Renungan
Hari Rabu Biasa XIX, Thn B/I
Kitab Ulangan masih menjadi
bacaan liturgi hari ini. Bacaan pertama ini merupakan kelanjutan kisah suksesi
kepemimpinan Israel, dari Musa kepada Yosua. Dikatakan bahwa Musa memiliki
kelebihan yang tidak dipunyai orang lain (ay. 10 – 12). Karena itu, ketika Musa
meninggal, umat Israel merasakan kehilangan. Umat merasa sedih, tapi mereka
tidak mau larut dalam kesedihan. Mereka menerima Yosua, sama seperti mereka
menerima Musa. Di sini kuncinya ada pada kepercayaan. “Sebab itu orang Israel
mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.”
(ay. 9).
Tema kepercayaan juga yang
ditekankan dalam Injil hari ini. Dalam Injil Tuhan Yesus menyampaikan beberapa
tema pengajaran, dan salah satunya adalah soal percaya, yang dikaitkan dengan
doa. Kepada para murid-Nya, Tuhan Yesus menekankan, “Jika dua orang dari padamu
di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan
oleh Bapa-Ku yang di sorga.” (ay. 9). Di sini kuncinya adalah percaya, maka
permintaan itu akan terkabulkan.
Di jaman teknologi yang
super canggih ini banyak orang mulai meninggalkan Tuhan. Orang seakan lebih
percaya kepada teknologi. Tuhan sepertinya sudah tidur atau bahkan mati. Di saat
teknologi tak bisa lagi menjawab, barulah manusia mencari Tuhan. Sabda Tuhan hari
ini mengajak kita untuk tetap membangun sikap percaya kepada-Nya. Tentulah
setiap kita memiliki kebutuhan dalam hidup ini. Tuhan dapat memenuhi
kebutuhan kita asal meminta kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Percaya di sini berarti juga membangun suatu sikap berserah, sebagaimana yang dilakukan orang Israel kepada Yosua. Mereka percaya kepada Tuhan dan menyerahkan hidup mereka kepada Yosua, seperti yang pernah mereka buat kepada Musa.***
by:
adrian