Rabu, 12 Agustus 2015

Ziarah ke Israel #11

GEREJA STELA MARIS
Dari Gereja Kana, kami mengunjungi Gereja Stela Maris. Gereja ini berada di sebuah bukit, yang dalam Kitab Perjanjian Lama dikisahkan Nabi Elia membunuh ratusan nabi baal dalam adu kekuatan. Diyakini juga bahwa setelah kembali dari pengungsiannya di Mesir, keluarga kudus sempat bermalam di gua yang ada di bukit ini.

Renungan Hari Rabu Biasa XIX - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XIX, Thn B/I
Bac I  Ul 34: 1 – 12; Injil           Mat 18: 15 – 20;

Kitab Ulangan masih menjadi bacaan liturgi hari ini. Bacaan pertama ini merupakan kelanjutan kisah suksesi kepemimpinan Israel, dari Musa kepada Yosua. Dikatakan bahwa Musa memiliki kelebihan yang tidak dipunyai orang lain (ay. 10 – 12). Karena itu, ketika Musa meninggal, umat Israel merasakan kehilangan. Umat merasa sedih, tapi mereka tidak mau larut dalam kesedihan. Mereka menerima Yosua, sama seperti mereka menerima Musa. Di sini kuncinya ada pada kepercayaan. “Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.” (ay. 9).
Tema kepercayaan juga yang ditekankan dalam Injil hari ini. Dalam Injil Tuhan Yesus menyampaikan beberapa tema pengajaran, dan salah satunya adalah soal percaya, yang dikaitkan dengan doa. Kepada para murid-Nya, Tuhan Yesus menekankan, “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” (ay. 9). Di sini kuncinya adalah percaya, maka permintaan itu akan terkabulkan.
Di jaman teknologi yang super canggih ini banyak orang mulai meninggalkan Tuhan. Orang seakan lebih percaya kepada teknologi. Tuhan sepertinya sudah tidur atau bahkan mati. Di saat teknologi tak bisa lagi menjawab, barulah manusia mencari Tuhan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap membangun sikap percaya kepada-Nya. Tentulah setiap kita memiliki kebutuhan dalam hidup ini. Tuhan  dapat memenuhi kebutuhan kita asal meminta kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Percaya di sini berarti juga membangun suatu sikap berserah, sebagaimana yang dilakukan orang Israel kepada Yosua. Mereka percaya kepada Tuhan dan menyerahkan hidup mereka kepada Yosua, seperti yang pernah mereka buat kepada Musa.***
by: adrian