Jumat, 23 November 2012

Doa Agar Menjadi Pembawa Damai


Jadikan aku pembawa damai


Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.

Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cintakasih.

Bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan.

Bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan.

Bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian.

Bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran.

Bila terjadi kecemasan,
jadikanlah aku pembawa harapan.

Bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan.

Bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang.

Tuhan,
semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami,
mencintai daripada dicintai

Sebab dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.

Amin 

Kepengurusan KWI 2012 - 2015

KEPENGURUSAN KWI PERIODE  2012 – 2015


-         PRESIDIUM / DEWAN PIMPINAN :
-         Ketua                   : Mgr. Ignatius Suharyo
-         Wakil Ketua I       : Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM.
-         Wakil Ketua II      : Mgr. Petrus Turang
-         Sekretaris Jenderal         : Mgr. Johannes Pujasumarta
-         Bendahara            : Mgr. Silvester San
-         Anggota               : 1. Mgr. Ludovikus Simanullang, OFM.Cap.
                               2. Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.
                               3. Mgr. Pius Riana Prapdi
                               4. Mgr. Petrus Boddeng Timang
                               5. Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.

-         KETUA-KETUA KOMISI :
-         Komisi Hubungan Antar Agama : Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC
dan Kepercayaan                          
-         Komisi Karya Misioner        : Mgr. Edmund Woga
-         Komisi Kateketik                 : Mgr. John Liku Ada’
-         Komisi Kerasulan Awam      : Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF.
-         Komisi Komunikasi Sosial   : Mgr. Petrus Turang
-         Komisi Liturgi                     : Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF
-         Komisi Pendidikan              : Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap
-         Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi     : Mgr. Hilarion Datus Lega
-         Komisi Seminari                 : Mgr. Dominikus Saku
-         Komisi Kepemudaan          : Mgr. John Philip Saklil
-         Komisi Teologi                  : Mgr. Petrus Boddeng Timang
-         Komisi Keluarga                : Mgr. Frans Kopong Kung
-         Komisi Keadilan, Perdamaian dan    : Mgr. Agustinus Agus
      Pastoral Migran Perantau

-         DELEGATUS :
-         Delegatus Karya Kesehatan Katolik : Mgr. Hubertus Leteng
-         Delegatus Kitab Suci                         : Mgr. Vincentius Sensi Potokota
-         Moderator Sekretariat Gender dan   : Mgr. Vinsentius Sutikno Wisaksono
Pemberdayaan Perempuan
     -         Ketua DSAK (Dana Solidaritas Antar   : Mgr. Hilarion Datus Lega
     Keuskupan)
      -         Ketua BKBLII (Badan Kerjasama Bina : Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD.
     Lanjut Imam Indonesia)
     -    Penghubung KWI dengan KOPTARI    : Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.

-         DEWAN MONETER :
-         Ketua                                           : Mgr. Silvester San
-         Anggota I                                     : Mgr. Hilarion Datus Lega
-         Anggota II                                    : Mgr. Julius Giulio Mencuccini, CP.


Orang Kudus 23 November: St. Klemens I

Santo Klemens i, paus & martir
Klemens lahir di Mont Ceolius, Roma, kira-kira pada tahun 30. Ayahnya, Faustinianus adalah seorang senator Romawi, yang bersahabat baik dengan kaisar-kaisar Roma: Vespasianus, Titus dan Domisianus. Konon Klemens berdarah Yahudi dan pernah menjadi budak yang kemudian dibebaskan. Sangat sedikit cerita yang mengungkap kehidupannya secara rinci. Yang jelas Klemens adalah paus ketiga yang mengantikan Santo Petrus sebagai pemimpin Gereja Kristus antara tahun 88 – 97. Rupanya beliau adalah Klemens yang disebut-sebut oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Filipi, “Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.” (Flp 4: 3).

Menurut Tertulianus, Klemens ditahbiskan menjadi uskup oleh Santo Petrus sendiri dan tak dapat disangsikan bahwa ia bertemu, bergaul dan bekerja sama dengan rasul-rasul dalam penyebaran Injil Kristus. Kepemimpinan Klemens atas Gereja Kristus tidak luput dari berbagai penderitaan sebagai partisipasi dalam pemanggulan Salib Kristus. Ia hidup sejaman dan sekota dengan Kaisar Domisianus, penghambat Gereja terkenal. Domisianus inilah yang menyebabkan kesengsaraan Gereja di Roma dan di daerah-daerah lain yang termasuk di dalam wilayah Kekaisaran Romawi.

Di samping kesengsaraan dan rongrongan yang datang dari pihak kekaisaran, kesengsaraan dan rongrongan itu pun ditimbulkan oleh orang-orang kristen sendiri. Salah satu yang terkenal ialah rongrongan terhadap Gereja yang datang dari beberapa orang serani di Korintus yang tidak mau menerima dan menghormati uskup yang telah ditahbiskan dan diangkat secara sah di sana. 

Sehubungan dengan peristiwa itu, Klemens menulis sepucuk surat kepada umat di Korintus. Salah satu kutipan surat itu sebagai berikut, “Saudara-saudari...! Berita tentang kehidupan seranimu sangat buruk dan menyedihkan untuk didengar. Tidaklah layak cara hidup seranimu, bahwa kamu yang terkenal kokoh dalam iman akan Yesus Kristus, melawan imam-imammu yang telah ditahbiskan secara sah untuk melayani kamu, karena hasutan satu dua orang. Ingatlah akan ajaran cinta kasih Kristus: cinta kasih itu tidak terbagi; cinta kasih tidak menghidupkan dan menggerakkan keributan dan pertentangan; cinta kasih membuat segala sesuatu dalam perdamaian. Jadi, kamu yang telah meletakkan dasar pemberontakan itu, tunduklah kepada imam-imam dengan patuh dan terimalah hukuman sebagai tapa.” 

Surat ini merupakan surat pertama Klemens yang memperlihatkan campur tangan seorang uskup terhadap masalah di keuskupan lain. Isinya menyangkut ajaran mulia perihal rahasia Tuhan dan cinta kasih antara umat. Surat itu diterima baik oleh umat Korintus dan dijadikan bacaan ibadat sebagai surat seorang “rasul” selama beberapa kali di dalam gereja.

Santo Klemens disebut juga Klemens dari Roma dan dikenal sebagai Bapa Apostolik pertama di dalam Gereja Kristus. Ia ditangkap dan dibuang oleh Kaisar Trayanus ke Semenanjung Krimia dan di sana ia meninggal dunia sebagai martir Kristus karena berbagai penderitaan yang dialaminya.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Jumat Biasa XXXIII - Thn II

Renungan Hari Jumat Pekan Biasa XXXIII B/II
Bac I  Why 10: 8 – 11; Injil        Luk 19: 45 – 48

Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus yang menyucikan Bait Allah. Menyucikan Bait Allah di sini bukan dalam pengertian Yesus membuat ritus persembahan korban dan lain segalanya, melainkan Yesus hanya mau menjadikan Bait Allah sesuai dengan fungsinya. Jadi, bisa dikatakan bahwa pada waktu itu di Bait Allah ada penyalah-gunaan.


Dalam kasus Yesus menyucikan Bait Allah, penyalahgunaan yang terjadi adalah penyalahgunaan wewenang dan juga fasilitas. Para pengurus Bait Allah telah menyalahgunakan wewenang mereka dengan membuka kesempatan kepada para pedagang menyalahgunakan fasilitas yang ada. "Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (ay. 46).

Lewat Injil hari ini Yesus mau mengajak kita untuk tidak melakukan penyalahgunaan; atau dengan menggunakan bahasa positif, Yesus menghendaki agar kita melakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya. Kita memiliki status jabatan, maka fungsikanlah sebagaimana seharusnya. Jangan menyalahgunakan kuasa atau jabatan demi kepentingan diri sendiri. Kita sebagai suami atau istri, maka berperanlah semestinya. Jangan menyeleweng atau selingkuh. Kita memiliki tubuh, maka jangan menyalahgunakan tubuh ini untuk berbuat dosa.

Masih banyak hal lain yang bisa dikembangkan. Intinya adalah agar kita tidak berbuat jahat dan senantiasa berbuat baik.
by: adrian