Dalam
perayaan ekaristi atau ibadat sabda, setelah upacara pembukaan disusul dengan liturgi sabda. Bagian akhir dari
upacara pembukaan adalah Doa Pembuka, sedangkan
bagian pertama dari liturgi sabda adalah Bacaan
Pertama. Untuk misa harian, ada dua bacaan (bacaan pertama dan Injil),
sedangkan misa hari Minggu dan hari raya ada 3 bacaan (bacaan pertama, kedua
dan Injil). Setelah bacaan pertama ada Mazmur
Tanggapan (MT). Dalam misa harian sesudah MT langsung diikuti dengan Bait Pengantar Injil lalu Bacaan Injil; sementara dalam misa hari
Minggu atau hari raya, sesudah MT ada Bacaan
Kedua lalu Bait Pengantar Injil dan
Bacaan Injil. Setelah Bacaan Injil
ada Homili, lalu diikuti Credo atau Aku Percaya. Liturgi Sabda ditutup dengan Doa Umat. Semua kegiatan
ini berlangsung di mimbar (PUMR no. 309). Untuk misa harian, dua bagian
terakhir sering ditiadakan.
Misa Harian
|
Misa Hari Minggu/Hari Raya
|
1. Bacaan
Pertama
2. Mazmur
Tanggapan
3. Bait
Pengantar Injil
4. Bacaan
Injil
5. Homili
|
1. Bacaan
Pertama
2. Mazmur
Tanggapan
3. Bacaan
Kedua
4. Bait
Pengantar Injil
5. Bacaan
Injil
6. Homili
7. Aku
Percaya (credo)
8. Doa
Umat
|
Lektor membacakan bacaan pertama dan
kedua dengan suara nyaring, dengan jelas dan penuh penghayatan (OLM no. 14).
PUMR meminta agar sesudah bacaan (baik pertama maupun kedua) diadakan saat
hening sejenak agar umat dapat merenungkan apa yang mereka dengar (no. 56, 128,
130; bdk. OLM no. 28). Bagaimana lektor memulai tugasnya? Ordo Lectionum Missae
mengatakan, “Selalu hendaknya dikatakan: Pembacaan
dari ... atau Pembacaan dari surat...”
(no. 121.1). Setelah bacaan pertama disusul dengan mazmur tanggapan. PUMR
menganjurkan supaya mazmur tanggapan ini dilagukan, sekurang-kurangnya bagian
ulangan yang dibawakan umat (no. 61, bdk. OLM no. 20). Jika tidak dilagukan,
mazmur tanggapan hendaknya didaraskan (no. 61).