Api
penyucian merupakan bagian dari ajaran iman Katolik. Selama ini orang hanya
mengetahui perihal api penyucian berdasarkan teori-teori para ahli teologi.
Karena itu uraian mereka bersifat abstrak, maka tak heran ada banyak umat
Katolik (juga umat lainnya) yang jatuh ke dalam kebingungan.
Di
sini akan diuraikan tentang api penyucian berdasarkan pengalaman pribadi.
Uraiannya bersifat apa adanya, bukan bersifat teologis apalagi filosofis,
karena kebetulan juga yang mengalami ini bukanlah seorang teolog. Karena itu,
siapa saja bisa memahaminya. Pewawancara disingkat PW, sedangkan Maria Sima
disingkat MS.
PW: Maria Simma, dapatkah anda menceritakan
bagaimana anda dikunjungi oleh suatu jiwa dari Api Penyucian untuk pertama
kalinya?
MS: Hal
itu terjadi pada tahun 1940. Suatu malam, sekitar jam 3 atau 4 pagi, aku
mendengar ada seseorang mendatangi kamar tidurku. Hal ini membuatku terbangun,
kulihat ada seseorang sedang berjalan di kamar tidurku itu bolak-balik seperti
kebingungan.
PW: Takutkah anda?
MS: Aku
tidak takut, bahkan ketika aku masih kecil ibuku berkata bahwa aku ini anak
istimewa, karena aku tidak pernah merasa takut. Malam itu .... Aku melihat ada
orang yang aneh. Dia berjalan maju mundur pelan-pelan. Aku bertanya padanya:
"Bagaimana kamu bisa masuk ke sini? Pergi!". Namun dia terus berjalan
dengan rasa tidak sabar, seolah-olah dia tidak dengar suara aku. Maka aku
bertanya lagi "Apa yang akan kau lakukan., " Dia masih tidak menjawab,
aku turun dari tempat tidurku dan berusaha memegangnya, namun aku hanya
memegang udara kosong saja. Aku beranjak tidur lagi, namun lagi-lagi kudengar
langkah orang itu bergerak kesana kemari. Aku heran bagaimana aku bisa melihat
pria itu namun aku tak bisa memegangnya. Aku bangun lagi untuk memegangnya dan
menghentikannya. Namun aku hanya memegang ruangan kosong.