MASIHKAH UMAT ISLAM MELIHAT ORANG KRISTEN ITU KAFIR?
Pertikaian dunia politik
tidak bisa murni hanya politik. Selalu ada bumbu lainnya, misalnya seperti
suku, ras dan agama. Kasus terakhir adalah reaksi penolakan Basuki Tjahaya
Purnama, yang biasa disapa Ahok, sebagai Gubernur DKI Jakarta, oleh Front
Pembela Islam (FPI) dan ormas islam lainnya. Dalam aksi demo yang dilakukan
beberapa hari yang lalu, ada spanduk bertuliskan, “Haram umat islam dipimpin orang kafir”. Memang tidak ditulis kata “Ahok”
dalam spanduk itu, namun semua orang pasti tahu siapa yang dimaksud kafir itu.
Penolakan terhadap Ahok
karena ia kafir, bukan hanya dilakukan di jalanan saja, melainkan juga di dalam
masjid. Seorang pengurus Masjid Nurul Ikhlas di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta
Barat, mengutarakan sikap penolakannya terhadap Ahok dari mimbar masjid,
sebelum shalat Jumat (14/11/2014) dimulai. Kepada para jemaah masjid ia
berkata, “Kita sebagai umat islam,
jangan mau dipimpin oleh orang kafir seperti Ahok.” Dari sini ia lalu
mengajak jemaah untuk mendoakan supaya Ahok gagal dilantik menjadi gubernur.
Penyebutan kata “kafir”
tidak hanya mengena pada pribadi Ahok sendiri. Kata itu ditujukan kepada Ahok sebagai
orang Kristen. Kalau mau dibuatkan silogismenya akan menjadi sebagai berikut.
Orang Kristen adalah kafir. Ahok adalah orang Kristen. Maka Ahok adalah kafir.