Rabu, 30 Juni 2021

MEMAHAMI PIRAMIDA KEBUTUHAN


 

Abraham Maslow mengembangkan teori kepribadian yang telah mempengaruhi sejumlah bidang yang berbeda, termasuk pendidikan. Ini pengaruh luas karena sebagian tingginya tingkat kepraktisan teori Maslow. Teori ini akurat menggambarkan realitas banyak dari pengalaman pribadi. Banyak orang menemukan bahwa mereka bisa memahami apa kata Maslow. Mereka dapat mengenali beberapa fitur dari pengalaman mereka atau perilaku yang benar dan dapat diidentifikasi tetapi mereka tidak pernah dimasukkan ke dalam kata-kata.

Maslow adalah seorang psikolog humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “aktualisasi diri.”

Maslow telah membuat teori hierarki kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.

Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Piramida kebutuhan itu adalah sebagai berikut:

1.  Kebutuhan Fisiologis

Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.

2.  Kebutuhan Keamanan

Senin, 28 Juni 2021

KONG X KONG = DUIT


 

Di dunia ini penguasa itu identik dengan pemegang kuasa. Ada banyak kuasa di dalam genggaman tangannya, yang dapat menentukan nasib orang lain. Memang tetap harus diakui bahwa hidup mati ada dalam kuasa Tuhan, meski dalam arti tertentu dapat juga dipindahkan ke tangan manusia yang memiliki kuasa tadi.

Kalau penguasa alam semesta itu hanya ada satu, yaitu Tuhan Allah, maka penguasa di dunia ini ada banyak, tergantung bidangnya. Untuk sebuah negara, penguasanya adalah kepala pemerintah, meski teorinya mengatakan bahwa rakyatlah pemilik kuasa itu. Di bidang hukum, hakimlah penguasanya. Dialah pemegang keputusan bersalah atau tidaknya seseorang.

Untuk lingkup Gereja, misalnya di keuskupan, pemegang kuasa itu adalah uskup. Inipun masih ada catatannya, yaitu bahwa menurut teorinya kekuasaan dalam Gereja itu berarti pelayanan dan pengabdian. Tapi, itu lebih pada teori. Karena, sebagaimana lazim terjadi, tidak banyak teori sejalan dengan prakteknya.

Karena dengan kuasa yang dimiliki itu, sang penguasa dapat menentukan nasib orang lain, maka wajar bila banyak orang berusaha dan berjuang agar bisa dekat dengan penguasa. Kedekatan ini tentulah akan berdampak positip baginya. Dan supaya bisa dekat dengan sang penguasa itu, berbagai cara pun dilakukan. Salah satunya adalah menjilat. Dari sinilah muncul istilah ABS (Asal Bapak Senang).

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari kedekatan relasi dengan penguasa ini. Salah satunya adalah perlindungan. Dengan adanya perlindungan, orang akan merasa aman dan nyaman. Apapun tindakannya, bahkan salah sekalipun, orang tetap dilindungi berkat perlindungan tadi. Karena itu, orang salah bisa jadi tidak disalahkan. Jika melakukan hal yang benar, maka pujian akan melambung tinggi melampaui langit, meski sebenarnya biasa-biasa saja. Ada banyak orang lain melakukan hal yang serupa, bahkan mungkin lebih lagi, namun tidak mendapat apresiasi karena tidak adanya kedekatan relasi dengan penguasa. Sekali lagi, ini semua karena kedekatan dengan penguasa.

Di negara, pelaku kejahatan (entah itu narkoba, korupsi atau lainnya) dapat melenggang bebas berkat adanya relasi yang dekat dengan penguasa. Di keuskupan, imam-imam bermasalah tidak akan dipermasalahkan karena kedekatannya dengan uskup. Malah mungkin ia akan dibela dan justru orang lain yang menjadi biang permasalahan. Akan tetapi, jika tidak punya relasi dekat dekat dengan uskup, imam bermasalah tetap menjadi masalah, dan ia akan dipermasalahkan.

Minggu, 27 Juni 2021

TELAAH ATAS SURAH ALI IMRAN AYAT 24


 

Hal itu adalah karena mereka berkata, “Api neraka tidak akan menyentuh kami kecuali beberapa hari saja.” Mereka terpedaya dalam agama mereka oleh apa yang mereka ada-adakan. [QS 3: 24]

Bagi umat islam, Al-Qur’an diyakini sebagai pusat spiritualitas hidupnya. Ia dipercaya sebagai wahyu Allah yang disampaikan langsung kepada nabi Muhammad SAW (570 – 632 M). Kepercayaan ini didasarkan pada perkataan Allah sendiri yang banyak tersebar dalam Al-Qur’an. Karena Allah itu mahabenar, maka perkataan-Nya, yang tertulis di dalam Al-Qur’an adalah juga benar. Hal inilah yang kemudian membuat Al-Qur’an dikenal sebagai kitab kebenaran. Jika ditanya kepada umat islam kenapa begitu, pastilah mereka menjawab karena itulah yang dikatakan Al-Qur’an.

Berangkat dari premis ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan berasal dari Allah dan merupakan satu kebenaran. Apa yang tertulis di atas, semuanya diyakini merupakan kata-kata Allah, yang kemudian ditulis oleh manusia. Seperti itulah kata-kata Allah. Karena surah ini masuk dalam kelompok surah Madaniyyah, maka bisa dipastikan bahwa Allah menyampaikan wahyu ini saat Muhammad ada di Madinah.

Selain sebagai kitab kebenaran, Al-Qur’an diyakini juga sebagai kitab yang jelas, kitab yang memberi keterangan yang jelas. Hal ini dikatakan sendiri oleh Allah. dan dasarnya adalah karena Allah yang memberikan keterangan itu adalah Allah yang mahateliti. Dalam Al-Qur’an sifat Allah mahateliti ini disebut sebanyak 25 kali. Ketelitian Allah inilah yang membuat Al-Qur’an menjadi kitab yang jelas.

Jika kita mencermati dan merenungkan wahyu Allah di atas dengan pikiran jernih, maka dapat dikatakan bahwa waktu itu Allah menyampaikan kepada Muhammad sebuah pernyataan orang. Mungkin pernyataan itu disampaikan kepada Muhammad atau juga umat muslim. Ada kesan bahwa pernyataan itu membahayakan keimanan islam. Karena itulah, setelah menyampaikan pernyataan orang itu, Allah lantas menegaskan orang tersebut (yang membuat pernyataan tadi) terpedaya oleh keyakinan mereka sendiri.

Jumat, 25 Juni 2021

AYAT-AYAT INI BUAT ORANG RAGUKAN AL-QUR’AN

 


Al-Qur’an pusat spiritualitas umat islam. Iman dan hidup umat islam bersandar padanya, selain pada hadis. Umat islam yakin bahwa AL-Qur’an adalah kitab suci yang berisi kata-kata Allah SWT. Kata-kata atau wahyu Allah ini diberikan kepada nabi Muhammad SAW secara langsung. Prosesnya kurang lebih seperti ini: Allah bersabda kepada nabi Muhammad, lalu nabi meminta orang untuk menulisnya, karena katanya Muhammad tidak bisa baca tulis (meski ada wahyu yang mengindikasikan dia bisa membaca). Setiap wahyu Allah kepada nabi Muhammad, langsung ditulis. Dan setelah dikumpulkan, jadilah Al-Qur’an seperti yang ada sekarang ini.

Itulah keyakinan umat islam, yaitu bahwa Al-Qur’an sungguh merupakan perkataan Allah SWT. Karena Allah SWT itu adalah maha sempurna, maka Al-Qur’an juga adalah kitab yang sempurna, dan agama islam, yang berlandaskan pada Al-Qur’an, adalah agama yang sempurna. Tidak heran banyak umat islam menggunakan Al-Qur’an sebagai tolok ukur menilai agama, kitab suci dan orang lain. Dengan dasar Al-Qur’an mereka mengatakan orang non islam itu kafir dan agamanya pun kafir, dan orang kafir pasti masuk neraka. Umat islam juga memakai Al-Qur’an untuk mengatakan bahwa kitab suci orang Yahudi dan Kristen sudah tak asli lagi, alias palsu.

Keyakinan umat islam ini, terlepas baik atau tidak baik, benar atau tidak benar, memang harus dihormati. Namun sering terjadi bahwa banyak keyakinan dalam hidup tidak ditunjang dengan ulasan rasional. Artinya, keyakinan itu tidak mempunyai dasar rasional sehingga ia menjadi keyakinan buta. Malah jika keyakinan itu ditelaah atau dikritisi dengan akal budi, maka keyakinan itu bisa luntur. Demikian pula halnya dengan keyakinan umat islam akan Al-Qur’an. Tidak ada kesepakatan di antara pemeluk islam soal dimana letak kesempurnaan Al-Qur’an. Jika memang Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna, maka di dalamnya tidak akan ada kekeliruan, kesalahan bahkan kebingungan. Satu saja kesalahan atau kekeliruan membuat argumentasi Al-Qur’an sebagai kitab yang sempurna menjadi runtuh.

Orang yang biasa menggunakan akal sehat, tentu tidak begitu mudah percaya akan setiap argumentasi sebelum argumen tersebut dikritisi atau dibuktikan. Nah, jika Al-Qur’an dikritisi dengan akal sehat, maka akan ditemukan begitu banyak kejanggalan yang membingungkan. Berikut ini beberapa tema dalam Al-Qur’an yang membingungkan orang yang berakal sehat, sehingga tak heran bila patut meragukannya.

Kamis, 24 Juni 2021

DIALOG IMAGINATIF: KORUPSI, GEREJA DAN NEGARA

 


Umat     : Kalau kita membaca atau mendengar tulisan-tulisan dan kotbah Romo, sebagian besar darinya menyinggung soal korupsi. Kenapa?

Romo    : Salah satu masalah terbesar bangsa kita adalah korupsi. Di negara ini korupsi sudah menjadi budaya, merasuk ke semua sendi kehidupan. Masih ingat kan kasus korupsi pengadaan Al Quran? Hal keagamaannya saja sudah dikorup.

Umat     Apa hubungannya dengan Gereja?

Romo    : Gereja merupakan bagian dari negara ini. Ingat kata-kata Mgr. Soegija, “100% Katolik, 100% Indonesia.”

Umat     : Tapi, apakah Gereja juga terlibat dalam korupsi? Bukankah Gereja itu kudus? Jadi, tak mungkin ada setan di sana.

Romo    : Sebelum saya menjawab itu, saya mau memberikan tafsiran bebas pernyataan Mgr. Soegija tadi. Dengan menjadi 100% Katolik, 100% Indonesia, maka masalah bangsa adalah juga masalah Gereja. Jika korupsi di negara sudah jadi budaya, maka demikian pula di Gereja. Kita adalah Gereja. Tapi Gereja itu kudus. Apakah Gereja, sebagai bagian dari bangsa, juga korup? Yesus pernah berkata kepada para rasul-Nya, “Kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” (Yoh. 13: 10). Demikian juga Gereja. Tidak semua Gereja itu bersih. Masih ada koruptor di Gereja, baik yang dilakukan awan maupun imam.

Rabu, 23 Juni 2021

MEMAHAMI JENIS-JENIS KETAATAN


 

Ketaatan merupakan wujud pengabdian. Ketaatan ini dapat ditujukan kepada sebuah prinsip, ideologi, aturan atau kepada oknum. Untuk ketaatan yang ditujukan kepada oknum, biasanya ketaatan ini dikenakan untuk bawahan atau orang yang statusnya lebih rendah dari yang harus ditaati. Mereka-mereka itulah yang harus taat; dan mereka yang di atas harus ditaati.

Ada tiga jenis ketaatan yang biasa ditampilkan bawahan kepada atasannya. Ketiganya adalah:

1.    Ketaatan Semu

Ketaatan semu adalah jenis ketaatan yang kelihatannya taat, namun sebenarnya tidak. Dengan kata lain, di depan pimpinan akan diungkapan ketaatannya, akan tetapi di belakang lain ceritanya. Ungkapan ketaatan di depan pimpinan hanyalah sekedar menyenangkan atasan, dan kebetulan pimpinan juga senang demikian. Mirip seperti ABS (Asal Bapak Senang). Contoh menarik untuk jenis ketaatan ini ditampilkan oleh anak sulung dalam perumpamaan dua anak laki-laki (Mat 21: 28 – 29). Ketika bapanya meminta si sulung bekerja di kebun untuk hari ini, anak itu dengan lantang menjawab, “Baik, Bapa!”, namun ia tidak pergi.

Ketaatan semu ini juga sering ditampilkan dalam pemerintahan kita. Banyak kinerja pemerintahan tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Presiden sering mengeluh dan curhat. Padahal dalam rapat kabinet, semuanya menyatakan siap menyukseskan program pemerintah.

2.    Ketaatan Buta

Selasa, 22 Juni 2021

ORANG MUDA KATOLIK DALAM SEJARAH BANGSA


 

Mengapa kehidupan menggereja kaum muda dan umat umumnya tidak kelihatan gregetnya? Tulisan singkat ini mau memperlihatkan sejarah gerakan kaum muda. Kita bisa menilai perbedaan kaum muda dulu dan kini. Pertanyaan adalah: Mau dibawa ke mana Gereja kita? Semoga paparan ini memberi inspirasi.

1. Tonggak-Tonggak Sejarah

Awal 1900-an: Para Misionaris Katolik makin mantap berkarya mewartakan Injil di Indonesia (Hindia Belanda) dengan membuka karya pendidikan dan pelayanan medis serta pengajaran iman Katolik. Rm Van Lith mendirikan HIK (Sekolah Guru Katolik) di Muntilan untuk mendidik orang muda sebagai guru bagi bangsanya. Lahirlah generasi intelektual Katolik Indonesia.

Agustus 1923: 30 orang guru muda berusia 22-23 tahun alumni sekolah guru mendirikan Perkumpulan Katolik untuk aksi politik bagi orang-orang Jawa.

Februari 1925: berdiri Perkumpulan Politik Katolik Jawa.

Tahun 1930: Organisasi politik umat Katolik yang dimotori orang-orang muda bersatu dalam Persatuan Politik Katolik Indonesia.

Tahun 1930 – 1949: Ada banyak komunitas kaum muda Katolik, mulai dari Muda Katolik, Muda Wanita Katolik, Pandu Katolik hingga misdinar.

Senin, 21 Juni 2021

GADGET SIAP ANCAM KEHIDUPAN ANAK-ANAK


 

Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi “jempol”. Bukan lantaran mereka itu hebat makanya dikatakan jempol, melainkan karena aktivitas mereka yang tak jauh dari jari jempol. Kapan saja dan dimana saja pasti kita temukan anak-anak tekun dengan jempolnya, menekan tuts-tuts yang ada di gadgetnya.

Karena terlahir di zaman jempol, maka tak heran bila para orangtua pun membiasakan anaknya dengan gadget. Anak seakan tak bisa dipisahkan dari gadget. Tapi, apakah orangtua sadar akan bahaya dari gadget itu bagi anak diusia belia?

Gadget, "Bom Waktu" Kesehatan Anak

Waspadalah, anak-anak menghadapi "bom waktu" kesehatan yang bisa meledak kapan saja. Peringatan ini dikeluarkan peneliti terkait masifnya penggunaan gadget di kalangan anak akhir-akhir ini. Penggunaan gadget dilaporkan menimbulkan sakit leher dan punggung anak.

Riset ini diprakarsai Abertawe Bro Morgannwg University (ABMU) Health Board, setelah jumlah anak yang dirawat akibat sakit leher dan tulang punggung meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu enam bulan. Dalam risetnya, peneliti menemukan, 64 persen dari 204 responden anak berusia 7-18 tahun, menderita sakit punggung. Namun, hampir 90 persen tidak mengatakan kepada siapa pun terkait sakit yang diderita. Sementara itu, 72 persen anak usia sekolah dasar mengakui mengalami sakit punggung.

Menurut fisioterapis, Lorna Taylor, keadaan ini merupakan dampak negatif peningkatan penggunaan teknologi dan perubahan gaya hidup. “Gadget, bagaimanapun telah merugikan perkembangan kesehatan otot dan tulang anak. Bila tidak diubah sedini mungkin, baik di rumah atau sekolah, akan sangat sulit mengatasi dampak ini bagi anak yang masih memiliki masa depan yang panjang,” ujarnya.

Menurut Taylor, tidak baik bila anak terus menderita sakit dan perkembangannya terbatas akibat gangguan yang sebetulnya bisa dicegah. Akan lebih baik bila anak bisa hidup nyaman, memiliki kebiasaan baik, mampu berkonsentrasi, mengembangkan potensi, serta bebas belajar dan bermain tanpa batasan sakit.

Minggu, 20 Juni 2021

TELAAH ATAS SURAH AN-NAHL AYAT 51


 

Dan Allah berfirman, Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.” (QS 16: 51)

Tak bisa dipungkiri bahwa umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad, yang kemudian ditulis di atas kertas. Sekalipun ada di kertas, tapi umat islam yakin bahwa itu adalah kata-kata Allah sendiri. Karena Allah itu suci, maka kertas yang ditulisi perkataan Allah adalah suci juga. Maka dari itu, tak heran ketika ditemukan lembaran-lembaran Al-Qur’an di tempat sampah, yang sebagiannya sudah terbakar, umat islam merasa marah. Hal itu dilihat sebagai bentuk penghinaan terhadap Allah. Allah sendiri sudah meminta umat islam untuk membunuh mereka yang menghina-Nya.

Dasar keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad adalah perkataan Allah sendiri. Allah sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an itu berasal dari diri-Nya. Berhubung Allah itu mahabenar, maka apa yang dikatakannya juga adalah benar. Mana mungkin Allah yang mahabenar itu berbohong? Tak munhkin Al-Qur’an itu ciptaan manusia, karena manusia bisa berbohong. Logika pikir orang islam kira-kira begini: bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah karena Allah sendiri yang mengatakannya adalah benar, sebab Allah itu mahabenar yang tak bisa berbohong.

Berangkat dari premis ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan berasal dari Allah dan merupakan satu kebenaran. Apa yang tertulis di atas, semuanya diyakini merupakan kata-kata Allah, yang kemudian ditulis oleh manusia. Seperti itulah kata-kata Allah ketika diucapkan. Karena surah ini masuk dalam kelompok surah Makkiyyah, maka bisa dipastikan bahwa Allah menyampaikan wahyu ini saat Muhammad ada di Mekkah. Terlepas dari pemahaman bahwa kutipan ayat di atas merupakan kata-kata Allah, kita dapat mengatakan bahwa wahyu Allah ini hendak menegaskan konsep tauhid. Pesan yang ada di dalam ayat 51 ini adalah pesan tauhid. Karena itu, ayat ini bisa dikatakan sebagai ayat tauhid. Dan ayat ini, bersama ayat-ayat tauhid lainnya hendak menegaskan islam sebagai agama tauhid.

Kata “tauhid” merupakan konsep teologis dalam islam yang meyakini bahwa Allah itu esa. Kata ‘esa’ di sini dipahami sebagai ‘satu’ atau tunggal. Karena itu, umat islam percaya bahwa Allah itu hanya SATU. Dan umat islam percaya hanya kepada SATU Tuhan, yang biasa disapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dasar ketauhidan islam ini adalah perkataan Allah SWT yang tertulis dalam Al-Qur’an. Hanya Allah SWT saja satu-satunya Allah. Tidak ada lain lagi. Dalam islam adalah dosa berat jika orang menduakan Allah.

Jika orang hanya berfokus pada pesan, maka wahyu Allah ini akan terkesan baik dan indah. Namun jika orang meninjaunya dengan menggunakan standar ilmu bahasa, maka akan ditemukan adanya kejanggalan.

Jumat, 18 Juni 2021

TELAAH ATAS SURAH ASY-SYURA AYAT 8


 

Gerakan radikalisme, fanatisme dan/atau bahkan ekstremisme seringkali diidentikkan dengan intoleransi. Tidak ada semangat toleransi dalam setiap gerakan radikalisme (ekstremisme). Gerakan ini selalu melihat kelompoknya yang baik dan benar sedangkan kelompok lain salah dan tidak baik sehingga harus disingkirkan bahkan dimusnahkan. Dengan kata lain, semangat yang diusung oleh gerakan radikal adalah semangat menghapus keragaman sehingga muncul keseragaman.

Hingga saat ini islam selalu dikaitkan dengan kelompok radikal. Ada begitu banyak kelompok islam yang terkenal fanatik, radikal dan ekstrem bahkan cenderung menjadi teroris. Dan semua itu dilandaskan pada ajaran agamanya, yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis. Karena dikaitkan dengan kelompok atau gerakan ini maka islam dikatakan juga sebagai agama yang intoleran. Tidak ada semangat toleransi dalam islam.

Tidak sedikit umat islam menolak klaim tersebut. Mereka selalu mengatakan bahwa islam adalah agama toleran, yang menghargai perbedaan. Sering islam moderat menyangkal kalau Allah SWT hanya menghendaki islam saja. Biasanya mereka mendasarkan argumennya pada QS asy-Syura: 8, yang sayangnya hanya dikutip sebagian saja, alias tidak utuh. Mereka mengatakan, “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia jadikan mereka satu umat.” Dengan dasar ini umat islam menyatakan bahwa mereka mengakui adanya perbedaan, dan terhadap perbedaan itu islam selalu mengedepankan toleransi.

Argumentasi di atas sangatlah lemah, karena seperti yang telah dikatakan tadi, kalimat di atas tidak utuh dikutip. Kalimat tersebut belum diakhiri dengan titik, tetapi masih koma. Artinya, masih ada kelanjutannya. Kalimat utuhnya, sebagai wahyu Allah SWT, adalah sebagai berikut: “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia jadikan mereka satu umat, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya.” Dalam kalimat utuh ini terlihat jelas bahwa Allah SWT masih mempunyai sikap pilih kasih, yang semua itu berdasarkan kehendak-Nya. Dapat dikatakan bahwa ada kelompok orang yang tidak dimasukkan ke dalam rahmat Allah karena tidak dikehendaki-Nya. Inilah yang terbaca pada kalimat kedua dari ayat 8 ini.

Kamis, 17 Juni 2021

INILAH BEBERAPA KEKELIRUAN TENTANG SEKS


 

Ketidaktahuan membuat orang percaya dengan banyaknya persepsi mengenai seks. Tidak sedikit orang yang menganggap persepsi itu sebagai kebenaran, dan karenanya orang pun hidup dalam kebenaran itu. Padahal berbagai persepsi tentang seks itu belum tentu benar. Percaya tanpa berusaha mencari tahu terlebih dahulu justru bisa membuat kehidupan seks jadi terganggu.

Ada banyak anggapan keliru mengenai seks. Berikut ini akan ditampilkan empat anggapan keliru yang paling umum, sebagaimana dikutip dari All Womens Talk. Keempat anggapan keliru soal seks tersebut tidak hanya sekedar salah kaprah, melainkan bisa menyesatkan.

Seks kegiatan alami, tak perlu eksplorasi

Kegiatan seksual memang sebuah kegiatan alami. Naluri bisa mendorong seseorang melakukan seks. Namun untuk mempertahankan kegiatan seksual dalam sebuah hubungan pernikahan ada caranya tersendiri. Di sinilah letak perbedaan kita dengan binatang. Kita dan pasangan harus melakukan eksplorasi menyeluruh, agar kehidupan seksual tetap panas atau bergairah.

Wanita suka disayang, pria suka seks liar

Kegiatan seksual seringkali dibeda-bedakan melalui gender atau jenis kelaminnya. Sering pula disebutkan, pria hanya menginginkan kepuasan fisik semata, sedangkan wanita lebih mementingkan kepuasan batin. Namun anggapan ini tidak benar. Pada dasarnya baik pria maupun wanita sama-sama membutuhkan kepuasan seksual. Untuk mencapainya dibutuhkan kompromi dan komunikasi dengan pasangan. Dengan adanya komunikasi dan kompromi, maka terciptakan semangat saling menghargai dan saling pengertian.

Seks bukan untuk dibicarakan, tapi dilakukan

Rabu, 16 Juni 2021

BETAPA PENTINGNYA KEDISIPLINAN DIRI


 

John C. Maxwell berkata, “Betapapun berbakatnya seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi maksimalnya jika ia tidak disiplin.”

Mazwell mau mengatakan kepada kita bahwa jalan menuju puncak tidaklah mudah. Ada begitu banyak tantangan, baik yang berasal dari luar diri kita maupun dari dalam diri kita sendiri. Tidak banyak orang yang berhasil mencapai posisi terbaik dalam sebuah pekerjaan. Bahkan yang dianggap terbaik malah jauh lebih sedikit.

Salah satu syarat untuk dapat mencapai puncak prestasi adalah kedisiplinan diri. Bisa dikatakan bahwa tak seorang pun bisa meraih prestasi dan mempertahankannya tanpa disiplin. Disiplin menempatkan seorang ke tingkat tertinggi dan membuat prestasinya bertahan lama.

Untuk mengembangkan gaya hidup disiplin, salah satu caranya adalah hilangkan kecenderungan membuat alasan. Jika kita selalu punya banyak alasan mengapa kita tidak bisa disiplin, sadarilah bahwa itu hanyalah suatu pembenaran diri. Jadi, persoalan disiplin itu ada pada kemauan, bukan pada kemampuan.

Jika sekarang kita kurang disiplin, mungkin selama ini kita terbiasa menikmati makanan pencuci mulutnya sebelum memakan nasinya, menikmati imbalan sebelum pekerjaan selesai. Nah, mentalitas seperti inilah yang harus dihilangkan, karena ia menghambat kita mencapai prestasi.

Fokuslah pada hasil akhir dan setialah pada prosesnya. Setiap kali berkonsentrasi pada kesulitan pekerjaan dan bukan pada hasilnya, kita akan cenderung putus asa. Jika berkutat pada hal ini terlalu lama, kita akan menumbuhkan sifat mengasihani diri sendiri, bukan kebiasaan disiplin. Pikirkan keuntungan dari melakukan pekerjaan itu, dan kerjakan saja.

Jika kita tahu bahwa kita berbakat dan kita telah berusaha keras, namun hanya memperoleh sedikit hasil nyata, kita mungkin kurang disiplin. Perhatian jadwal kita minggu lalu, adakah yang meleset dari target-target? Jika kita menunda-nunda dan berniat melakukannya nanti, mungkin kita perlu membenahi disiplin kita. Kedisiplinan berkaitan erat dengan kesetiaan. Orang yang setia adalah juga orang yang dapat disiplin.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Senin, 14 Juni 2021

ANAK BELUM LAYAK MAIN FACEBOOK


 

Dewasa ini, melihat anak kecil memegang HP bukanlah suatu hal yang aneh. Bukan cuma anak SD saja, melainkan juga anak TK pun sudah terbiasa memengang dan mengutak-atik HP. Malah ada anak yang mempunyai HP jauh lebih canggih dari orangtuanya. Memang awalnya orangtua memberikan HP kepada anaknya agar mudah berkomunikasi dan memudahkan orangtua “mengontrol” anaknya.

Namun sayang orangtua tidak memperhatikan efek lanjut dengan adanya HP itu. Dengan HP itulah anak bisa melakukan apa saja yang dia sukai tanpa kontrol dari orangtua. Salah satunya adalah mengakses facebook.

Apakah facebook itu buruk? Bagaimana dampaknya bagi anak-anak? Berikut ini akan disajikan tulisan yang mengulas soal facebook dan anak-anak. Tujuan tulisan ini agar para orangtua dapat menyadari akan dampak buruk dari facebook itu dan dapat mengambil sikap demi tumbuh kembangnya anak-anaknya.

Anak Harus Berhenti Main Facebook

Demam jejaring sosial Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa. Tak jarang kita jumpai, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun sudah sangat paham menggunakan situs pertemanan di dunia maya tersebut. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan.

Psikolog anak Dra Rose Mini, MSi menilai bahwa  facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu. Facebook itu buat orang berusia 17 tahun ke atas, tegas wanita yang akrab dipanggil Bunda Romi.

Minggu, 13 Juni 2021

RESENSI BUKU TIGA PILAR ISLAM

 


Judul Buku                  : TIGA PILAR ISLAM: Pengantar kepada  Pengenalan Agama Islam

Penulis              : Sunairda

Penerbit             : Blog Budak Bangka

Tahun Terbit      : Januari 2021 (edisi Revisi)

Jumlah Halaman          : 76 halaman

Sinopsis Buku

Latar belakang penulisan buku ini adalah adanya 2 ekstrem pandangan terhadap islam. Sayangnya, kedua ekstrem itu lebih didasari pada perasaan bukan pada pemahaman akal budi. Dan kedua ekstrem itu tidak termasuk bagian dari ajaran islam.

Buku ini mengulas 3 pilar islam, yakni Allah, Al-Qur’an dan Muhammad. Dengan sangat menarik ketiga pilar tersebut digambarkan dengan sangat pas pada cover buku ini. Dalam buku ini dibahas secara garis besar atau secara umum tentang ketiga pilar tersebut, mengingat sifat dari buku ini hanyalah sebatas “pengantar”.

Uraian pembahasan buku ini enak dibaca, karena terkesan penulis menghindari penggunaan istilah-istilah yang dapat membuat bingung pembaca. Bahasa yang dipakai pun terbilang sederhana, dan penggunaan bahasa Indonesia sesuai EYD. Dapatlah dikatakan buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang hendak mengenal islam, bukan saja untuk non muslim tetapi juga untuk umat islam sendiri.

Jumat, 11 Juni 2021

TELAAH ATAS SURAH AL-ANKABUT AYAT 47


 

Dan demikianlah Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al-Quran), dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekkah) ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami. (QS 29: 47)

Dewasa kini, jika dikatakan Al-Qur’an orang langsung memahaminya sebagai kitab suci umat islam yang bertuliskan bahasa Arab, yang terdiri dari 114 surah. Al-Qur’an merupakan pusat spiritualitas umat islam. Ia dipercaya sebagai wahyu Allah yang disampaikan langsung kepada nabi Muhammad SAW (570 – 632 M). Kepercayaan ini didasarkan pada perkataan Allah sendiri yang banyak tersebar dalam Al-Qur’an. Karena Allah itu mahabenar, maka perkataan-Nya, yang tertulis di dalam Al-Qur’an adalah juga benar. Hal inilah yang kemudian membuat Al-Qur’an dikenal sebagai kitab kebenaran. Jika ditanya kepada umat islam kenapa begitu, pastilah mereka menjawab karena itulah yang dikatakan Al-Qur’an.

Berangkat dari premis ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan berasal dari Allah dan merupakan satu kebenaran. Apa yang tertulis pada kutipan di atas (kecuali yang ada di dalam tanda kurung), semuanya diyakini merupakan kata-kata Allah, yang kemudian ditulis oleh manusia. Seperti itulah kata-kata Allah (sekali lagi minus yang di dalam tanda kurung). Karena surah ini masuk dalam kelompok surah Makkiyyah, maka bisa dipastikan bahwa Allah menyampaikan wahyu ini saat Muhammad ada di Mekkah.

Pada kutipan di atas ada 2 kali kata “kitab” disebut. Pada sebutan “kitab” yang pertama langsung diberi keterangan dalam tanda kurung dengan kata “Al-Qur’an”. Ini berarti kitab yang dimaksud adalah Al-Qur’an. Sedangkan pada sebutan yang kedua dipahami dengan Taurat dan Injil, terlihat frase dalam tanda kurung. Kedua kitab tersebut berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah yang berbicara kepada Muhammad. Dalam kutipan itu digunakan kata “turunkan” dan “berikan”, yang memiliki makna yang sama, dan sumbernya menggunakan kata ganti orang ketiga jamak “Kami”.

Kamis, 10 Juni 2021

UTAK-ATIK KENDARAAN POLITIK ANIES BASWEDAN PADA PILPRES 2024


 

Pemilihan presiden 2024 masih lama, namun geliatnya sudah mulai terasa. Survei elektabilitas calon oleh beberapa lembaga survei telah bermunculan, terlepas apakah itu titipan atau tidak. Riak di partai “moncong putih” (PDI-Perjuangan) sudah muncul. Aksi dukung-dukungan kader pun terang benderang. Tidak hanya itu saja. Gerakan koalisi pun bermunculan, meski ke permukaan dikamuflase sebagai silahturahmi.

Di antara sekian banyak calon, nama Anies Baswedan masuk dalam bursa yang patut diperhitungkan. Namanya selalu berada di tiga besar pada lembaga-lembaga survei. Tentulah hal ini sedikit mengherankan bagi orang yang masih mempunyai akal sehat. Pasalnya, umumnya orang sudah tahu kalau kinerja Anies selama menjabat Gubernur DKI Jakarta sangat lemah, kalau tak mau dikatakan tak ada. Anies Baswedan hanya bisa berkata-kata, tapi tak bisa bekerja. Dia hanya bisa berjanji. Mau dibawa kemana nantinya negara dan bangsa ini nantinya?

Itulah namanya politik. Tidak selamanya untuk urusan politik, khususnya pada PEMILU, melulu hanya urusan akal sehat. Kerap kalkulasi tak waras turut mewarnai dukungan politik. Pilkada DKI Jakarta 2017 memberikan buktinya. Warga lebih memilih Anies – Sandi hanya tergiur janji dan juga karena ayat dan mayat yang dijual tim Anies, dan melupakan Ahok – Jarot yang kerjanya jelas-jelas nyata. Sering terdengar alasan pemilih untuk memilih calon tertentu lantaran ganteng atau popularitas, bukan soal kredibilitas dan kapasitas yang dimiliki calon.

Akan tetapi, sekalipun dipandang sebelah mata, tetap saja Anies Baswedan patut diperhitungkan. Malah pada salah satu lembaga survei namanya mengungguli dua calon lain yang biasanya unggul. Ini sedikitnya membuktikan masih ada saja “orang tak waras”, yang lebih senang menderita asalkan jagoannya menang.

Sekalipun populer, tetap saja Anies masih mempunyai kendala untuk bisa maju pada pilpres 2024 nanti. Soal dana tak perlu diragukan lagi. Pundi-pundi Anies untuk itu sudah tersedia. Lima tahun sebagai Gubernur DKI tentulah cukup baginya, asalkan KPK tidak mengusik-usiknya. Belum lagi kalau memilih pasangan yang juga punya modal kencang, tentulah semakin aman. Kendala utama Anies adalah kendaraan politik. Anies butuh partai.

Rabu, 09 Juni 2021

INSPIRASI DARI TOKOH ANTAGONIS FILM AMERICAN GANGSTER


 

Film American Gangster diangkat ke layar lebar dari kisah nyata kehidupan Frank Lucas, gembong narkoba yang paling berpengaruh di Amerika tahun 1960-an. Frank Lucas mengawali kariernya sebagai sopir pribadi bos mafia Amerika, Bumpy Johnson. Sebagai seorang sopir pribadi dan terpercaya, Lucas dikenal sebagai sosok yang pendiam dan setia. Akan tetapi, dalam diamnya Lucas banyak belajar dari bossnya tentang cara mengorganisir dan berbisnis sebuah gangster. Maklum, selama mendampingi bossnya, sang boss banyak bercerita tentang organisasinya, suka dukanya dan berbagai hal lainnya. Semuanya itu ditampung dan diolah oleh Lucas.

Setelah sang boss meninggal (faktor usia dan penyakit), Frank Lucas memulai membangun kerajaan bisnisnya. Awalnya banyak rekanan mantan bossnya yang menyepelekan bahkan melecehkan dirinya. Namun Lucas tidak mempedulikan semuanya itu. Ia sudah punya prinsip yang harus dijalani, di mana semuanya itu berasal dari olahan pengalaman hidup bersama mantan bossnya.

Lucas tahu bahwa kualitas heroin yang masuk ke Amerika sekitar 50 %. Dari kualitas itu kemudian diolah lagi demi kuantitas, sehingga kualitas barang yang sampai ke tangan pemakai tinggal 5%. Lucas berusaha mencari dan mendapatkan heroin dengan kualitas 100%. Untuk itu ia sendiri harus datang ke produsen di Vietnam. Sekalipun untuk bisa sampai ke tujuan akan ada banyak rintangan, Lucas tetap berusaha. Dan ia akhirnya mendapatkan barang tersebut.

Lucas bukan saja mendapatkan barang, melainkan juga kepercayaan. Karena bagi Lucas, dalam urusan bisnis, kepercayaan merupakan hal mutlak yang harus ada. Dan ia menanamkan hal itu kepada produsennya. Maklum, tindakan Lucas secara tidak langsung mematikan usaha bisnis kelompok lain. Dalam dunia mafia, hal ini tentu berarti perang. Namun Lucas sudah siap dengan segala resiko tersebut.

Selasa, 08 Juni 2021

APAKAH YOHANES MERAGUKAN KEMESIASAN YESUS


 

Kita tentu pernah mendengar atau membaca kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (lih. Mat 3: 13 – 17). Awalnya Yohanes menolak itikad Yesus untuk dibaptis. Ada kemungkinan bahwa Yohanes kenal siapa Yesus itu. Yohanes justru merasa bahwa dirinya-lah yang harus dibaptis oleh Yesus. Artinya, Yohanes sadar kalau posisi dia di bawah Yesus, sehingga ia tidak layak melakukan pembaptisan. Namun Yesus tetap memintanya untuk membaptis, karena hal itu dilihat sebagai penggenapan kehendak Allah (ay. 15).

Setelah pembaptisan, terjadilah sebuah peristiwa adikodrati. Langit terbuka, Roh Kudus, seperti burung merpati, turun atas Yesus, dan terdengar sebuah suara, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Peristiwa ini dilihat sebagai pemakluman kemesiasan Yesus. Ada kemungkinan bahwa Yohanes melihat atau menyaksikan peristiwa tersebut. Karena itu, kesimpulannya adalah bahwa Yohanes yakin akan kemesiasan Yesus.

Akan tetapi, bila kita membaca Matius 11: 2 – 3 kita akan berkesimpulan kalau Yohanes Pembaptis meragukan Yesus. "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain? Demikian pertanyaan Yohanes yang disuarakan para muridnya. Memang, kalau dibuat urutannya, baik dari aspek historis maupun tata letak, peristiwa Matius 3 terjadi lebih dahulu dari Matius 11. Karena itu, pantas bila orang berkesimpulan Yohanes Pembaptis meragukan kemesiasan Yesus.

Muncul pertanyaan, kenapa Yohanes meragukan kemesiasan Yesus? Bukankah sebelumnya dia kenal akan Yesus? Bukankah sebelumnya dia yakin akan kemesiasan Yesus? Kenapa dia meminta para muridnya untuk mempertanyakan status Yesus?

Senin, 07 Juni 2021

INILAH EFEK NONTON FILM PORNO BAGI KEHIDUPAN RUMAH TANGGA


 

Sekalipun sudah hidup berumah tangga, tak sedikit para suami masih doyan melihat atau menonton film porno. Bahkan ada di antara mereka mengoleksi barang tersebut. Hal ini membuat para istri yang merasa kesal saat menemukan koleksi majalah atau film porno suaminya. Akan tetapi, ada juga pasangan suami istri, sama-sama memanfaatkan film porno. Ada aneka alasannya, salah satunya adalah untuk pedoman dan panduan hidup seksual suami istri. Muncul pertanyaan apakah fenomena ini berbahaya bagi kehidupan rumah tangga.

General Social Survey (GSS) mencoba menjawab pertanyaan itu dengan melakukan riset. Dalam survei mereka melakukan wawancara personal untuk mengetahui pandangan sosial masyarakat di Amerika Serikat. Hasil riset kemudian dipublikasikan dalam situs American Psychological Association. Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi data dari kurun waktu berbeda. Riset pertama dilakukan pada 2006 dan 2008 terhadap 282 pasangan menikah. Dan riset kedua dilakukan pada 2008 dan 2010 terhadap 269 pasangan menikah. Sehingga total jumlah responden riset adalah 551 pasangan.

Para responden tersebut diberikan kuisioner dengan pertanyaan seperti 'apakah menonton film dewasa beberapa tahun terakhir ini?' Responden juga ditanya pendapatnya soal perselingkuhan, 'apa pendapat Anda jika ada orang yang sudah menikah memiliki hubungan selain dengan pasangannya?'

Setelah diteliti, peneliti menyimpulkan: konsumsi pornografi menyebabkan orang menjadi lebih bisa menerima seks di luar pernikahan. Artinya, ketika seseorang semakin sering menonton atau melihat pornografi, semakin dia bisa menerima seks selain dengan pasangannya. Jadi, ada korelasi antara kebiasaan menonton film porno dengan perselingkuhan. Dalam bahasa sederhananya: orang yang biasa menonton film porno akan mudah selingkuh. Dan sebagaimana diketahui, perselingkuhan merupakan biang kehancuran rumah tangga. Di Amerika Serikat sendiri perselingkuhan menjadi salah satu penyebab perceraian.