Pada 16
– 18 Maret OMK Koba mengadakan jambore OMK di Bangkanesia, Lingku. Namun
sebelum acara tersebut, para peserta mendalami modul pertemuan dalam kelompok
kecil. Tema pertemuan modul kedua adalah “Mengapa Memilih Gereja Katolik”. Di
sini mereka dibantu dengan sharing pengalaman Natalia Budiman. Ada lima
kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 5 – 7 orang. Setiap pertemuan ada
ruang tanya-jawab. Berikut ini beberapa pertanyaan yang muncul pada pertemuan kedua (untuk pertemuan pertama silahkan baca di sini). Sebenarnya
intinya ada pada pertanyaannya, bukan pada jawaban, karena yang mau disasar
adalah daya kritis peserta.
T 
 | 
  
Bagaimana cara agar
  anak-anak muda lebih mengerti makna Gereja Katolik dan segala ajarannya? 
 | 
 
J 
 | 
  
Tidak
  ada cara lain selain mempelajarinya. Kita membutuhkan semangat seperti Natalia
  Budiman, yang mau berusaha mencari tahu soal ajaran katolik. Namun sayang,
  anak muda sekarang lebih tertarik dengan hal-hal lain. Salah satu ciri orang
  katolik umumnya adalah tidak tahu tapi tidak berusaha mencari tahu. 
 | 
 
T 
 | 
  
Kenapa Gereja
  Protestan berbeda-beda, tidak seperti katolik? 
 | 
 
J 
 | 
  
Akar
  kata Protestan adalah “protes”. Ketika seseorang tidak setuju dengan
  kebijakan orang lain, dia akan protes dan mendirikan gereja baru. Karena
  itulah, dalam refleksi Natalia Budiman, Gereja Prostestan lebih didasarkan
  pada selera pendirinya. 
 | 
 
T 
 | 
  
Jelaskan bagaimana
  pergumulan yang terjadi pada kisah Maria Natalia Budiman? Apa yang bisa Anda
  petik dari kisah itu?  | 



