Renungan
Hari Selasa Biasa XXX, Thn II
Bac I Ef 5: 21 – 33; Injil Luk 13: 18 – 21
Kedua bacaan liturgi hari ini
sama-sama menampilkan perumpamaan. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, Paulus membandingkan relasi suami istri
dengan relasi Kristus dengan jemaat-Nya (Gereja). Bisa dikatakan Paulus
membandingkan dengan penggambaran relasi suami istri dalam Perjanjian Lama,
yang diibaratkan relasi Allah dan umat Israel. Di sini Paulus mau mengangkat
tema perkawinan. Dalam penggambaran relasi Kristus dan Gereja terkandung nilai-nilai
kasih, kesetiaan dan pengorbanan. Karena itu, bisa dikatakan bahwa Paulus mau
supaya nilai-nilai itu dihidupi pasangan suami istri dalam membangun mahligai
rumah tangga.
Dalam Injil Yesus juga
memberikan perumpamaan. Tema yang mau dibahas Yesus adalah Kerajaan Allah. Perlu
diketahui dahulu bahwa Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus tidak semata-mata Kerajaan
Allah di akhir jaman. Beberapa kali Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah
hadir. Dengan kata lain, Kerajaan Allah itu ada juga di bumi. Yesus membandingkan
Kerajaan Allah itu dengan biji sesawi. Perbandingan tidak berhenti pada biji
sesawi saja, melainkan berlanjut dengan “ditaburkan di kebun …. tumbuh dan
menjadi pohon” sehingga “burung-burung bersarang pada cabang-cabangnya.” (bdk.
ay. 19). Perumpamaan ini mau mengatakan kepada kita bahwa Kerajaan Allah yang
ada pada kita harus tumbuh dan berkembang sehingga orang-orang mendapatkan
manfaatnya.
Sabda Tuhan hari ini
pertama-tama mau ditujukan kepada pasangan suami istri agar menghayati nilai
kasih, kesetiaan dan pengorbanan. Mereka disadari juga untuk menghadirkan
Kerajaan Allah dalam keluarganya. Dengan penghayatan ketiga nilai tadi, bukan
tidak mungkin Kerajaan Allah akan tumbuh dan berkembang sehingga anak-anak yang
lahir dari perkawinan akan merasa nyaman di dalamnya.
by: adrian