HATI-HATI DENGAN KOLEGIALITAS
Tentu
kita pernah dengar kata “kolegialitas” atau biasa juga dipakai istilah korps. Kata yang terakhir diambil dari
bahasa Latin, dari kata corpus, yang
berarti tubuh atau badan (manusia). Tubuh, sekalipun mempunyai banyak anggota,
merupakan satu kesatuan. Jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh ikut
menderita. Misalnya, yang sakit gigi, maka seluruh badan ikut terasa sakit.
Demikian
pula kolegialitas atau korps. Orang-orang yang masuk dalam kolegialitas
diharapkan memiliki semangat satu kesatuan seperti tubuh. Ibarat tubuh terdiri
dari banyak anggota tapi menunjukkan kesatuan, demikian pula suatu perkumpulan
manusia. Gangguan terhadap salah satu anggota berarti gangguan terhadap semua
anggota.
Semangat
kolegialitas seperti tubuh manusia itu memang baik. Ia membangun sikap peduli,
empati dan solidaritas terhadap sesama anggota. Sikap ini pula yang hendak
dibangun dalam sebuah perkumpulan ketika semangat kolegialitas hendak dibangun.
Akan tetapi, tidak semua semangat kolegialitas itu sempurna untuk diterapkan
dalam suatu organisasi.
Semangat
kolegialitas dapat membawa anggota suatu lembaga ke dalam fanatisme sempit.
Fanatisme ini lahir dari kesombongan kelompok. Semangat kolegialitas membuat
anggota suatu lembaga merasa bahwa lembaganya adalah segala-galanya. Kelompok
lain biasa dianggap musuh. Penyerangan terhadap salah satu anggota, adalah juga
serangan terhadap anggota lain, sehingga anggota lain berkewajiban untuk
membela bahkan menyerang kelompok penyerang.