Kamis, 28 April 2022

REVOLUSI MENTAL BERAWAL DARI KESADARAN DIRI

Salah satu gebrakan Jokowi, yang selalu didengungkan selama masa kampanyenya, adalah revolusi mental. Gebrakan untuk melakukan revolusi mental ini bukan muncul spontan bengitu saja, melainkan lahir dari refleksi mendalam atas keprihatinan situasi bangsa saat ini. Ada banyak warga yang memiliki mental rusak sehingga perlu direvolusi.

Revolusi mental memang merupakan sebuah proyek besar dan abadi. Gagasan revolusi mental Jokowi ini mirip dengan gagasan Character Building-nya Bung Karno. Ia tidak bisa ditarget dengan waktu, karena yang mau diubah adalah mental manusia. Mengubah manusia tidak semudah mengubah binatang, sekalipun manusia itu adalah animal rationale.

Salah satu masalah dasar yang tumbuh subur dalam diri masyarakat adalah mental tidak tahu malu atau tak tahu diri. Budaya malu telah hilang dari kehidupan warga. Karena tidak adanya rasa malu ini membuat orang tidak lagi bisa menghargai sesamanya, bahkan dirinya sendiri. Yang dicari dan dikejar adalah kepuasan diri.

Mental tak tahu diri diri melahirkan aneka perilaku buruk lain seperti korupsi, serakah jabatan, dan kejahatan lainnya. Dewasa ini korupsi memang sudah membudaya dalam kehidupan kita. Sangat susah mencari orang yang benar-benar bebas dari korupsi. Para koruptor yang ketangkap KPK adalah orang yang memang lagi bernasib sial. Masih begitu banyak koruptor yang bergentayangan karena nasib sial belum kunjung datang.