Senin, 06 Oktober 2014

Orang Kudus 6 Oktober: St. Maria Fransiska dari Ke-5 Luka Yesus

SANTA MARIA FRANSISKA DARI KELIMA LUKA YESUS
Anna Maria Gallo lahir pada 25 Maret 1715 di Naples, Italia. Ia adalah puteri dari Fransiskus Gallo, seorang yang serakah dan pemarah. Ibunya, Barbara Basisnsin, adalah seorang wanita saleh dan penyabar. Maria menerima komuni pertamanya pada usia 7 tahun, dan pergi merayakan misa setiap hari setelah saat itu.

Ketika Maria berusia 16 tahun, ia dipaksa untuk menikah oleh ayahnya dengan seorang pemuda kaya pilihannya. Maria menolak keinginan orang tuanya dan ia memilih menjadi seorang anggota Tertiaris Fransiskan pada tahun 1731 dan memilih nama Maria Fransiska dari Kelima Luka Yesus. Maria baik sekali kepada orang-orang miskin dan sakit. Maria juga memperoleh stigmata. Maria juga beberapa kali mendapat penglihatan akan masa depan, temasuk di antaranya adalah stigmata dirinya dan Revolusi Perancis.

Maria Fransiska dari Kelima Luka Yesus meninggal dunia pada 6 Oktober 1791. Pada 12 November 1843, ia dibeatifikasi oleh Paus Gregorius XVI, dan pada 29 Juni 1867 ia dikanonosasi oleh Paus Pius IX.

Baca juga riwayat orang kudus 6 Oktober
St. Bruno

KM Bukit Raya: Dari Pontianak ke Kijang #2

 Kesibukan di pelabuhan peti kemas Pontianak
 
 Mengarungi sungai Kapuas menuju laut luas

Renungan Hari Senin Biasa XXVII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXVII, Thn A/II
Bac I    Gal 1: 6 – 12; Injil                 Luk 10: 25 – 37;

Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia, dilukiskan situasi jemaat yang menghadapi ajaran palsu. Ajaran palsu itu mengatasnamakan injil, namun sebenarnya bukan Injil. Paulus meminta jemaat untuk tetap waspada dan menjauhi dari injil palsu itu, karena sudah memutarbalikkan Injil Kristus yang diwartakannya. Dengan tegas Paulus menyakinkan jemaat bahwa Injil yang diwartakannya adalah Injil yang sebenarnya, karena ia tidak mendapatkannya dari manusia, melainkan dari pernyataan Tuhan Yesus (ay. 12).

Injil adalah ajaran dan perbuatan Tuhan Yesus. Dalam Injil hari ini ditampilkan pengajaran Tuhan Yesus berkaitan dengan kasih. Lewat cerita Orang Samaria yang Murah Hati, Tuhan Yesus mengajak seorang ahli Taurat yang mencobai-Nya, juga seluruh pendengar-Nya, untuk mewujudkan kasih dalam tindakan nyata. Kasih itu didasarkan pada kemanusiaan. Sebagai mana orang Samaria, yang sekalipun sadar bahwa korbannya bukan berasal dari sukunya, bahkan mereka yang selalu membeci dirinya dan kaumnya, ia tetap mengungkapkan kasih. Ungkapan kasih yang tanpa pamrih inilah yang mendatangkan hidup kekal.

Penyimpangan ajaran Tuhan Yesus dalam Injil bukan baru terjadi pada masa Paulus saja. Beberapa abad kemudian muncul pernyataan bahwa Injil yang selama ini sudah diterima dalam Gereja Katolik, dinyatakan palsu. Orang yang menyatakan itu langsung mengklaim bahwa kitabnya-lah yang benar. Namun akan terasa sangat aneh jika ditelusuri ajarannya, karena sangat bertentangan dengan apa yang pernah diajarkan oleh Tuhan Yesus. Satu contohnya adalah soal kasih. Bagaimana mungkin mengaku injil/kitabnya yang benar jika ia membenarkan membunuh sesama manusia atau mengasihi hanya kelompoknya sendiri? Bukankah itu berarti bertentangan dengan Injil Kristus? Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita supaya tidak terpengaruh pada ajaran-ajaran sesat itu, dan tetap setia pada Injil Kristus yang sudah dipelihara Gereja sekian lama.

by: adrian