
Selama
penerbangan setelah kunjungan dua hari di Maroko kembali ke Roma, Paus
Fransiskus menghabiskan lebih dari setengah jam mengobrol dan menjawab
pertanyaan para wartawan. Topik obrolan mencakup berbagai subyek, antara lain
tentang konsekuensi dari kunjungan tersebut bagi perdamaian.
Dialog Kristen dan Muslim
“Saya
akan mengatakan bahwa sekarang sudah ada bunga, buahnya akan datang kemudian,”
jelas Paus Fransiskus terkait dialog perdamaian Kristen - Muslim. Paus
Fransiskus menyatakan kepuasan karena dapat berbicara tentang perdamaian,
persatuan dan persaudaraan selama kunjungan ke Maroko, dan juga selama
kunjungan sebelumnya ke Abu Dhabi yang menghasilkan Dokumen tentang Persaudaraan Manusia yang ditanda-tanganinya bersama dengan Imam Besar
Al-Ahzar.
Ia
menjunjung tinggi kebebasan beragama yang ia saksikan di Maroko dan rasa hormat
dimana semua saudara dan saudari diterima. “Ini adalah bunga kehidupan bersama
(koeksistensi) yang indah yang menjanjikan hasil. Kita tidak boleh menyerah,”
kata Paus Fransiskus.
Paus
Fransiskus mengakui masih ada kesulitan karena di setiap agama selalu ada
kelompok fundamentalis yang tidak ingin maju dan tetap hidup dengan kenangan
pahit dari perjuangan di masa lalu, yang terus mencari perang dan juga menabur
ketakutan. Namun Paus Fransiskus menegaskan kembali akan perlunya bekerja untuk
dialog persaudaraan, dan mengatakan bahwa dialog hanya dapat berkembang ketika
ada hubungan manusia di berbagai tingkatan. “JIka itu untuk manusia, dilakukan
dengan pikiran, hati dan tangan, maka perjanjian ditanda-tangani,” ujar Paus
Fransiskus.