Minggu, 01 Maret 2020

PAUS FRANSISKUS: PRA-PASKAH, SAAT MEMATIKAN TELEVISI DAN MEMBUKA ALKITAB


“Pra-paskah adalah saat mematikan televisi dan membuka Alkitab,” kata Paus Fransiskus kepada sekitar 12.00 peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dalam audensi umum 26 Februari 2020, saat hari Rabu Abu. Dalam katekese mingguannya, Paus Fransiskus merenungkan tentang 40 hari yang dihabiskan Yesus di padang gurun atau padang pasir saat Ia mempersiapkan diri untuk pelayanan publik-Nya. Dalam arti tertentu, jelas Paus Fransiskus, inilah saatnya bagi kita untuk meneladani Yesus dan mencari tempat untuk hening, tempat kita bebas mendengar firman Tuhan dan mengalami panggilan-Nya.
“Di padang gurun orang mendengar Firman Tuhan,” ujar Paus Fransiskus, “orang menemukan keintiman dengan Allah dan cinta Tuhan,” dan melihat bahwa Yesus mengajar kita cara mencari Bapa, yang berbicara kepada kita dalam keheningan. Paus Fransiskus berkomentar bahwa banyak dari kita tidak mudah untuk diam daat hidup di lingkungan yang “tercemar oleh terlalu banyak kekerasan verbal,” oleh begitu banyak “kata-kata ofensif dan berbahaya” yang diperkuat oleh intenet. “Masa pra-paskah adalah waktu untuk memutuskan hubungan dari telepon seluler dan berhubungan dengan Injil,” pinta Paus Fransiskus seraya mengingat saat dia masih anak-anak tidak ada televisi, tetapi keluarganya mengusahakan agar tidak mendengar radio.
“Inilah saatnya menghentikan kata-kata yang tidak berguna, obrolan, desas-desus, gosip, dan berbicara serta bercakap-cakap langsung dengan Tuhan,” jelas Paus Fransiskus. Inilah saatnya mendedikasikan diri kita pada ekologi hati. Di dunia tempat kita sering berjuang untuk membedakan suara Tuhan, Yesus memanggil kita ke padang gurun dan mengajak kita mendengarkan apa yang penting. Paus Fransiskus mengingatkan, ketika iblis mencoba Yesus, Dia menjawab, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”