
KETIKA
muncul aksi terorisme, selang beebrapa hari berikutnya muncul reaksi dari umat
islam bahwa terorisme bukanlah islam. Banyak tokoh islam membela diri dengan
mengatakan bahwa para teroris telah membajak agama islam, yang adalah agama
damai, rahmatan lil alamin. Ada juga
tokoh islam berasionalisasi dengan mengatakan bahwa terorisme ada pada agama
manapun. Namun sayangnya, ketika diminta bukti, mereka sulit memberikan contoh.
Apa yang diberikan sangat jelas berbeda dengan terorisme islam.
Terorisme ada pada agama lain harus
dipahami dengan pelaku teror bisa dari agama mana saja. Akan tetapi, harus
juga disadari dan diakui bahwa ideologi terorismenya berbeda. Pada agama lain,
pelaku terorisme mendasarkan tindakannya pada kepentingan politik dan ekonomi
(terkadang sosial juga), sedangkan pada agama islam, dasar tindakan terorisme
ada pada ajaran agama. Karena itu, tidaklah salah kalau dikatakan bahwa islam
adalah agama teror, karena ajaran agamanya dijadikan ideologi terorisme.
Sumber
utama ajaran islam ada pada Al Quran dan hadis. Para teroris selalu mendasarkan
perbuatannya pada ajaran agama yang tertuang dalam Al Quran, yang dikemudian
hari dikenal sebagai ayat-ayat pedang. Bagi umat islam, khususnya para teroris,
Al Quran diyakini langsung berasal dari Allah. Hal ini didasarkan pada wahyu
Allah dalam QS 32: 2 dan 39: 1 – 2, 41. Dan bagi kaum teroris, Al Quran merupakan
kitab yang jelas, seperti yang dikatakan Allah dalam QS 54: 17, sehingga tidak
dibutuhkan lagi tafsiran. Apa yang tertulis dalam Al Quran, itulah yang harus
dipahami.
Seperti
yang telah disampaikan, ayat-ayat Al Quran dijadikan dasar ideologi terorisme. Berikut
ini adalah kutipan-kutipan Al Quran, yang dapat dijadikan dasar argumen islam
sebagai agama teror (kami menggunakan Quran Karim):