SIKAP ABU-ABU TERHADAP PELECEHAN AGAMA
Satu berita menarik di
Bangka Pos hari Rabu (13 Januari 2016) adalah kasus pelecehan Nabi Muhammad
oleh seorang guru di Pangkalpinang. Pelecehan itu terjadi di media sosialnya,
yaitu facebook. Menurut informasinya,
guru ini baru memiliki HP Android. Di waktu senggang ia menemukan sebuah
tautan di media sosial lain. Karena keinginan
tahunya akan kebenaran isi tautan itu, dan juga untuk mencoba barang baru
miliknya, ia men-share-kan tautan itu
di status facebook-nya.
Tidak diketahui pasti apa
sebenarnya isi postingan itu, karena baik facebook
si guru maupun sumber utamanya sudah menghilang dari dunia maya. Inti dari
postingan itu adalah seputar perbandingan antara Nabi Muhammad dan Rasul
Paulus. Koran Tempo Online memuat 5 perbandingan dari 12 perbandingan yang ada
di postingan facebook guru tadi. Mungkin karena perbandingan itu
merendahkan Nabi Muhammad, misalnya dikatakan bahwa Nabi Muhammad sebagai
pembunuh, maka postingan itu dinilai melecehkan atau menghina Nabi Muhammad.
Banyak umat islam Pangkalpinang
merasa tersinggung dengan postingan guru tadi dan melakukan aksi protes. Guru tersebut dilaporkan ke walikota, polisi dan juga dinas pendidikan. Seperti
diberitakan harian Bangka Pos (hlm 14) ormas-ormas islam menuntut agar guru
tersebut membuat permintaan maaf di media massa. Permintaan maaf itu ditujukan
kepada seluruh umat islam di Pangkalpinang, Bangka Belitung dan dunia.
Guru di sebuah sekolah
menengah di Pangkalpinang ini mengaku sama sekali tidak punya maksud melecehkan
atau menghina Nabi Muhammad. Kepada Edison Taher, Kepala Dinas Pendidikan Kota
Pangkalpinang, ia mengatakan bahwa ia sendiri sebenarnya tidak paham soal isi
tulisan yang di-share-kannya. “Memang,
saya mem-posting itu agar ada respons
apakah benar atau tidak. Sebab, saya tidak tahu. Saya mohon maaflah kalau
menimbulkan keresahan,” kata guru ini.