Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad (570 – 650). Pada awal
kemunculannya di jesirah Arab agama islam hadir di tengah-tengah masyarakat plural, baik dalam hal suku
maupun dalam hal religius. Ka’bah, yang ada di
Mekkah dan menjadi pusat penyembahan islam, merupakan pusat religiositas agama-agama
yang ada pada waktu itu. Semua simbol keagamaan ada di sana. Namun ketika Muhammad dan kelompoknya kembali
ke Mekkah dan menjadi penguasa di sana, simbol-simbol religius tersebut
dimusnahkan, dan ka’bah menjadi satu-satunya milik islam.
Sekalipun Mekkah sudah diislamkan, namun tak bisa
menutup kemungkinan bahwa di daerah-daerah lain di luar Mekkah (Arab pada
umumnya), umat islam hidup bersamaan dengan umat yang bukan pemeluk islam.
Dalam islam ada beberapa istilah untuk menyebut umat non islam. AHLUL KITAB adalah orang yang memiliki Kitab Suci. Pada awalnya, umat kristiani dan kaum
Yahudi masuk dalam kelompok ini. MUSYRIK adalah orang yang menjadikan bagi Allah sekutu atau tandingan atau meyakini
adanya wujud Tuhan selain Allah. KAFIR merupakan orang yang tidak beriman dan tidak beragama islam. Orang Yahudi dan
Kristen, yang awalnya masuk kelompok ahlul kitab, dalam
perkembangan lanjut menjadi kelompok kaum kafir. Al-Qur’an menegaskan bahwa orang kafir adalah juga orang musyrik, dan orang musyrik adalah juga orang
kafir (QS al_Mukminun: 117; QS al-Maidah: 72). Yang terakhir
adalah orang MURTAD, yaitu orang yang keluar dari agama islam kembali
kepada kekafiran.
Dari penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa semua
orang non islam adalah orang kafir. Kaum Ahlul Kitab, lantaran tidak menerima
kenabian Muhammad dan Al-Qur’an sebagai kitab suci, dianggap juga kafir, dan
orang murtad dituding kembali kepada kekafiran. Karena itulah, semua istilah di
atas dapat disatukan dengan istilah kafir. Kaum Ahlul Kitab, kaum musyrik dan
orang murtad adalah kelompok orang kafir.
Allah SWT sudah menyatakan bahwa orang kafir merupakan
musuh bagi umat islam (QS an-Nisa: 101). Mungkin lantaran tidak menerima
Al-Qur’an (yang secara tidak langsung juga tidak menerima Allah SWT) dan
Muhammad sebagai nabi, Allah SWT menaruh kebencian yang begitu mendalam
terhadap orang kafir. Sekalipun Allah SWT sudah menegaskan bahwa tempat orang kafir sudah pasti di neraka (bdk. QS al-Baqarah: 24 dan QS al-Maidah 10), namun Allah SWT merasa belum merasa puas. Karena itu, dalam kehidupan
Allah SWT akan menakut-nakuti atau meneror orang kafir (QS Ali Imran: 151; QS
al-Anfal: 12; QS al-Ahzab: 26). Bahkan Allah SWT akan membinasakan orang kafir
(QS Ali Imran: 141).
Bagaimana sikap umat islam ini terhadap orang kafir?
Apa yang diperintahkan Allah SWT kepada umat-Nya terhadap kaum kafir?