Renungan
Hari Minggu Biasa XV, Thn B/I
Tema sabda Tuhan hari ini adalah
perutusan. Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Amos, bercerita tentang
tugas perutusan nabi Amos. Dikatakan bahwa Amos dipilih Tuhan untuk
menyampaikan nubuat-Nya kepada bangsa Israel (ay. 15). Paulus, dalam suratnya
kepada jemaat di Efesus, yang menjadi bacaan kedua, mensyeringkan perutusan
Yesus dan juga Roh Kudus. Dalam sharing
itu Paulus mau menyadarkan umat bahwa umat saat ini terlibat juga dalam
perutusan itu. Dan dalam bacaan Injil dikisahkan tentang Tuhan Yesus mengutus
para murid-Nya.
Dari bacaan-bacaan liturgi hari
ini terlihat jelas bahwa sumber dari perutusan itu adalah Allah. Tuhan-lah yang
telah memilih orang untuk diutus-Nya. Adalah kehendak Allah untuk memilih atau
menentukan orang dan mengutusnya. Utusan hanya melaksanakan apa yang
dikehendaki oleh Sang Pengutus. Jadi, para utusan tidak melakukan keinginannya
sendiri.
Perutusan para murid Tuhan Yesus
dalam Injil sangat menarik dan penting. Mereka dipanggil, dipilih dan diutus
kepada umat untuk mendapatkan keutuhan hidup. Keutuhan hidup itu harus dimulai
dari pertobatan. “Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus
bertobat.” (ay. 12). Dalam pertobatan, manusia diminta untuk meninggalkan
kesia-siaan dan mau kembali hidup bersama dengan Allah. Paulus, dalam bacaan
kedua, mengatakan bahwa penebusan yang dilakukan Tuhan Yesus membuat kita
menjadi milik Allah. (ay. 14).
Kita adalah murid Kristus. Sakramen
baptis yang telah kita terima, bukan saja membuat kita tergabung dengan Gereja,
melainkan juga bersatu dengan Kristus. Dengan baptisan yang kita terima, kita
menyatukan diri kita dalam tugas perutusan Tuhan Yesus. Hari ini, lewat sabda-Nya
kita disadarkan akan tugas perutusan kita sebagai murid Kristus. Sama seperti
para murid, kita diutus untuk mengembalikan keutuhan hidup. Dan untuk itu, terlebih
dahulu kita perlu bertobat.***
by:
adrian