Senin, 18 Mei 2015

Orang Kudus 18 Mei: St. Venantius

SANTO VENANTIUS, MARTIR
Tidak banyak informasi mengenai orang kudus ini. Menurut cerita, Santo Venantius adalah seorang pemuda yang disiksa karena imannya akan Kristus. Peristiwa itu terjadi kira-kira pada pertengahan abad III. Dikatakan bahwa Venantius dianiaya dan dipenggal kepalanya. Cerita mengenai dirinya beredar di kalangan orang-orang Kristen dalam hubungannya dengan Venantius yang lain, uskup dari Salona di Dalmatia, yang disiksa pada masa yang sama.
sumber Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 18 Mei:

Renungan Hari Senin Paskah VII - B

Renungan Hari Senin Paskah VII, Thn B/I

Setiap murid Tuhan Yesus terpanggil untuk mewartakan kebaikan dan kebenaran, sekalipun untuk maksud itu penderitaan siap menghadang. Hal inilah yang mau disampaikan Tuhan melalui sabda-Nya dalam bacaan liturgi hari ini. Dalam Injil ini diperlihatkan oleh Tuhan Yesus, yang terungkap secara implisit dari pernyataan para murid-Nya. Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus mulai berkata-kata dengan terus terang (lawan dari sembunyi-sembunyi sebagai ungkapan takut). Tuhan Yesus menghendaki agar mereka pun kelak demikian. Karena itu, Tuhan Yesus menasehati mereka “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu…” (ay. 33).
Apa yang dikehendaki Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, terlihat dalam diri Paulus yang mewartakan Injil Kristus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari kitab Kisah Para Rasul, dikatakan bahwa Paulus mengajar dengan berani untuk meyakinkan jemaat Efesus akan Kerajaan Allah (ay. 8). Paulus tidak diliputi ketakutan dan kegelisahan akan hidupnya, karena dia yakin Tuhan senantiasa menyertainya. Dengan keyakinan inilah, Paulus terus mewartakan Kerajaan Allah.
Hari ini sabda Tuhan menyadarkan kita akan tugas panggilan kita sebagai murid Kristus. Melalui sakramen-sakramen yang kita terima, teristimewa sakramen baptis dan krisma, kita dipanggil untuk ikut dalam tugas perutusan Tuhan Yesus mewartakan Kerajaan Allah. Memang, dalam melaksanakan tugas itu kita bakal menghadapi tantangan, ancaman atau aniaya. Namun kita tak perlu takut, karena Dia senantiasa menyertai kita. Tuhan menghendaki supaya kita tetap mewartakan Kerajaan Allah, sebagaimana Rasul Paulus.
by: adrian