Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah berkata, “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.” Pernyataan Bung Karno ini mau menggambarkan bagaimana kita memaknai masa lalu sebagai cermin di masa kini, bahkan masa depan.
Karena itu, jangan anggap sepele peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dan jangan pernah membuang atau melupakan pengalaman masa lalu. Dalam hal ini Bung Karno pernah juga mengatakan, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”; sebuah pernyataan yang dikenal dengan slogan jasmerah.
Terkait
dengan kepribadian, ternyata pengalaman atau peristiwa masa lalu dapat menjadi faktor
pembentuk kepribadian masa depan. Setidaknya ada tujuh hal sepele di masa kecil
yang dapat memprediksi karakteristik anak saat dewasa nanti.
1.
Anak
yang “tidak patuh” pada aturan dan orangtua, akan mempunyai pendapatan lebih
besar. Menurut para ahli, anak-anak yang mempunyai sifat “pemberontak”
biasanya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berani membela apa yang
menurutnya benar. Sedangkan anak-anak yang “penurut” ternyata punya pendapatan
yang lebih rendah dari mereka yang “pemberontak”.
2.
Anak
yang melihat orangtua
menyelesaikan pertengkaran akan menjadi lebih baik. Menyelesaikan konflik
dengan baik akan membuat anak belajar mengerti bahwa setelah berdebat
(bertengkar), orangtua dapat berbaikan dan terlihat lebih bahagia. Hal ini akan membuat anak mampu menyelesaikan
masalahnya dan menjadi lebih baik.