Banyak orang meragukan keaslian Al-Qur’an sebagai wahyu
Allah SWT. Tak sedikit bahkan dengan tegas menyimpulkan
bahwa Al-Qur’an bukanlah wahyu Allah. Pernyataan seperti ini tentulah
akan menimbulkan pertanyaan, siapa yang ada di balik kemunculan Al-Qur’an. Apakah ia merupakan karya makhluk halus, yang di dunia
Arab dikenal dengan sebutan jin, ataukah hasil ciptaan tangan-tangan manusia.
Jika Al-Qur’an ditelaah, atau setidak-tidaknya dibaca
dengan kritis, orang akan sampai pada kesimpulan bahwa ada tangan manusia di
sana. Dan tangan manusia yang bertanggung jawab di sana adalah Muhammad. Harus jujur
dikatakan bahwa Al-Qur’an merupakan rekayasa nabi Muhammad
SAW. Hal ini sebenarnya sudah terungkap sejak kemunculannya
pertama kali. Setidaknya
ada tiga argumen untuk membuktikan kebenaran ini.
1.
Al-Qur’an
bertentangan dengan ilmu pengetahuan
Pastilah semua orang, apapun agamanya, sepakat bahwa esensi Allah itu
adalah Mahabenar, Mahatahu dan Maha Sempurna serta kekal. Karena itu, haruslah
diterima bahwa Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah mestilah tanpa kesalahan,
tidak ada kekurangan, harus lengkap dan benar. Akan tetapi, jika ditelaah
dengan saksama Al-Qur’an tidak memenuhi standar tersebut.