Di sela-sela pertemuan, tiba-tiba seorang perempuan datang ke ruang
pertemuan sambil berteriak-teriak. Sasarannya adalah Pak Anu, salah seorang
peserta pertemuan. Perempuan itu menyatakan bahwa dirinya adalah teman
selingkuh Pak Anu. Ia datang bukan hanya untuk mewartakan hubungan gelapnya
dengan Pak Anu, melainkan juga meminta pertanggungjawaban Pak Anu.
Ternyata, Pak Anu menjalin relasi gelap lagi dengan perempuan lain. Relasi
itu diketahui oleh perempuan itu. Ia merasa cemburu. Karena itu, ia datang
mengamuk di ruang rapat itu. Tindakannya itu benar-benar membuat wajah Pak Anu
merah karena malu.
Ketika satpam hotel menggiring perempuan itu ke luar dari ruang pertemuan,
Pak Anu segera mengetik sesuatu di handphone-nya. Tak lama
kemudian, muncul tiga orang pemuda ke lokasi perkara. Melihat ketiga pemuda
itu, perempuan tadi langsung kabur. Maklum, ketiganya dikenal sebagai preman.
Mereka ternyata mendapat mandat dari Pak Anu untuk mengamankan situasi.
Tampak jelas kalau ketiga preman itu begitu setia dengan Pak Anu. Hal ini bisa dimengerti karena Pak Anu sering memberi mereka uang atau hal lainnya. Jadi, kesetiaan mereka dilihat sebagai ungkapan balas budi atas kebaikan yang mereka terima dari Pak Anu.