Rabu, 08 April 2015

Hiburan Populer Orang Dewasa Muda

HIBURAN-HIBURAN YANG POPULER DI KALANGAN ORANG DEWASA MUDA
Membaca
Karena banyaknya tanggung jawab mereka, orang dewasa muda terbatas waktunya untuk membaca. Oleh karena itu, mereka perlu selektif mengenai bacaannya. Biasanya mereka cenderung membaca surat kabar dan majalah daripada membaca buku.

Mendengarkan Musik
Orang dewasa muda pada umumnya mendengarkan kaset-kaset musik atau mendengarkan musik di radio dan televisi sebagai cara untuk mengenyahkan kebosanan dan rasa kesepian. Ada yang menyukai musik pop sejak remaja – ada yang kemudian menyukai musik klasik.

Film
Orang dewasa muda yang belum menikah sering menonton film dalam rangka berpacaran, seperti dulu sewaktu masih remaja. Mereka yang sudah menikah tidak lagi sering menonton film, apalagi sesudah mereka punya anak, karena mereka harus mengupah orang untuk menjaga anak, atau memilih film yang juga dapat ditonton oleh anak mereka.

Radio
Banyak wanita yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sambil mendengarkan radio, demikian pula banyak pula pria yang mendengarkan radio dalam perjalanan dan dari tempat pekerjaan. Radio menyajikan berita maupun hiburan.

Televisi
Menonton televisi, apalagi di malam hari, merupakan hiburan favorit mereka yang sudah mempunyai anak. Semakin besar keluarga dan semakin rendah penghasilan, semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan menonton televisi. Pria sebagai kelompok lebih menggemari acara olahraga dan wanita lebih menyukai komedi rumah tangga atau pemutaran ulang film-film terkenal.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 261

Orang Kudus 8 April: St. Edesius

SANTO EDESIUS, MARTIR
Edesius lahir di Provinsi Lysia, Aasia Kecil, pada tahun 265. Sejak usia mudanya, ia menaruh perhatian dan minat besar pada filsafat yang pada waktu itu masih mencakup ilmu agama, ilmu falak, ilmu alam, dsb. Pengetahuannya yang luas itu membawa dia kepada iman akan kebenaran ajaran Kristus. Sesudah dipermandikan, ia terus menambah ilmunya dengan tekun belajar.
Ketika Kaisar Galerius melancarkan penganiayaan terhadap umat kristiani, Edesius tampil sebagai pembela kebeneran agama Kristen di hadapan pemimpin-pemimpin negara dan para hakim. Oleh karena itu, ia ditangkap dan menjalani hukuman kerja paksa di tambang-tambang negeri Palestina. Dari Palestina, ia pindah ke Mesir. Di sana pun ia menyaksikan penganiayaan terhadap umat kristiani oleh penguasa-penguasa Aleksandria. Semua peristiwa penganiayaan itu membuat dia tertarik pada renungan tentang sengsara Tuhan Yesus dan terhadap kata-kata St. Yohanes dalam suratnya yang pertama, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1Yoh 3: 16).
Terdorong oleh imannya, Edesius dengan berani membela orang-orang kristen yang dianiaya itu. Dengan berani ia menerangkan keluhuran iman Kristen serta memprotes perlakuan bengis terhadap para penganut agama Kristen. Karena itu, sekali lagi ia ditangkap, disiksa lalu dibuang ke laut. Ia mati sebagai seorang martir, bukan hanya karena mempertaruhkan imannya tetapi juga karena cinta kasih terhadap sesamanya.
sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 8 April:

Renungan Hari Rabu Oktaf Paskah, Thn B

Renungan Hari Rabu Oktaf Paskah, Thn B/I
Bac I    Kis 3: 1 – 10; Injil                  Luk 24: 13 – 35;

Injil hari ini mengisahkan perjumpaan Tuhan Yesus yang bangkit dengan dua orang murid dalam perjalanan mereka ke Emaus. Tuhan Yesus berjalan bersama mereka, namun mereka tidak dapat mengenal Dia. Kedukaan dan ketiadaan asa membuat mata indrawi mereka tak bisa melihat Tuhan Yesus. Baru pada saat perjamuan (ekaristi) mereka dapat mengenal Tuhan Yesus. Perjamuan atau ekaristi merupakan peristiwa iman. Hal inilah yang membuka mata iman kedua murid sehingga mereka bisa melihat dan mengenal Tuhan Yesus.

Peristiwa iman itu juga yang terlihat dalam bacaan pertama. Berbeda dengan kedua murid dalam Injil, yang sekalipun Tuhan Yesus dekat dengan mereka namun mereka tidak melihat-Nya karena mata iman mereka tertutup, Petrus dan Yohanes menyadari bahwa Tuhan Yesus bersama mereka sekalipun mata inderawi mereka tidak melihat-Nya. Mata iman mereka telah terbuka sehingga mereka yakin Tuhan Yesus ada bersama mereka saat mereka berhadapan dengan seorang penderita lumpuh. Petrus yakin Tuhan Yesus akan menyembuhkan orang lumpuh itu. Karena itu dia berkata, “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (ay. 6). Dan jadilah demikian.

Hari ini sabda Tuhan mau menyadarkan kita bahwa dengan kebangkitan, Tuhan Yesus ada bersama kita senantiasa. Akan tetapi, dibutuhkan mata iman agar kita dapat melihat dan mengenal-Nya, sekalipun mata indrawi kita tak melihat-Nya. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya, yaitu iman. Kita diajak untuk mengimani Dia yang telah bangkit demi penebusan umat manusia.

by: adrian