Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin sharing
sesuatu yang sebenarnya bukan inovasi. Tapi, harus atau memang sudah
seharusnya dilakukan oleh kita sebagai orang tua. Kita sadar, pendidikan
yang diterima di sekolah sejatinya kurang memadai. Di antara kita, mungkin ada
yang mencoba untuk membantu anak untuk mengoptimalkan kemampuan dalam
meningkatkan prestasi belajar.
Salah satunya adalah menanamkan budaya membaca anak
sejak dini. Sebab dengan rajin membaca, minat dan kemampuan menyerap ilmu
pengetahuan secara umum akan meningkat. Itulah yang kita kawal jika memang kita
concern dan peduli akan masa depan pendidikan anak.
Inilah langkah-langkah awal yang dianjurkan :
- Bawalah anak untuk mengunjungi perpustakaan terdekat. Dengan demikian akan tertanam dalam benaknya bahwa perpustakaan baginya adalah tempat terbaik di dunia ini untuk dikunjungi. Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan.
- Pilihkan untuknya buku-buku yang sesuai dengan usia dan kemampuannya dalam menyerap ilmu pengetahuan. Untuk model yang kita pilih ini, buku yang cocok tentu saja untuk anak TK di mana bukunya tidak begitu padat dengan tulisan, tetapi banyak gambar.
- Jika selama ini Anda jadi panutan baginya, perkenalkan juga tokoh di luar rumah yang juga memiliki kegemaran yang sama dengan orang tuanya. Misalnya tokoh dalam foto di bawah ini. Dalam pikirannya akan tertanam bahwa ternyata hobi membaca itu adalah hobi yang positif dan universal.
- Menanamkan disiplin, di sini diberi contoh bahwa peminjaman buku pustaka dibatasi dalam waktu tertentu.Dengan demikian, anak menyadari dari awal tentang kedisiplinan, otomatis dia akan berusaha menamatkan isi buku sebelum waktu peminjaman habis.
- Mintalah anak untuk belajar menceritakan isi buku yang telah dibaca, untuk melatih dirinya dalam mendapatkan pesan yang terkandung dalam sebuah buku. Tak usah panjang-panjang, cukup apa yang diserapnya saja, meski satu kalimat. Ini untuk melatih daya ingat dan membentuk kebiasaan mengambil intisari dalam sebuah buku.
- Jika sudah mahir membaca, latihlah dia untuk menuliskan apa yang sudah dibaca. Minimal,buatlah pertanyaan sederhana dan anak akan menjawab dalam kalimat singkat, minimal satu kata.
Mungkin
tidak semua uraian di atas dapat dilakukan mengingat situasi dan kondisi
yang berbeda, tapi paling tidak langkah-langkah itu sudah lazim. Upayakan juga
agar anak tidak cepat jenuh, dengan mengajaknya bermain dan bercerita.
Mudah-mudahan
bermanfaat.
by: Efri Yaldi, kompasiana.com