Biskop adalah sebuah
gedung hiburan. Di sana orang dapat menonton tayangan film pada layar lebar
(mirip pertunjukan layar tancap). Awalnya gedung bioskop dijadikan tempat
rekreasi atau sarana hiburan. Banyak orang menghilangkan kepenatan hidup dengan
pergi menonton film di bioskop. Akan tetapi, sejak berkembangkan alat pemutar
CD sehingga orang dapat menonton film di rumah, peran bioskop dewasa kini
sedikit mengalami perubahan. Ia tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga
ajang gengsi selain tempat pacaran.
Meski mengalami
perubahan, ada satu hal yang sama pada acara nonton di bioskop. Karena sudah
menjadi kebiasaan, dari dulu hingga kini, satu acara yang sama itu menjadi
sebuah budaya. Budaya itu dapat kita lihat pada akhir atau menjelang akhir
acara nonton bioskop. Ketika pada layar muncul tulisan “The End”, maka ada banyak penonton sudah mulai berdiri dan
berjalan keluar. Mereka tidak lagi membaca beberapa tulisan akhir yang muncul,
yang biasanya berisi daftar panjang pemeran dan pendukungnya. Malah, ketika
cerita film sudah menunjukkan gejala akhir (biasanya waktu tokoh antagonisnya
mati dan sang jagoan bertemu dengan pujaan hatinya), sudah ada penonton yang
pergi meninggalkan gedung bioskop. Inilah budaya bioskop.