Kamis, 20 Juni 2013

Mengenal Varises

Verises Termasuk Penyakit “Silent Killer”

Kaki terasa sangat pegal setelah banyak melakukan aktivitas berjalan seperti berkeliling seharian di pusat perbelanjaaan atau berolahraga lari. Konon jika sehabis berdiri lama atau berlari, kaki jangan langsung ditekuk karena bisa menyebabkan varises. Berbicara soal verises, sebaiknya Anda tidak anggap remeh kondisi ini karena ternyata bias menyebabkan kematian.

Verises atau pembengkakan pembuluh vena masih dianggap sebagai gangguan estetika karena menganggu penampilan. Padahal verises merupakan resiko penyumbatan pembuluh darah atau emboli paru atau pulmonary embolishm (PE). Emboli paru merupakan penyumbatan arteri paru-paru oleh suatu embolus (bekuan darah) yang terjadi secara tiba-tiba, yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak.

Bila sudah parah, verises akan mengakibatkan penimbunan darah karena aliran darah balik yang tidak normal. Akibatnya, darah rentan untuk membeku dan berpotensi menyumbat aliran darah ke paru-paru. Oleh karena itu, dikutip dari www.verises.org.  berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya verises.

·        Lakukan olahraga yang teratur untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan vena
·        Jangan memakai sepatu hak tinggi secara terus menerus. Hal ini dikarenakan penggunakan otot betis menjadi tidak maksimal.
·        Usahakan tidak berdiri dan duduk terlalu lama. Anda bisa berdiri tegak setiap 45 menit setelah seharian duduk bekerja.
·        Saat duduk Anda sebaiknya tidak menyilangkan kaki karena bisa menghambat peredaran darah.
·        Jangan sering menggunakan pakaian ketat pada bagian pinggang, paha dan kaki.
·        Konsumsi vitamin C dan E setiap hari karena sangat baik untuk pembuluh darah dan biasakan mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur.
·        Kurangi konsumsi garam berlebih untuk menghindari pembengkakan. Selain itu Anda sebaiknya menghindari makanan pedas karena dapat merangsang pelebaran pembuluh darah.

Biasakan untuk melakukan senam kaki, sambil duduk putar pergelangan kaki searah jarum jam dan sebaliknya. (ACH).


sumber: KOMPAS, 28 Mei 2013, hlm 54

Orang Kudus 20 Juni: St. Silverius

Santo silverius, paus & Martir
Silverius dikenal sebagai orang yang bersemangat, berani, jujur dan tidak takut melakukan kewajibannya. Tetapi justru karena sifat-sifatnya ini ia mengalami banyak penderitaan.

Ia terpilih menjadi paus pada tahun 536 menggantikan Paus Agapitus. Dalam masa kepemimpinannya, ia memecat Batrik Anthimus di Konstantinopel karena ajaran bidaah yang disebarkannya. Tetapi Batrik Anthimus dilindungi oleh Teodosia, isteri kaisar. Teodosia meminta kepada Paus Silverius agar Anthimus dimaafkan dan diangkat kembali sebagai Batrik Konstantinopel.

Tetapi karena Anthimus sendiri tidak bersedia mengubah sikapnya maka permintaan Teodosia itu secara halus ditolak Silverius. Silverius berani mengatakan penolakan itu meskipun ia tahu bahwa tindakannya itu akan mendatangkan malapetaka atas dirinya. Kepada salah seorang anak Teodosia, Silverius berkata, “Sudah jelas bagiku apa yang akan terjadi atas diriku. Penolakan terhadap permintaan Teodosia, ibumu, tentu menimbulkan kemarahan besar.”

Akhirnya terjadi juga apa yang dirasakannya. Ia ditangkap oleh panglima Belisarius di Roma dan dibuang sebagai tawanan di sebuah tempat sunyi di Asia kecil. Kemudian atas usul Kaisar Vigilius, Paus Silverius kembali ke Takhtanya. Tetapi ia tetap tidak bersedia mengangkat seorang pengajar ajaran sesat menjadi patriark. Ia sekali lagi ditangkap dan dibuang ke Palmaria, tempat ia meninggal dunia dalam keadaan serba kekurangan dan penderitaan besar pada tahun 538. Ia memimpin Gereja selama dua tahun dengan penuh penderitaan.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Kamis Biasa XI - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa XI, Thn C/I
Bac I   : 2Kor 11: 1 – 11; Injil       : Mat 6: 7 – 15

Injil hari ini masih merupakan pengajaran Yesus di bukit. Di sini Yesus mengajarkan tentang doa atau berdoa. Bagi Yesus, doa yang baik itu bukan soal kata-kata yang panjang. Doa yang baik itu harus lahir dari HATI. Namun hati yang dimaksud di sini tentulah hati yang bersih-murni. Untuk membersihkan itu mesti ada pertobatan dan pengampunan. Pertobatan diperuntukkan buat kita yang berdoa agar bertobat dari dosa dan kesalahan; pengampunan juga diperuntukan buat kita agar mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita. Artinya, tidak ada benci dan dendam.

Dalam bacaan pertama, Paulus mengajarkan tentang pelayanan. Paulus menghendaki agar umat melayani sesamanya dengan hati. Lewat suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, Paulus mengajar dengan bertitik tolak dari pengalaman dirinya yang melayani jemaat. Karena melayani dengan hati, maka Paulus berusaha agar dirinya tidak menjadi beban bagi orang yang dilayani. Dan lewat pelayanan itu Paulus tetap menunjukkan kerendahan hatinya. Dapatlah dikatakan bahwa pelayanan Paulus dilakukan dengan HATI yang bersih-murni sehingga di sana tidak ada kesombongan dan pamrih.

Karena itu, pesan Tuhan dalam sabda-Nya hari ini adalah agar kita mau menjaga HATI kita agar tetap bersih-murni. Tuhan menghendaki supaya kegiatan dan kehidupan rohani kita bersumber dari HATI yang bersih dan murni. Untuk itu, sangat dibutuhkan pertobatan terus menerus.

by: adrian