Kamis, 19 Februari 2015

Kemakmuran Picu Diabetes

CARA MUDAH & MURAH ATASI DM
Salah satu penyakit yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi adalah Diabetes Melitus (DM). Semakin tinggi tingkat kemakmuran, semakin rentan orang menderita DM. Karena itu, penyakit ini sangat sulit ditemui pada manusia zaman dulu atau pada nenek moyang kita. DM merupakan jenis penyakit modern karena gaya hidup modern.

Kenapa orang dengan gaya hidup modern sangat rentan terhadap penyakit DM? Salah satu sumber penyebab penyakit ini ada pada makanan modern, yang umumnya bersifat cepat saji. Hal ini ditunjang dengan salah satu sifat manusia, yaitu mental santai, tak mau berusaha. Berbeda dengan gaya hidup dulu, dimana orang bekerja dulu untuk mendapat makan.

Sekalipun dinilai berbahaya, akan tetapi penangannya tidaklah terlalu rumit. Ada banyak cara mudah dan murah untuk mengatasi Diabetes Melitus. Modal utamanya adalah KEMAUAN. Kemauan mengandaikan adanya kesadaran diri bahwa siapapun, jika tidak memperhatikan pola hidup dan pola makan, dapat dengan mudah menderita penyakit DM ini. Jadi, apabila Anda memiliki kesadaran itu, Anda akan mau menjaga dan mengatur pola hidup dan pola makan agar DM tidak menimpa Anda.

Renungan Hari Kamis sesudah Rabu Abu - B

Renungan Hari Kamis setelah Rabu Abu Thn B/I
Bac I : Ul 30: 15 – 20; Injil       : Luk 9: 22 – 25;

Bacaan-bacaan liturgi hari ini berbicara tentang hidup sesuai kehendak Allah. Dalam Kitab Ulangan, yang menjadi bacaan pertama, melalui mulut Musa, disampaikanlah tuntutan terhadap umat Israel, yaitu supaya mereka hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya (ay. 16). Dengan demikian umat akan mendapatkan berkat dari Tuhan.

Hal senada juga disampaikan Yesus dalam Injil hari ini. Dalam Injil Yesus mengajukan sebuah "syarat" untuk mengikuti Dia. Yesus berkata, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari." (ay. 23). Syarat yang diajukan Yesus ini merupakan bentuk lain untuk mengikuti Dia menurut kehendak Allah, bukan mengikuti Yesus sesuai keinginan dan cara kita masing-masing. Orang tak perlu merasa takut, sekalipun nyawa taruhannya. Bersama Kristus umat akan mendapatkan keselamatan.

Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk mendahulukan kehendak-Nya daripada keinginan kita pribadi. Sebagai pengikut Kristus kita disadarkan akan tuntutan menjadi murid-Nya. Dengan mengikuti Yesus berarti kita musti menyangkal diri dan memikul salib kita setiap hari. Semuanya dilakukan demi Yesus. Atau dengan kata lain, dengan menjadi pengikut Yesus berarti kita menyatukan penderitaan kita dengan derita Yesus. Pesan sabda Tuhan ini sangat relevan buat kita pada masa prapaskah, di mana kita diajak untuk pantang dan puasa. Aktivitas pantang dan puasa merupakan wujud kita menyangkal diri, mengendalikan diri dari dorongan nafsu tidak baik. Di sana kita menyatukan diri dengan derita Yesus.

by: adrian