SANTO GREGORIUS AGUNG, PAUS & PUJANGGA GEREJA
Gregorius lahir di Roma pada tahun 540. Ibunya Silvia dan dua
orang tantenya, Tarsilla dan Aemiliana, dihormati pula oleh Gereja sebagai
orang kudus. Ayahnya, Gordianus, tergolong orang kaya raya: memiliki banyak
tanah di Sicilia, dan sebuah rumah indah di lembah bukit Coelian, Roma. Selama masa
kanak-kanaknya, Gregorius mengalami suasana pendudukan suku bangsa Goth,
Jerman, atas kota Roma; mengalami berkurangnya penduduk kota Roma dan kacaunya
kehidupan kota. Meskipun demikian, Gregorius menerima suatu pendidikan yang
memadai. Ia pandai sekali dalam pelajaran tata bahasa, retorik dan dialektika.
Karena posisinya di antara keluarga-keluarga aristokrat
(bangsawan) sangat menonjol, Gregorius dengan mudah terlibat dalam kehidupan
umum kemasyarakatan dan memimpin sejumlah kecil kantor. Pada usia 33 tahun ia
menjadi prefek kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan terhormat dalam dunia
politik Roma saat itu. Namun Tuhan menghendaki Gregorius berkarya di ladang
anggur-Nya. Gregorius meletakkan semua jabatan politiknya dan mengumumkan
niatnya untuk menjalani kehidupan membiara. Ia menjual sebagian besar kekayaannya
dan uang yang diperolehnya dimanfaatkan untuk mendirikan biara-biara. Ada enam
biara yang didirikannya di Sisilia dan satu di Roma. Di dalam biara-biara itu,
ia menjalani kehidupannya sebagai rahib. Namun ia tidak saja hidup di dalam
biara untuk berdoa dan bersemedi; ia juga giat di luar, membantu orang-orang
miskin dan tertindas, menjadi diakon di Roma, menjadi Duta Besar di istana
Konstantinopel. Pada tahun 586 ia dipilih menjadi abbas di biara Santo Andreas
di Roma. Di sana ia berjuang membebaskan para budak belian yang dijual di
pasar-pasar kota Roma.
Pada tahun 590, dia diangkat menjadi Paus. Dengan ini ia dapat
dengan penuh wibawa melaksanakan cita-citanya membebaskan kaum miskin dan
lemah, terutama budak-budak dari Inggris. Ia mengutus Santo Agustinus ke
Inggris bersama 40 biarawan lain untuk mewartakan Injil di sana. Gregorius
adalah paus pertama yang secara resmi mengumumkan dirinya sebagai kepala Gereja
katolik sedunia. Ia memimpin Gereja selama 14 tahun dan dikenal sebagai seorang
paus yang masyhur, negarawan dan administrator ulung pada awal Abad Pertengahan
serta Bapa Gereja Latin yang terakhir. Karena tulisan-tulisannya yang berbobot,
dia digelari Pujangga Gereja Latin. Meskipun begitu ia tetap rendah hati dan
menyebut dirinya sebagai ‘Abdi para abdi Allah’ (Servus servorum Dei). Julukan ini tetap dipakai hingga sekarang
untuk jabatan paus di Roma. Setelah memimpin Gereja Kristus selama 14 tahun, Gregorius
meninggal dunia pada tahun 604. Pestanya dirayakan juga pada tanggal 12 Maret.
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun