BERBAGI ATAU MEMBERI TUGAS
Berbagi merupakan suatu
kegiatan memberi apa yang dimiliki kepada orang lain. Yang diberi ini tidak
harus berwujud materi, tetapi dapat juga berbentuk non materi seperti saran,
ilmu pengetahuan atau tugas pekerjaan. Jadi, berbagi di sini terjadi pada orang
yang memiliki “kelimpahan” dan menyerahkan “kelimpahan” itu kepada yang tidak
mempunyai.
Berbagi bisa terjadi dalam
urusan pekerjaan. Berbagi tugas misalnya. Sebagai contoh, seorang pimpinan
memberikan beberapa tugas kepada bawahannya untuk dikerjakan. Orang yang
menerima tugas tersebut bertanggung jawab kepada si pemberi tugas.
Akan tetapi, tidak selamanya
memberi tugas itu termasuk berbagi tugas. Memberi tugas kepada orang lain
terjadi karena si pemberi tidak dapat mengerjakan tugas-tugas itu pada waktu
yang sama dan di tempat yang berbeda. Misalnya, pastor paroki tidak dapat
merayakan dua misa pernikahan pada waktu yang sama di dua tempat yang berbeda.
Jika ia memberikan salah satu tugas itu kepada pastor pembantunya, ia bukan
berbagi tugas, melainkan memberi tugas.
Memberi tugas juga dapat
terjadi karena si pemberi tidak suka pada pekerjaan yang dihadapinya. Misalnya,
seorang ibu minta pelayanan misa arwah di rumahnya. Pastor paroki tidak suka merayakan
misa di sana karena yakin ia tidak akan mendapatkan uang stipendium yang besar. Maka ia
menyerahkan tugas pelayanan itu kepada pastor pembantunya. Terkesan bahwa
pastor paroki ini sudah berbagi tugas, padahal dia hanya memberi tugas.
Dengan berbagi tugas seseorang
tidak hanya memberikan suatu tugas, melainkan memberikan kepercayaan. Sekalipun
seseorang dapat melakukan tugas-tugas tersebut, namun ia menyerahkan kewenangan
itu kepada orang lain, dan ia akan tunduk karena ia sudah percaya kepadanya.
Sebagai contoh akan diambil
dari kehidupan di paroki. Di paroki pastor paroki adalah pemegang kuasa. Semua
tugas adalah kewenangannya. Pastor pembantu hanya menerima sisa-sisa; atau
tugas yang sama sekali tidak bisa dikerjakan oleh pastor paroki karena
keterbatasan ruang dan waktu atau karena ketidaksukaan pada tugas.
Misalnya, seorang pastor
paroki mempercayakan kepada pastor pembantunya untuk bertugas membagikan jadwal
misa; dan ia akan tunduk pada pembagian yang dibuat pembantunya itu. Atau
pastor paroki memberi keparcayaan kepada pastor pembantunya untuk mengurus soal
Kursus Persiapan Perkawinan, administrasi paroki, pembinaan katekumen/komuni
pertama/krisma, dll.
Di dalam berbagi tugas ada
terkandung beberapa keutamaan, yaitu sikap rendah hati dan semangat bekerja
sama. Hanya orang yang rendah hati dan yang memiliki semangat bekerja sama saja
mau memberikan sebagian kewenangannya kepada orang lain. Orang yang rendah hati
akan tahu diri tentang keterbatasan dirinya dan makna tugas pelayanannya.
Karena itu, orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu terbuka dengan
siapa saja sehingga ia dapat bekerja sama.
Jadi, ada perbedaan antara
memberi tugas dengan berbagi tugas. Berbagi tugas merupakan suatu keutamaan,
sedangkan memberi tugas bukan merupakan keutamaan. Ia adalah hal biasa, karena
adanya keterbatasan ruang dan waktu atau karena selera. Untuk perkembangan
suatu lembaga, dibutuhkan adanya sistem berbagi tugas dari para pimpinan kepada
bawahan.
Pangkalpinang,
30 Agustus 2015
by:
adrian
Baca
juga tulisan lainnya: