Keluarga kudus itu adalah Yosef, Maria dan Yesus. Mereka ini
dijadikan contoh keluarga ideal. Orang katolik yang menikah diajak untuk
membangun rumah tangga dengan semangat yang dimiliki oleh keluarga kudus. Apa
saja yang harus diikuti?
Kesediaan untuk
mendengarkan. Matius 1: 18 – 24 menampilkan teladan Yosef yang mau
mendengarkan suara Tuhan. Yosef tidak mengikuti egonya. Sikap ini juga tampak
dalam diri Yesus (Lukas 2: 41 – 52). Sikap mau menang sendiri sering menjadi
akar konflik rumah tangga. Sebagai pemimpin rumah tangga, seorang suami
biasanya lebih suka didengarkan, dan tak mau mendengarkan. Karena itu, tak
salah jika para suami mau bersikap seperti Yosef, untuk mau juga mendengarkan
suara dari luar dirinya. Dengan kesediaan untuk mendengarkan, konflik tidak
akan terjadi.
Perhatian. Lukas 2: 41 – 51
menampilkan sikap perhatian Yosef dan Maria kepada Yesus, anak mereka. Mereka
begitu peduli, dan kepedulian itu mereka wujud nyatakan. Mereka tahu Yesus
tidak ada, dan langsung mencarinya. Mereka tidak membiarkan Yesus tumbuh
berkembang begitu saja.
Menjaga dan melindungi. Matius 2: 13 – 15 dan
19 – 23 menampilkan teladan Yosef yang setia menjaga dan melindungi keluarganya
dari kejahatan. Dia tidak mau membiarkan keluarga, khususnya putranya, mendapat
celaka. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh buruk di luar rumah tangga yang
berusaha menghancurkan keluarga. Pengaruh buruk itulah yang harus dihindari,
dan ini menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua.
Demikianlah beberapa teladan keluarga kudus yang dapat
diterapkan dalam keluarga-keluarga katolik.
by: adrian