparan agar umat mengetahuinya.

Apakah ajakan Paus Fransiskus untuk terbuka dalam keuangan Gereja sudah diikuti semua Gereja di belahan dunia? Harus diakui bahwa masih ada paroki yang menolak membuka laporan keuangannya kepada umat. Laporan keuangan hanya khusus untuk Pastor Kepala Paroki dan bendahara paroki saja. Umat, bahkan pastor pembantu pun tak diperkenankan untuk mengetahuinya.

Alasan Kuno Menolak Transparansi

Ada saja orang, bahkan dari hirarki, yang tidak setuju dengan transparansi keuangan. Mereka menilai bahwa di balik transparansi ada prinsip do ut des: saya memberi, maka saya menerima. Artinya, pemberian itu ada pamrih. Jadi, umat yang memberi kolekte, intensi, stipendium, dll, disinyalir memiliki pamrih pribadi, bukan murni persembahan kepada Tuhan, Gereja dan karya pastoral. Pemberian tersebut tidak seperti persembahan janda miskin (bdk. Lukas 21: 1 – 4).

Malahan orang menentang transparansi keuangan dengan menggunakan dasar biblis untuk menguatkan argumennya. Teks Kitab Suci yang biasa dipakai adalah Matius 6: 3: “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Teks ini biasanya dipakai sebagai prinsip dasar kristiani dalam memberi persembahan (kolekte, intensi, stipendium, dll).

Benarkah transparansi keuangan bertentangan dengan prinsip kristiani dalam hal memberi? Pertama-tama perlu dilihat konteks Injil Matius berkaitan dengan persembahan secara keseluruhan. Matius 6: 3 itu berkaitan dengan tradisi memberi sedekah yang merupakan kewajiban bagi orang Yahudi. Keluarnya pernyataan Yesus ini harus dikaitkan dengan kebiasaan orang yang suka pamer dalam memberi sedekah. Sikap pamer membuat orang jatuh ke dalam keangkuhan dan kesombongan. Sikap pamer, yang berdampak pada kesombongan diri, inilah yang dikritik oleh Yesus. Untuk menghindari hal ini, Yesus mengajarkan agar persembahan atau sedekah itu diberikan dengan sembunyi, tidak ada orang lain yang tahu. Artinya, sedekah atau pemberian itu bukan untuk pamer.

Rabu, 17 Agustus 2022

HUT PROKLAMASI RI DALAM LITURGI KATOLIK

 

Tanggal 17 Agustus merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal itu, di tahun 1945, pemimpin bangsa kita, Soekarno dan Moh. Hatta, memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan itu diperuntukkan bagi rakyat Indonesia, tanpa membedakan ras, suku, golongan, agama atau partai. Bung Karno dan Bung Hatta, atas nama bangsa Indonesia, menyatakan bahwa rakyat Indonesia sudah terbebas dari belenggu penjajahan bangsa asing. Dengan kemerdekaan itu, setiap rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di tanah air yang tercinta ini.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan momen yang menggembirakan bagi rakyat Indonesia. Jika kita menelusuri sejarah di saat itu, kita dapat merasakan suasana gembira di hati sanubari warga. Mereka bersukacita menyambut proklamasi. Mereka bergembira menyongsong kemerdekaan.

Kegembiraan atas proklamasi ternyata bukan hanya menjadi milik rakyat Indonesia zaman ’45 saja. Kegembiraan itu menjadi kegembiraan rakyat Indonesia kini dan di masa datang. Saat ini pun rakyat Indonesia diajak untuk bergembira dan bersukacita merayakan peringatan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Atas kegembiraan itu, rakyat Indonesia diajak untuk menghaturkan syukur. Semua rakyat Indonesia bergembira merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Merayakan kegembiraan atas HUT kemerdekaan dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan. Sebagai warga Negara, orang merayakannya dengan upacara bendera dan acara-acara lomba yang banyak digelar. Sebagai warga Gereja, orang katolik di seluruh Indonesia merayakannya dengan perayaan ekaristi. Dalam tradisi Gereja Katolik, ulang tahun proklamasi Indonesia masuk dalam kategori Hari Raya. Sebagai hari raya, perayaan ekaristinya meriah. Salah satu ciri kemeriahan itu adalah adanya tiga bacaan liturgi.

Ada empat hal yang hendak dibangun dalam diri umat katolik dengan perayaan ekaristi itu. Pertama, umat Katolik diajak untuk menghaturkan syukur kepada Tuhan karena anugerah kemerdekaan yang diberikan-Nya. Bagi umat Katolik, kemerdekaan yang didapat bangsa Indonesia bukan semata-mata perjuangan anak bangsa, melainkan juga anugerah, rahmat dan berkat Tuhan. Hal ini senada dengan bunyi alinea ketiga mukadimah UUD’45, “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Selasa, 16 Agustus 2022

BERIMAN DALAM KESULITAN DAN TEKANAN

 

Iman Kristen bisa dipicu oleh banyak hal. Ini bisa terjadi akibat pengalaman traumatis atau yang mencerahkan, atau keinginan untuk mengatasi situasi sulit termasuk stres. Di kalangan anak muda Korea, kehidupan yang stres dalam sebuah masyarakat urban yang banyak persaingan, maju secara teknologi, iman tampaknya menjadi pendorong yang kuat. Banyak kaum muda kemudian melakukan permenungan dan menemukan koneksi dengan komunitas Gereja dan memilihnya sebagai tujuan hidup  mereka.

Rena (nama Korea-nya: You Jung-sing) berusia 22 tahun dan dibaptis empat tahun lalu setelah mengalami stres akut yang ia alami dalam mempersiapkan ujian di sekolah menengah. Ujian di sekolah menengah adalah salah satu sumber utama stres bagi kaum muda Korea. Mempersiapkan ujian mungkin adalah saat yang paling penting bagi remaja. Hampir 75 persen siswa mengikuti les privat dalam persiapan untuk ujian. Tak seorang pun ingin tertinggal dan berlomba untuk mendapatkan nilai yang baik agar bisa masuk universitas.

“Saya dibaptis pada malam Paskah,” katanya. ”Saya dididikan di sebuah sekolah Katolik sebelum masuk Jesuit University of Sogang.”

“Saya dibaptis ketika saya mengalami stres berat akibat belajar KSAT (Korea Scholastic Aptitude Test). Aku sakit pada saat itu karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan membaca buku-buku,” jelasnya.

Bagi Rena, masalah tersebut muncul ketika ibunya yang memberikan tekanan luar biasa saat ujian akhir, yang menjadi sebuah fenomena di Korea. Seorang guru bahasa Inggris di Seoul baru-baru ini menanyakan murid-muridnya, semua berusia 16 tahun, siapa yang paling menakutkan mereka. Sejauh ini jawaban yang paling umum adalah: “ibuku!“ Orang tua di Korea memiliki harapan tinggi atas prestasi akademis anak-anak mereka.

Senin, 15 Agustus 2022

MARI MEMAHAMI DEMOKRASI NOKEN

 

Pada pesta demokrasi PEMILU, selalu saja ada persoalan dengan kebiasaan PEMILU di tanah Papua. Kebiasaan itu adalah demokrasi noken. Yang dimaksud dengan demokrasi noken, dalam kaitan dengan PEMILU adalah surat suara, yang semuanya diwakili oleh Kepala Suku, dimasukkan ke dalam sebuah noken. Gambaran prosesnya adalah sebagai berikut. Di TPS, tempat diselenggarakannya pemilihan, tidak ada bilik dan kotak suara sebagaimana lazimnya. Ketika surat suara tiba, semua surat suara itu, sebanyak jumlah pemilih, diserahkan kepada Kepala Suku untuk dicoblos. Setelah pencoblosan, semua surat suara itu tidak dimasukkan ke dalam kotak suara, tapi ke dalam noken yang telah disiapkan.

Beberapa pihak menilai sistem noken tidaklah demokratis. Jika demokrasi dimaknai one vote one man, maka sistem noken memang tidak demokratis. Akan tetapi, demokrasi tidak hanya sebatas one vote one man saja. Demokrasi mempunyai banyak dimensi. Orang yang mengatakan demokrasi noken itu buruk dan tidak demokratis adalah orang yang tidak memakai kacamata orang Papua dalam melihat makna dan nilai noken. Pada umumnya orang melihat noken hanyalah sebatas tas keranjang, tak jauh beda dengan asesoris lainnya. Akan tetapi, jika orang melihat dengan cara pandang orang Papua, maka akan ditemui sejumlah nilai yang luhur yang sejalan dengan asas demokrasi.

Noken adalah tas yang terbuat dari anyaman kulit kayu. Awalnya noken ini hanya “milik” kaum wanita saja, karena dulu bawaan kaum pria adalah busur dan tombak. Sekarang ini saja kita dapat melihat kaum pria juga membawa noken.

Jika kita perhatikan kehidupan perempuan Papua dulu, baik secara langsung maupun lewat gambar-gambar foto, kita akan dapat melihat seorang perempuan sedang menggendong anak babi di depannya, sedangkan sebuah noken ada di belakangnya, tergantung di kepalanya. Di dalam noken itu ada barang-barang hasil kebun, dan terkadang bisa juga dijumpai anak bayinya. Dapat dikatakan bahwa, anak yang baru lahir selalu berada di noken ketika sang ibu bepergian.

Minggu, 14 Agustus 2022

STUDI AL-QUR'AN: ALLAH SWT RESEK

Salah satu sifat Allah umat islam ini adalah resek. Kata "resek" dimaknai sebagai suka mencampuri urusan orang lain. Dan inilah Allah SWT. Menjadi persoalannya, apa yang dicampurinya itu salah dan terkadang perkara sepele. Seperti inikah kualitas Allah islam? Video berikut ini mengulas topik tersebut.



Apabila tak bisa diputar, silahkan buka di channel youtube kami. Selamat menonton!!! 

Jumat, 12 Agustus 2022

KAJIAN ATAS SURAH AT-TAUBAH AYAT 29

 


Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS 9: 29)

Pusat hidup umat islam adalah Al-Qur’an, yang diyakini sebagai wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad SAW. Apa yang didengar Muhammad itulah yang kemudian ditulis dan akhirnya menjadi sebuah kitab yang diberi nama Al-Qur’an. Dengan perkataan lain, umat islam percaya dan yakin bahwa apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah merupakan kata-kata Allah SWT sendiri. Hal inilah yang membuat umat islam memandang kitab tersebut sungguh suci, sehingga umat islam menaruh hormat yang tinggi kepadanya. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya pelecehan kepada Allah SWT. Dalam surah al-Maidah ayat 33 Allah memerintahkan untuk membunuh orang yang melakukan hal itu.

Wahyu Allah dalam Al-Quran dilihat sebagai keterangan dan pelajaran yang jelas, karena memang demikianlah yang dikatakan Allah sendiri. Secara sederhana hal ini dimaknai bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang jelas. Allah telah memudahkan wahyu-Nya sehingga umat bisa dengan mudah pula memahaminya. Sebagai pedoman dan penuntun jalan hidup, Allah memberikan keterangan dan pelajaran yang jelas sehingga mudah dipahami oleh umat islam. Umumnya para ulama menafsirkan kata “jelas” di sini dengan sesuatu yang telah terang benderang sehingga tak perlu susah-susah menafsirkan lagi pesan Allah itu. Dengan kata lain, perkataan Allah itu sudah jelas makna dan pesannya, tak perlu banyak ditafsirkan lagi. Maksud dan pesan Allah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran. Penafsiran atas wahyu Allah bisa berdampak pada ketidak-sesuaian dengan kehendak Allah sendiri.

Berangkat dari pemahaman ini, maka apa yang tertulis dalam surah at-Taubah ayat 29 di atas merupakan perkataan langsung dan asli dari Allah SWT. Allah berbicara dan Muhammad mendengarnya. Apa yang tertulis di sana seperti itu juga yang didengar oleh nabi Muhammad SAW. Dan apa yang disampaikan Allah ini sudah jelas maknanya. Dengan mudah umat akan memahami bahwa umat islam diperintahkan untuk berperang. Yang diperangi di sini adalah orang yang telah diberi Kitab. Jika membaca Al-Qur’an, maka yang dimaksud dengan orang yang telah diberi Kitab adalah orang Yahudi dan Kristen.

Kamis, 11 Agustus 2022

KATEGORI KONSEP YANG UMUM PADA AKHIR MASA ANAK-ANAK

 

Tentu kita pernah melihat seorang anak kecil bersikap seperti biasa ketika ada salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia. Anak itu bermain seperti biasa. Tidak ada kesedihan dalam dirinya. Hal ini disebabkan karena anak belum memahami konsep kematian. Dalam bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock membeberkan kategori konsep yang umum pada akhir masa anak-anak (hlm 164).

Kehidupan

Meskipun beberapa anak sulit untuk mengerti bahwa banyak hal yang bergerak – seperti sungai, misalnya – bukan merupakan sesuatu yang hidup, namun mereka semakin sadar bahwa gerakan bukanlah satu-satunya criteria dari kehidupan.

Kematian

Anak yang mengalami kematian anggota keluarga atau matinya hewan peliharaan, mempunyai pengertian yang baik tentang makna kematian, dan bobot emosi dari konsepnya tentang kematian diwarnai oleh reaksi-reaksi orang di sekitarnya.

Kehidupan setelah Mati

Konsep kehidupan setelah mati terutama bergantung pada perintah agama yang diterima anak dan pada apa yang diyakini oleh sesame temannya.

Fungsi-fungsi Tubuh

Sampai anak mulai mempelajari kesehatan di sekolah dasar, banyak konsep tentang fungsi tubuh yang kurang tepat dan kurang lengkap, terutama tentang fungsi tubuh internal.

Ruang

Rabu, 10 Agustus 2022

BERIMAN ITU HARUS SESUAI KEHENDAK ALLAH

 

Iman merupakan tanggapan pribadi atas sapaan Allah. Dengan beriman kita menyerahkan hidup kita seluruhnya ke dalam penyelenggaraan Allah. Sebagai umat-Nya kita diminta untuk taat dan berserah pada kehendak Allah, sekalipun kehendak-Nya itu bertentangan dengan keinginan diri. Ada banyak orang beriman kepada Allah ketika keinginannya terpenuhi. Sikap iman seperti ini seperti iman bersyarat; kita beriman dengan syarat keinginan kita terpenuhi.

Iman kepada Allah itu harus tanpa syarat. Inti iman ada pada kehendak Allah pada hidup kita, bukan pada kehendak pribadi kita. Karena itu, salah satu sikap iman adalah berserah diri. Hal ini terlihat dalam ungkapan iman Bunda Maria, “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.”

Ada contoh menarik untuk menggambarkan sikap iman tanpa syarat ini. Sikap iman itu dapat kita lihat pada kisah Tiga Pemuda: Sadrakh, Mesakh, Abednego. Mereka beriman kepada Allahnya. Ketika mereka menolak titah raja untuk menyangkal iman mereka dengan cara menyembah dewanya sang raja, mereka menghadapi ancaman hukuman mati. Akan tetapi, mereka tidak takut dan meninggalkan imannya.

Banyak orang, demi alasan keamanan, melakukan titah sang raja. Dengan kata lain, mereka meninggalkan imannya. Mereka takut, karena jika mereka tetap beriman pada Alllahnya, mereka akan mati. Mereka tahu pasti bahwa Allah tidak dapat menolong atau menyelamatkan mereka dari hukuman mati. Hanya mengikuti perintah raja saja yang bisa meluputkan mereka dari kematian. Hal ini berarti dewanya sang raja yang menyelamatkan.

Berbeda dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka tahu dan sadar bahwa kesetiaan pada imannya tidak akan meluputkan mereka dari hukuman mati. Ketika Sang raja kembali memerintahkan mereka untuk menyembah dewanya, salah seorang dari ketiga pemuda itu berkata, “Jika Allah yang kami imani sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari hukuman ini. Namun jika tidak, hendaklah tuanku raja tahu, bahwa kami tidak akan beriman pada dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuan dirikan itu.”

Sadrakh, Mesakh dan Abednego memberi contoh beriman sesuai dengan kehendak Allah, bukan menurut keinginan dirinya. Sekalipun mereka akhirnya mati, mereka tetap setia pada imannya. Walau akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati, mereka tidak meninggalkan imannya. Mereka tetap beriman pada Allah tanpa syarat.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Selasa, 09 Agustus 2022

KEBENARAN ITU MEMBEBASKAN

 

Kebenaran adalah sesuatu yang paradoksal, selalu dirindukan bahkan diperjuangkan siapa pun, kapan dan di mana pun. Orang dapat mempertaruhkan segalanya asal menemukan kebenaran. Debat hukum di ruang pengadilan, entah dengan argumentasi yang rasional maupun bukan, semuanya bermuara ke upaya penemuan kebenaran.

Namun, ketika kebenaran tersingkap, apakah semua pihak menyukainya? Di situlah paradoksnya! Kebenaran menyembuhkan, juga melukai. Ia ibarat buah simalakama. Pihak yang yakin kebenaran akan menyembuhkan tak akan pantang mundur berupaya menemukannya.

Pihak yang takut bahwa kebenaran akan melukai akan berjuang dengan segala macam cara untuk mengurung kebenaran dalam ruang gelap, agar tersembunyi dan tidak tersingkap.

“Aletheia”

Ada hal yang menarik dari analisis semantik yang dilakukan Martin Heidegger tentang kebenaran. Ia menjelaskan, kebenaran dalam bahasa Yunani adalah aletheia – a (tidak) dan theia (tersembunyi). Kebenaran berarti tidak tersembunyi, apa adanya, tanpa embel-embel. Sesuatu dalam dirinya sebagaimana adanya (das Ding an sich).

Sesuatu itu benar kalau tampil apa adanya, tanpa pemalsuan, rekayasa, embel-embel yang malah menutup atau menyembunyikan kesejatian (autensitas) dari sesuatu itu. Sesuatu dalam kesejatiannya menjadi sesuatu yang objektif. Siapa pun akan melihat dan menemukannya sebagaimana dalam keadaannya yang sebenarnya.

Senin, 08 Agustus 2022

BEBERAPA HIBURAN YANG DIGEMARI PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

 

Setiap manusia tentulah membutuhkan hiburan, selain untuk mengisi waktu luang juga untuk refresh. Perlu diketahui juga bahwa hiburan tertentu tidak berlaku untuk semua orang. Hiburan mengenal juga batas-batas usia. Seperti apa hiburan yang cocok untuk anak-anak? Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), membeberkan beberapa hiburan yang digemari anak-anak (hlm. 162).

Membaca

Anak yang lebih besar lebih menyukai buku dan majalah anak-anak yang menekankan kisah-kisah petualangan dan di mana ia dapat membaca tentang tokoh pahlawan sebagai tokoh identifikasi diri. Ia lebih menyukai lingkungan yang menyenangkan dan interaksi kelompok yang positif dari orang-orang kelas menengah daripada lingkungan yang kaku dan interaksi kelompok yang negatif dari orang-orang kota. Yang penting ia ingin akhir cerita yang bahagia.

Buku Komik

Terlepas dari tingkat kecerdasan, hampir semua anak menyenangi buku komik, baik yang bersifat lelucon maupun petualangan. Buku komik menarik karena menyenangkan, menggairahkan, mudah dibaca dan merangsang imajinasi anak.

Film

Menonton film merupakan salah satu kegiatan kelompok yang digemari, meskipun beberapa anak pergi sendiri ke bioskop atau dengan anggota keluarga. Ia gemar film-film kartun, kisah-kisah petualangan dan film-film tentang binatang.

Radio dan Televisi

Televise lebih popular daripada radio, meskipun anak senang mendengarkan music atau berita-berita olah raga yang tidak disiarkan di televisi. Menonton televise merupakan salah satu hiburan yang disukai oleh sebagian anak-anak. Mereka senang pertunjukan kartun dan acara-acara lain yang diperuntukkan bagi tingkat usianya di samping acara-acara untuk orang dewasa. Seperti yang telah ditunjukkan oleh Leifer, dkk, “Televisi bukan hanya merupakan hiburan bagi anak-anak, tetapi juga sarana sosialisasi yang penting.”

Malamun atau Berkhayal

Anak yang kesepian di rumah dan mempunyai sedikit teman bermain sering menghibur diri sendiri dengan melamun. Yang khas, ia membayangkan diri sendiri sebagai “pahlawan yang menang” dalam dunia impiannya, dan kemudian mengimbangi kurangnya teman dan perhatian yang ia peroleh dalam hidup sehari-hari.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Minggu, 07 Agustus 2022

STUDI AL-QUR'AN: PROSES JADINYA MANUSIA

Selain sebagai wahyu  Allah, Al-Qur'an juga dipercaya sebagai keterangan atau pelajaran yang jelas. Ada banyak pelajaran yang disampaikan Allah untuk umat islam. Semuanya disampaikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Salah satu keterangan atau pelajaran yang disampaikan Allah adalah tentang proses terjadinya manusia. Video berikut ini mencoba memberikan ulasannya.



Jika tidak bisa dibuka, silahkan klik di sini. Selamat menonton!!!

Jumat, 05 Agustus 2022

KAJIAN ATAS SURAH AT-TAUBAH AYAT 123

 


Wahai orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang yang bertakwa. (QS 9: 123)

Umat islam sangat yakin kalau Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah merupakan kata-kata Allah SWT sendiri yang disampaikan kepada Muhammad. Hal inilah yang membuat umat islam memandang kitab tersebut sungguh suci, sehingga umat islam menaruh hormat yang tinggi kepadanya. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya pelecehan kepada Allah SWT. Dan orang yang melakukan pelecehan itu harus diberi hukuman mati. Hal ini berdasarkan perintah Allah dalam Al-Qur’an (QS al-Maidah: 33).

Al-Quran dianggap dan dinilai sebagai keterangan dan pelajaran yang jelas, karena memang begitu yang dikatakan Allah sendiri. Secara sederhana hal ini dimaknai bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang jelas. Allah telah memudahkan wahyu-Nya sehingga umat bisa dengan mudah pula memahaminya. Sebagai pedoman dan penuntun jalan hidup, Allah memberikan keterangan dan pelajaran yang jelas sehingga mudah dipahami oleh umat islam. Umumnya para ulama menafsirkan kata “jelas” di sini dengan sesuatu yang telah terang benderang sehingga tak perlu susah-susah menafsirkan lagi pesan Allah itu. Dengan kata lain, perkataan Allah itu sudah jelas makna dan pesannya, tak perlu banyak ditafsirkan lagi. Maksud dan pesan Allah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran. Penafsiran atas wahyu Allah bisa berdampak pada ketidak-sesuaian dengan kehendak Allah sendiri.

Berangkat dari pemahaman ini, maka apa yang tertulis dalam surah at-Taubah ayat 123 di atas merupakan perkataan langsung dan asli dari Allah SWT. Allah berbicara dan Muhammad mendengarnya. Apa yang tertulis di sana seperti itu juga yang didengar oleh nabi Muhammad SAW. Bila melihat sejenak, wahyu Allah dalam surah at-Taubah ayat 123 ini tak jauh berbeda dengan wahyu Allah dalam surah at-Tahrim ayat 9. Kedua kutipan ayat Al-Qur’an ini sama-sama merupakan perintah perang dari Allah. Jika dalam surah at-Tahrim perintah itu ditujukan buat Muhammad, dalam surah at-Taubah perintah tersebut ditujukan buat umat islam. Ada sedikit perbedaan mengenai target sasaran. Kepada Muhammad Allah memerintahkan untuk memerangi orang kafir dan munafik, sedangkan kepada kaum islam hanya orang kafir. Mereka sama-sama diperintahkan agar bertindak keras sehingga korban benar-benar merasakan kekerasan tersebut.