Jumat, 03 Juli 2015

Mau ke Surga, Tapi Jangan Sekarang

Suatu hari Romo Aleks berkeinginan membuat perubahan dalam pewartaannya. Ia ingin menyelamatkan umatnya agar kelak mereka bisa masuk surga. Karena itu, ia pergi ke sebuah lokalisasi pelacuran yang ada di wilayah parokinya. Ia mau menawarkan surga kepada umatnya yang ada di sana satu per satu. Ketika memasuki lokalisasi itu, ia bertemu dengan Magdalena.
Rm. Aleks    : Magda, apakah kamu ingin ke surga?
Magdalena   : Iya, Romo.
Rm. Aleks    : Segera tinggalkan tempat ini.
Romo Aleks senang karena ternyata Magdalena mengikuti dia. Kemudian ia bertemu lagi dengan Anton, yang punya café, tempat mangkal para wanita malam itu.
Rm. Aleks    : Anton, apakah kamu ingin sampai ke surga?
Anton           : Tentu saja, Romo. Saya mau.
Rm. Aleks    : Kalau begitu segeralah tinggalkan sarang setan ini.
Sama seperti Magdalena, Anton pun mengikuti Romo Aleks. Ia segera menutup pintu cafenya. Tak jauh dari tempat Anton, Romo Aleks berjumpa Monika, salah satu primadona di situ.
Rm. Aleks    : Monik, apakah kamu ingin pergi ke surga?
Monika        : Tidak, Romo. Saya tidak mau.
Romo Aleks kaget mendengar jawaban itu. Ia menatap tepat di mata Monika.
Rm. Aleks    : Apakah kamu nanti kalau sudah mati sungguh tidak mau ke surga?
Monika        : Oh, kalau saya mati, tentu saya mau, Romo. Tadi saya pikir perginya sekarang.
edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Renungan Pesta St. Thomas Rasul - B

Renungan Pesta St. Thomas Rasul, Thn B/I
Bac I  Ef 2: 19 – 22; Injil           Yoh 20: 24 – 29;

Hari ini Gereja Universal merayakan pesta Santo Thomas, rasul. Rasul Thomas dikenal sebagai rasul yang peragu. Injil mengisahkan tentang Rasul Thomas yang meragukan kebangkitan Yesus karena dia tidak melihat secara langsung. “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (ay. 25). Sikap Thomas ini membuat ia terasing dalam kelompoknya. Namun sikapnya segera berubah setelah ia percaya. Dirinya kembali masuk ke dalam persekutuan para murid. Dan Yesus menegaskan bahwa siapapun yang percaya, sekalipun tidak melihat adalah masuk persekutuan para murid. Inilah yang mau diwartakan Injil.
Pesan yang hendak disampaikan Injil di atas, ditegaskan kembali oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Dalam bacaan pertama Paulus menyatakan bahwa jemaat dibangun di atas dasar para rasul (ay. 20). Pengajaran para rasul inilah yang membuat mereka menjadi satu keluarga Allah. Karena itu, sebagai anggota keluarga Allah, Paulus mengajak jemaat untuk menyingkirkan perbedaan di antara mereka. Bagi Paulus tidak ada lagi pendatang atau orang asing, karena semua merupakan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (ay 19).
Pada pesta Santo Thomas Rasul ini, sabda Tuhan menghendaki kita untuk tetap menaruh kepercayaan kepada Yesus yang wafat dan bangkit, sekalipun kita tidak melihat. Kepercayaan ini membuat kita hidup dalam kesatuan keluarga Allah. Karena itu, sebagai satu kawanan keluarga Allah, hendaklah kita saling mendukung satu sama lain. Selain itu juga, perlu disadari bahwa masih ada orang yang belum percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus. Namun Tuhan menghendaki supaya kita tidak menyingkirkan mereka. Tuhan mengajak kita untuk tetap merangkul mereka, sehingga lewat kita mereka akhirnya dapat menjadi percaya***

by: adrian