Jumat, 29 Mei 2020

BERKACA DARI KASUS PENISTAAN AGAMA

Pada 27 September 2016, Basuki Tjahaya Purnama, atau biasa disapa BTP, mengadakan kunjungan dinas ke Kepulauan Seribu. Waktu itu ia masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dalam kunjungan itu, BTP menjelaskan program kerja sama Pemprov DKI dan Sekolah Tinggi Perikanan. Dan dalam dialog itu terlontarlah pernyataan “Jadi, jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat al-Maidah ayat 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu.”
Reaksi warga ketika mendengar pernyataan itu adalah tertawa. Tidak ada yang marah atau merasa tersinggung. Akan tetapi, pada sekitar awal Oktober muncul video tentang kunjungan BTP itu di media sosial. Adalah Buni Yani yang berperan dalam memviralkan video tersebut. Buni Yani tidak hanya sebatas mem-posting video, yang berisi perkataan BTP tentang al-Maidah: 51, tetapi juga telah mengeditnya. Dalam video editan tersebut pernyataan krusial BTP menjadi “Dibohongin surat al-Maidah ayat 51.
Sontak umat islam tersinggung dan marah. Mereka lantas menggelar aksi unjuk rasa. Ratusan ribu umat islam, bahkan ada yang mengatakan jutaan, membanjiri ibukota Jakarta. Mereka melaksanakan satu kewajiban umat islam, yaitu membela agama. Karena itu, aksi mereka dikenal dengan istilah Bela Islam. Dan tak lama kemudian Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang saat itu diketuai oleh K.H. Maruf Amin, menggelar sidang. Pada tanggal 11 Oktober MUI mengeluarkan fatwa: BTP telah melakukan penistaan agama dan ulama. Massa islam segera berubah dari Bela Islam menjadi Kawal Fatwa MUI.
Demi menciptakan situasi ibukota yang kondusif, polisi segera menangani kasus BTP. Sebelum polisi menangani kasus ini, BTP telah mengeluarkan permintaan maaf yang tulus. Proses sidang pun segera digelar. Selama sidang perkara, massa umat islam terus menggelar aksi unjuk rasa. Sekalipun tidak terjadi aksi anarki, namun banyak warga merasa cemas dan takut. Beberapa sekolah diliburkan. Demikian juga toko.

Kamis, 28 Mei 2020

MENGENAL TIPE KEPRIBADIAN

Alfred Alder membagi 4 tipe kepribadian. Keempat tipe ini sangat mirip dengan empat tipe karakter manusia yang diajarkan dalam kebudayaan Yunani kuno. Orang Yunani kuno mengaitkan karakter atau temperamen manusia ini dengan adanya empat macam cairan tubuh. Dari sinilah muncul tipe-tipe kepribadian seperti koleris, sanguinis, melankolis dan plegmatis.
MELANKOLIS

Kekuatan:

1)   Analitis, mendalam dan penuh pikiran

2)   Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal

3)   Artistik, musikal dan kreatif

4)   Hemat dan sensitif

5)   Standar tinggi, idealis dan perfeksionis

6)   Senang perincian (detail), tekun, serba tertib dan teratur

7)   Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif

8)   Kalau sudah mulai akan dituntaskan

9)   Berteman dengan hati-hati

10)Puas di belakang layar, menghindari perhatian

11)Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi

12)Sangat memperhatikan orang lain dan mau mengorbankan diri

Kelemahan:

Rabu, 27 Mei 2020

MARI BELAJAR MENGHARGAI

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya, "Tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."
Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.
Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyebrangan, kemudian menunggu lampu penyeberang berwarna hijau dengan sabar dengan kantung plastik di mulut. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.
Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat "Papan informasi jam perjalanan". Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat "Papan informasi jam perjalanan" dan kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya.
Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Selasa, 26 Mei 2020

JANGAN LAKUKAN HAL INI SAAT MARAH

Marah adalah manusiawi. Setiap orang tentu pernah marah, entah kepada orang lain atau diri sendiri atau pula pada situasi. Bahkan Tuhan pun kerap menjadi sasaran kemarahan manusia. Perlu diketahui bahwa kemarahan itu mempunyai tingkatan yang berbeda-beda dari satu orang ke orang lain, tergantung juga pada obyeknya. Ada yang kecil, sedang ada pula yang besar.
Sekalipun marah itu normal, karena ia manusiawi, bukan lantas berarti setiap orang boleh bebas mengungkapkan kemarahannya. Kemarahan tidak hanya emosi yang buruk atau destruktif, melainkan sumber kekuatan yang esensial. Marah dapat memberi keberanian untuk berbicara dan mengambil sikap atau hanya untuk mengidentifikasi bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar.
Ketika dipakai secara konstruktif, kemarahan merupakan cara yang penting untuk perubahan diri pribadi. Orang yang menghindari dan menyangkal amarahnya dapat menderita sedalam orang yang melampiaskan amarahnya secara tidak efektif. Sayangnya, sedikit orang yang menggunakan kemarahan secara produktif. Sering kali orang yang marah melakukan hal yang tidak sehat dan yang seharusnya tidak dilakukan.
Jadi, boleh-boleh saja orang marah, malah dianjurkan, namun hendaklah tidak sampai merusak, baik ke dalam maupun ke luar. Berikut ini beberapa hal yang jangan dilakukan ketika kita sedang marah.
1.    Tidur
Orang marah akan mengeluarkan banyak energi. Semakin besar tingkat kemarahannya, semakin besar pula energi yang dikeluarkan. Karena itu, orang yang marah-marah akan membuat badan dan pikirannya jadi lelah. Situasi inilah yang biasa menggiring orang marah memilih tidur setelahnya. Padahal, tidur merupakan hal yang perlu dihindari saat marah. Ini karena tidur saat marah hanya akan memperkuat emosi negatif yang sedang dirasakan. Jadi, bukannya tidur nyenyak, justru tidur saat marah dapat membuat orang insomnia atau terbangun di malam hari. Akibatnya, kita terbangun di pagi hari masih dalam keadaan lelah dan mengantuk.

Senin, 25 Mei 2020

INILAH YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH BERTENGKAR DENGAN PACAR

Hidup tak selamanya indah. Ibarat gelombang laut, hidup mempunyai irama naik turun. Demikian pula relasi antar manusia, entah itu pertemanan, pacaran maupun suami-isteri, selalu ada pasang surutnya. Tak selamanya relasi manusia itu selalu mulus. Pasti sering diwarnai konflik dan perselisihan.
Banyak orang menganggap jika pertengkaran adalah bumbu-bumbu sebuah relasi. Artinya pertengkaran itu memang dibutuhkan. Namun jika diabaikan maka bisa jadi masalah dan menghancurkan sebuah relasi. Meski sebuah masalah harus segera diselesaikan, rasa gengsi seringkali muncul saat ingin menyelesaikan masalah.
Pertengkaran juga biasa terjadi saat pacaran. (Baca juga: Mewujudkan Pacaran yang Sehat). Belum pernah terjadi ada relasi pacaran yang romantis selamanya. Ketika pertengkaran terjadi saat pacaran, biasanya pasangan tersebut mengalami situasi canggung. Bisa saja situasi tidak segera membaik jika ego dan emosi masing-masing dipertahankan.
Berhadapan dengan situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan. (Baca juga: Merawat Hubungan Tetap Mesra).

Minggu, 24 Mei 2020

BELAJAR KASIH DARI MARTIN LUTHER KING JR

Bukan menjadi rahasia lagi kalau Amerika Serikat dulu pernah dilanda semangat rasialis. Pengagung-agungan ras kulit putih melahirkan diskriminasi terhadap ras lain, secara khusus orang-orang dari ras Afrika. Sekalipun mengaku beragama kristiani, namun spirit kekristenan luntur oleh kebencian rasial. Kebencian mengalahkan cinta kasih yang menjadi identitas pengikut Kristus. Yesus telah menegaskan bahwa orang yang melaksanakan kasih, yang merupakan hukum utama (Mat 22: 34 – 40), adalah murid-Nya (bdk. Yoh 13: 35).
Di tengah kekerasan rasialis pada pertengahan abad 20, muncullah seorang murid Kristus, yang tidak hanya melaksanakan kasih tetapi juga mengingatkan saudara-saudarinya untuk menyadari identitas kristiani mereka. Orang itu bernama Martin Luther King Jr. Dia ibarat pelita di tengah kegelapan kebencian dan kejahatan. Martin telah menampilkan dirinya sebagai terang dunia, sebagaimana yang pernah diminta Yesus kepada para murid-Nya (bdk. Mat 5: 14). Dengan menyadarkan orang akan identitasnya sebagai orang kristen, Martin berusaha untuk menyalakan api kasih di dalam hati mereka. Martin berupaya agar mereka juga menjadi terang dan berusaha agar terang yang ada pada mereka itu “jangan menjadi kegelapan.” (Luk 11: 35).
Martin Luther King Jr dilahirkan di Atlanta, Amerika Serikat, pada 15 Januari 1929. Dia adalah seorang pendeta dari Gereja baptis. Pada masa kekacauan rasial (tahun 1954 – 1968), Martin tampil sebagai juru bicara dan pemimpin gerakan hak sipil. Terinspirasi gerakan “perlawanan tanpa kekerasan” dari Mahatma Gandhi, Martin berusaha mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Kristus, yaitu kasih. Karena perjuangannya, Martin akhirnya dibunuh. Dia meninggal pada 4 April 1968 di Memphis.
Berikut ini adalah kutipan kotbah Martin Luther King Jr, yang disampaikan di Dexter Avenue Baptist Church, Montgomery, Alabama pada 17 November 1957. Kutipan ini diambil dari Seruan Apostolik Paus Fransiskus, Amoris Laetitia, no. 118.

Jumat, 22 Mei 2020

MENGKRITISI SURAH AN-NISA AYAT 157

Bagi umat islam, Alquran dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al-Qur'an langsung berasal dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam QS As-Sajdah: 2 dan QS Az-Zumar: 1 – 2, 41. Jadi, Allah sendiri telah menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan perkataan-Nya. Karena itu, Al-Qur'an biasa juga dikenal sebagai kalam Allah. Orang islam akan sangat menghormati Al-Qur'an. Mereka melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri adalah mahasuci. Pelecehan terhadap Al-Qur'an sama saja dengan pelecehan kepada Allah atau penyerangan terhadap keluhuran Allah. Orang yang melakukan hal itu harus dihukum berat dengan cara dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (bdk. QS Al-Maidah: 33).
Umat islam tidak hanya melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena sumbernya adalah mahasuci. Umat islam juga melihat Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran karena Allah SWT, yang telah berkata-kata di dalamnya, adalah mahabenar. Umat islam yakin akan kebenaran Al-Qur'an karena Allah sendiri telah berkata, “Al-Qur'an itu kebenaran yang meyakinkan.” (QS Al-Haqqah: 51). Jadi, apa yang tertulis dalam Alquran tidak hanya suci tetapi juga benar.
Akan tetapi, kebenaran Al-Qur'an bukannya tanpa persoalan. Ketika berhadapan dengan beberapa fakta, kebenaran Alquran seakan meragukan. Salah satu contohnya soal kematian Yesus Kristus, atau yang dalam Al-Qur'an disebut Isa Almasih. Dalam QS An-Nisa: 157 tertulis: "Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya."
Alquran mau mengatakan bahwa bukan Yesus yang mati di kayu salib, melainkan orang yang mirip dengan Dia. Allah SWT membuat orang lain serupa dengan Yesus, dan itulah yang dikira orang-orang Yahudi dan juga para pengikut Yesus sebagai Yesus benaran. Dan umat islam yakin akan hal ini. Karena Al-Qur'an adalah kebenaran yang meyakinkan, maka umat islam pun percaya bahwa yang mati di kayu salib bukan Yesus yang asli. Hal ini semakin menambah keyakinan mereka akan kepalsuan Alkitab. Memang, Al-Qur'an sendiri sudah menyatakan bahwa kitab suci orang kristen dan Yahudi sudah dipalsukan (QS Al-Maidah: 41).

Kamis, 21 Mei 2020

JANGAN BANGUN RUMAH TANGGA DI ATAS DASAR ROMANTISME

Sangat menarik menonton film Paper Year. Film ini terbilang sangat sederhana, mungkin lantaran durasi waktunya yang cukup singkat. Akan tetapi, alur cerita dan pesan yang hendak disampaikannya sangat penting bagi kaum muda yang hendak meniti hidup berumah-tangga.
Film Paper Year diawali dari dua sejoli yang baru keluar dari kantor urusan pernikahan (KUP). Mereka baru menikah. Ditampilkan situasi romantis kedua sejoli ini, mulai dari pintu keluar KUP hingga di rumah. Ada kesan bahwa romantisme inilah yang mendasari mereka berdua menikah. Hal ini terlihat pada dialog yang terjadi di rumah orangtua pihak wanita. Sang ibu mempertanyakan kesiapan ekonomi rumah tangga mereka, namun tanggapi santai saja. Romantisme menutup hati dan budi terhadap semua persoalan yang bakal dihadapi.
Padahal ekonomi juga yang kemudian menjadi salah satu persoalan kehidupan rumah tangga mereka. Dari ekonomi merambat ke masalah komunikasi, relasi dan kepercayaan hingga akhirnya muncul perselingkuhan. Persoalan demi persoalan mulai memudarkan romantisme yang ada di awal kehidupan mereka. Hingga akhirnya, perpisahanlah yang mereka ambil sebagai keputusannya.
Demikianalh gambaran singkat film Paper Year. Lebih lanjut mengenai film ini silahkan tonton di sini. Dapat dikatakan bahwa film ini hendak menasehati kita, khususnya mereka yang akan dan mau menikah:

Selasa, 19 Mei 2020

TUHAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENDERITAAN KITA

Dalam perang dunia kedua, sekitar 6 juga orang Yahudi tewas di kamp-kamp konsekrasi. Di sana mereka mengalami begitu banyak penderitaan sebelum menghadapi kematian. Setelah dimasukkan ke dalam bungker-bungker, mereka akhirnya mati dengan menghirup gas beracun yang sengaja dimasukkan ke dalam bungker tersebut. Mayat mereka kemudian dibakar. Semua rangkaian peristiwa ini disaksikan oleh sebagian orang Yahudi yang masih hidup, yang mungkin menunggu gilirannya.
Menghadapi situasi ini, tak sedikit orang bertanya dimana keberadaan Tuhan. Apakah Tuhan berpihak pada Nazi atau kepada orang Yahudi? Ada orang menilai bahwa Tuhan telah mati di kamp Auschwitz. Elie Wiesel pernah berujar, “Dia di sini – Dia digantung di sini di tiang gantungan ini.” Wiesel mengatakan itu ketika seorang bocah mati di tiang gantungan oleh tentara Nazi.
Holocaust memang menjadi horor bagi umat beriman atau bertuhan. Di sana umat beriman mempertanyakan keberadaan dan peran Tuhan. Tragedi itu menyebabkan banyak orang kehilangan imannya. Namun tak sedikit juga yang tetap percaya kepada Tuhan. Inilah pengakuan Brenner, yang diambil dari Harold Kushner, “Derita, Kutuk atau Rahmat: Manakala Kemalangan Menimpa Orang Saleh” (hlm. 104 – 105).
Selama saya meringkuk di penjara Auschwitz, tak sekali pun pernah saya mengeluh kepada Tuhan, kendati saya tahu para tahanan lain berbuat demikian. Iman kepercayaan saya tidak menjadi berkurang atau sebaliknya bertambah karena tindakan tentara Nazi atas diri kami; dan saya yakin iman saya pada Tuhan sedikit pun tidak menjadi goyah.
Tak pernah saya mengaitkan bencana yang tengah kami alami itu dengan nama Tuhan, mempersalahkan-Nya, menjadi berkurang kepercayaan saya kepada-Nya sebab Ia tidak datang memberikan pertolongan-Nya. Tuhan tidak mempunyai kewajiban untuk itu, tidak juga untuk lain-lainnya. Bahkan kita berhutang kepada-Nya atas kehidupan yang telah Ia berikan kepada kita.
Jika orang percaya bahwa Tuhan bertanggung jawab atas kematian enam juta orang karena Tuhan tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan mereka, maka ia harus membuang pikirannya itu. Kita semua berhutang kepada-Nya atas kehidupan selama beberapa atau banyak tahun yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita. Dan kita punya kewajiban untuk menyembah Dia dan melaksanakan semua yang diperintahkan-Nya kepada kita. Itulah tugas kita di dunia ini, menghamba kepada Tuhan dan melakukan semua perintah-Nya.
Diolah kembali dari Harold S. Kushner, Derita, Kutuk atau Rahmat: Manakala Kemalangan Menimpa Orang Saleh. Yogyakarta: Kanisius

Minggu, 17 Mei 2020

APAKAH YESUS MENGIZINKAN PERCERAIAN?

Dalam Gereja Katolik perkawinan dimaknai sebagai persekutuan antara seorang laki-laki dan seorang wanita seumur hidup untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta melanjutkan keturunan dan pendidikan anak. Ada dua sifat hakiki perkawinan katolik, yaitu monogami dan indissolubilitas. Monogami dipahami dengan perkawinan yang hanya terjadi pada satu pasangan saja, yakni satu pria sebagai suami dan satu perempuan sebagai istri. Sedangkan indissolubilitas dipahami sebagai tak terceraikan. Dengan kata lain, Gereja Katolik tidak mengakui adanya perceraian.
Tidak diakuinya perceraian dalam Gereja Katolik ini didasarkan pada ajaran Kitab Suci. Gereja Katolik melihat hal ini merupakan kehendak Allah. Akan tetapi, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Yesus membolehkan adanya perceraian. Pendapat ini didasarkan pada pernyataan Yesus dalam Matius 19: 9, “Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin lagi….” Frase kecuali karena zinah menunjukkan kekecualian. Dengan kata lain, perceraian diperbolehkan jika salah satu pihak, entah itu isteri maupun suami, telah melakukan perbuatan zinah.
Menjadi pertanyaan, benarkah Yesus mengizinkan orang bercerai? Jika memang benar Yesus membolehkan perceraian, artinya Yesus tidak konsisten dengan perkataan-Nya sendiri. Kalau begitu, bagaimana bisa memahami pernyataan Yesus, khususnya frase kecuali karena zinah? Setidaknya ada 3 pendekatan untuk bisa memahami hal tersebut.

Jumat, 15 Mei 2020

PESAN REFLEKSI DARI KEJADIAN PANDEMI COVID-19

QS. 109: 6 DAN FAKTANYA DALAM BULAN RAMADHAN

Umat islam, terlebih para kyai dan ulama selalu membanggakan bahwa agama islam adalah agama yang toleran. Sekalipun ada kelompok islam yang selalu menampilkan wajah radikal, dan dalam wajah radikal tersebut terlihat karakter intoleransi, tetap saja para kyai dan ulama ini bersikukuh bahwa islam adalah agama yang toleran. Agama islam selalu mengedepankan toleransi. Untuk membumbui argumen tersebut, mereka selalu menyuarakan bahasa retorika tentang islam sebagai rahmatan lil alamin.
Dasar argumen bahwa agama islam adalah agama toleran adalah wahyu Allah SWT sendiri. Umat islam yakin bahwa wahyu Allah SWT ada dalam Al-Qur’an. Dengan kata lain, Al-Qur’an merupakan perkataan Allah SWT, yang langsung dibukukan. Dasar keyakinan ini ada pada firman Allah sendiri (QS. as-Zumar: 1 – 2). Untuk mendukung karakter islam yang toleran, mereka biasanya merujuk pada surah al-Kafirun ayat 6, yang berbunyi, “Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.” Dalam wahyu ini terbersit semangat saling menghormati dan menghargai sebagai fundasi toleransi.

Dengan semangat saling menghormati dan menghargai yang ada dalam QS. al-Kafirun: 6, maka tidak akan ada gesekan di tengah masyarakat yang majemuk. Umat islam akan menghormati dan menghargai umat agama lain, karena mereka mereka sudah “final” dengan agamanya. Dapatlah dikatakan bahwa QS. al-Kafirun: 6 membuat umat islam tidak akan menggangu umat agama lain (demikian pula sebaliknya) sehingga umat agama lain, terlebih yang bestatus minoritas, dapat merasa hidup nyaman.
Akan tetapi, dalam praktek keseharian gema spirit surah al-Kafirun ini terlihat. Terlebih pada bulan suci ramadhan, dimana umat islam menjalani ibadah puasa. Gaung semangat surah al-Kafirun seakan lenyap ditelan tradisi atau juga ajaran islam lainnya. Semangat untuk saling menghormati dan menghargai tidak ada. Yang ada hanyalah semangat agar umat agama lain menghormati dan menghargai umat islam. Dalam bulan suci ramadhan ini roh surah al-Kafirun hilang sehingga umat agama lain merasa tak nyaman. Berikut ini kita ambil beberapa contoh.

Kamis, 14 Mei 2020

IKAN BELANAK

Suatu pagi di Pasar Ikan Dabo. Seorang bapak tua etnis China masuk dan melihat-lihat ikan yang ada di meja jual. Masing-masing pedagang menyambutnya dengan menawarkan ikan dagangannya. Mereka menyebut nama ikan dan ada juga yang menambahkan harganya.
Pedagang : Ikan belanak, ikan belanak. Masih segar. Mari kong, dibeli ikan belanaknya.
Akong itu berhenti sambil melihat-lihat ikan yang ditawari.
Pedagang : Masih segar kong ikan belanaknya. Murah.
Akong     : Semua ini ikan belanak ya?
Pedagang : Betul kong. Ikan belanak.
Akong itu kembali mengamati ikan-ikan yang ada di meja jualan. Sesekali ia membalik-balikkan ikan itu.
Akong     : Haiya, lu bilang semua ini ikan belanak. Tapi oe tak lihat lah anaknya. Bunting aja tidak, gimana lu bilang ikan belanak.
Pedagang : Ini ikan belanak kong, bukan ikan beranak.
Ujung Beting, 6 Maret 2020
by: adrian

Rabu, 13 Mei 2020

INILAH CIRI TEMAN YANG “BOSSY”


Manusia adalah makhluk sosial. Kesosialannya membuat setiap orang hidup berdampingan dengan orang lain. Dari akar katanya, sosial berarti teman. Karena itulah, sebagai makhluk sosial, setiap manusia selalu menjalin pertemanan dengan orang lain.
Akan tetapi tidak semua pertemanan itu sehat. Penulis Kitab Amsal pernah berkata, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.” (Ams 18: 24). Dalam hubungan pertemanan yang sehat, satu pihak akan mencoba untuk menghormati dan membantu yang lain. Sementara dalam persahabatan yang tidak sehat, teman mungkin justru akan bersikap seolah-olah sebagai atasan atau menggertak di setiap kesempatan.
Teman yang tidak sehat ini suka mengendalikan dan menuntut demi kepentingan dirinya. Berikut ini beberapa ciri yang akan memberi kita petunjuk perihal teman kita.
1.  Mereka memutuskan apa yang terjadi

Selasa, 12 Mei 2020

PAUS FRANSISKUS: JANGAN PERNAH PUTUS ASA, TAPI PERCAYA KEPADA YESUS


Dalam sambutan doa Regina Ceali (Ratu Surga) secara live streaming dari Perpustakaan Apostolik Vatikan, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk tidak pernah putus asa, tetapi percaya kepada Yesus karena tahu bahwa Dia selalu berada di pihak kita dan ada tempat yang menunggu kita di surga. Paus Fransiskus memusatkan katekese pada Injil hari Minggu, 10 Mei 2020 (Yoh 14: 1 – 12). Dalam Injil itu kita mendengar awal dan apa yang disebut sebagai ‘wacana perpisahan’ Yesus, ketika, pada akhir perjamuan terakhir dan sebelum dimulainya kisah sengsara, Yesus meyakinkan para murid dengan mengatakan, “Jangan biarkan hatimu gelisah.”
Paus Fransiskus menjelaskan bahwa Tuhan menunjukkan dua obat. Pertama, adalah “Percayalah kepada-Ku.” Tampaknya itu saran yang agak teoretis dan abstrak. Sebaliknya, Yesus ingin mengatakan kepada kita sesuatu yang tepat. “Dia tahu, dalam hidup, kecemasan dan kesedihan lahir dari sensasi ketidak-mampuan mengatasinya, dan merasa sendirian,” jelas Paus Fransiskus. Kita tidak bisa mengatasi penderitaan ini sendirian bila satu kesulitan ditambahkan ke kesulitan lainnya. Karena itu, Yesus meminta kita memiliki iman kepada-Nya, dan tahu bahwa Dia selalu berada di pihak kita serta percayakan diri kita kepada-Nya.
Obat kedua untuk hati yang bermasalah, kata Paus Fransiskus, diungkapkan dalam kata-kata Yesus, “Rumah Bapa-Ku memiliki banyak tempat tinggal ... Aku pergi ke situ untuk menyiapkan tempat bagimu.” Itulah yang dilakukan Yesus bagi kita. Dia menyediakan tempat di surga bagi kita. Dia mementingkan kemanusiaan kita di atas diri-Nya (...) ke surga, di situ ada tempat yang disediakan untuk semua orang. Kita hidup bukan tanpa maksud dan tujuan. Kita ditunggu, kita sangat berharga.

Senin, 11 Mei 2020

PERTOLONGAN PERTAMA PADA ANAK YANG KENA DIARE

Diare merupakan salah satu penyakit yang terkait dengan gangguan pencernaan. Ia bisa mennyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebab diare beragam, bisa rotavirus hingga pemberian antibiotik yang berlebihan.
Salah satu indikasi diare adalah ketika frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja cair. Jika hal ini menyerang anak kita, tentulah kondisi ini akan membuat kebanyakan orangtua panik. Pertolongan apa yang sebaiknya orangtua lakukan?
“Tatalaksana diare tanpa dehidrasi, anak diberi makan, jangan stop makan. Sedikit-sedikit tapi sering, setiap dua jam. Makanan tidak boleh yang berlemak, bersantan,” jelas dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi hepatologi anak di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Frieda Handayani Kawanto dalam diskusi media di Jakarta.
Anda bisa memberi anak asupan zink untuk menguatkan saluran cerna dan menurunkan resikonya kembali terkena diare hingga tiga bulan mendatang, demikian papar Frieda. “(Asupan) zink 10 hari untuk diare akut dan kronik, lalu oralit,” ujar dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Gastroentrologi, Hepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia (PGHNAI) itu.

Minggu, 10 Mei 2020

PAUS FRANSISKUS: MARI KITA DEKAT SECARA ROHANI DENGAN MEREKA YANG SAKIT

Paus Fransiskus mengakhiri angelus saat hari Minggu Palma dengan menyapa umat beriman yang ikut melalui sarana komunikasi sosial. Secara khusus Paus Fransiskus berkata, “Pikiran saya tertuju pada orang-orang muda di seluruh dunia,” yang menjalani Hari Orang Muda Sedunia Keuskupan hari ini, 5 April, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seharusnya pada hari ini berlangsung penyerahan salib dari orang-orang muda Panama, tempat Hari Orang Muda Sedunia terakhir berlangsung tahun 2019, kepada orang-orang muda dari Lisbon, tempat Hari Orang Muda Sedunia berikutnya (tahun 2022).
Langkah sangat signifikan ini ditunda dan akan dilakukan Minggu Kristus Raja, 22 November 2020. “Sambil menunggu saat itu, saya mendorong kalian, orang-orang muda untuk memperkuat dan bersaksi tentang harapan, kemurahan hati, solidaritas yang kita semua perlukan di saat yang sulit ini,” himbau Paus Fransiskus.
Tanggal 6 April Paus Fransiskus lihat sebagai Hari Olahraga Internasional untuk Pembangunan dan Perdamaian PBB. Dalam periode ini banyak acara olahraga telah ditangguhkan. Meskipun demikian kita bisa melihat munculnya buah-buah terbaik dari olahraga, yakni “daya tahan, semangat tim, persaudaraan. Mari kita sekali lagi meluncurkan olahraga untuk perdamaian dan pembangunan,” ajak Paus Fransiskus.

Jumat, 08 Mei 2020

INILAH KARAKTER PARA JIHADIS


Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika bercerita bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk islam. Dia menikahi seorang muslimah yang belum pernah ia temui sebelumnya dalam sebuah pernikahan. Sekarang mereka telah memiliki seorang bayi. Putra ibu itu ingin pergi ke Afganistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara Amerika dan mati sebagai martir. Ibu itu juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya putranya berkata padanya bahwa setelah islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.
***
Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara laki-lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orangtua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarga karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afgan yang dianggap berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah.
***
Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh.” Pengacara Ayed mengatakan bahwa pembunuhan itu karena “perbedaan agama”.
***

Kamis, 07 Mei 2020

TIGA RAJA NYASAR

Setelah misa Rabu Abu, saya menghampiri bendahara paroki dan menyerahkan beberapa amplop dari stasi Cempa. Salah satu amplop adalah uang hasil aksi tiga raja, yang dilakukan pada awal Januari lalu. Melihat amplop itu, bendahara paroki langsung berkomentar.
BP   : Koq baru sekarang diserahkan?
Saya : Emang kenapa?
BP   : Aksi tiga raja kan tanggal 5 Januari lalu. Ini sudah 26 Februari. Lama kali baru diserahkan.
Saya : Itulah, karena tiga rajanya disuruh mencari jalan lain, akhirnya mereka nyasar
Dabo, 28 Februari 2020
by: adrian

Rabu, 06 Mei 2020

SMS DARI MAMA


Hari ini, 6 Mei 2020, tepat pukul 10:59:56, sebuah pesan singkat (SMS) masuk di handphone-ku. Terbaca di layar “my mother”. Segera kubuka. Sebuah renungan mendalam dari mamaku. Inilah yang ditulisnya:

Kujalani hidup ini, banyak liku-liku. Kucoba, kurenungkan mengapakah harus terjadi begini?

Hari berlalu, bulan berlalu. Hati bertanya sampai kapankah ini berlalu?

Saya berpikir kembali hidup adalah sebuah perjuangan, maka hadapilah dengan tenang.

Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah.

Kadangkala  mama berpikir dengan tersenyum, betapa besar kuasa Allah dan cinta kasih-Nya tak berkesudahan; membuat hati ini tenang kembali.

Di saat suasana seperti ini, mama mendapat perlindungan dan pelayanan yang baik. Sungguh luar biasa.

Tak disangka ini memang benar-benar campur tangan Tuhan di dalam hidup saya. Ini benar-benar tak terlupakan dalam hidup mama.

Hidup itu adalah sebuah cinta, maka nikmatilah.

Nak, inilah yang harus selalu kita perjuangkan di dalam hidup ini. Maka itu, bersyukurlah selalu pada Tuhan; mohon berkat dan perlindungan-Nya.

Tuhan selalu bersama kita. Amin.
Dabo Singkep, 6 Mei 2020

Selasa, 05 Mei 2020

MEJA KERJA BERANTAKAN BISA MEMICU STRESS

Staples pernah melakukan survei terhadap 2.000 pekerja di Inggris. Survei tersebut hendak mengetahui kaitan antara kondisi ruang kerja (meja kerja) dengan timbulnya stress. Asumsi dasar survei ini adalah bahwa  kondisi psikis manusia dapat juga ditentukan oleh faktor eksternal. Dari penelitian yang dilakukan Staples itu terungkap bahwa hampir setengah dari seluruh jumlah pekerja di Inggris memiliki meja kerja yang berantakan. Sepertiganya memiliki meja kerja berisi makanan yang sudah setengah habis, sampah bungkusan makanan dan botol, serta hampir setengahnya meninggalkan cangkir dan piring kotor di meja kerja. Bahkan 1 dari 20 pekerja meninggalkan piring kotornya di meja selama 3 hari atau lebih. Hal ini memicu timbulnya masalah dengan rekan kerja, peringatan dari atasan, bahkan meningkatkan risiko stres.
Survei yang dibuat Staples ini mungkin hanya menyentuh ruang kerja yang berpendingin. Bisa dibayangkan bila survei juga menyentuh para pekerja yang bekerja di ruang yang tak memiliki alat pendingin ruangan. Sampah yang menumpuk bisa dalam wujud puntung rokok.
Staples memberikan gambaran tentang keadaan tempat kerja para responden. Rata-rata 19 lembar kertas tidak terpakai tergeletak di meja pekerja Inggris. Empatpuluh delapan persen pekerja bahkan kesulitan menemukan dokumen penting akibat mejanya tidak terorganisir dengan baik. Sementara 10 persen pekerja Inggris mengakui terakhir mereka merapikan meja kerja adalah sekitar 6 bulan yang lalu.
Meja kerja yang berantakan sebenarnya tidak luput dari perhatian atasan. Seperempat dari responden mengaku pernah menerima peringatan dari atasannya, bahkan 1 dari 10 pekerja menerima peringatan secara resmi.

Senin, 04 Mei 2020

MEMAHAMI PERSOALAN DEPRESI

Depresi merupakan salah satu jenis gangguan mental. Setiap orang berpeluang mengalaminya. Banyak dari kita kebingungan untuk membedakan antara depresi, stress dan kesedihan. Belum lagi membedakan beberapa jenis dari depresi, misalnya unipolar depression, biological depression, manic depression, seasonal affective disorder, dysthymia, dan lainnya. Ada begitu banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan tentang depresi. Sekarang saatnya kita mengetahui apa itu depresi, dengan tujuan memudahkan seseorang atau diri anda ketika mengalami depresi.
Umumnya depresi dipahami sebagai gangguan mood, yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Orang yang mengalami depresi akan merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan, yang disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi sehingga mudah lelah dan berkurangnya aktivitas.
Apa yang menjadi penyebab munculnya depresi pada seseorang? Setidaknya ada 3 faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Ketiga faktor itu adalah: faktor biologi, faktor genetik dan faktor psiko sosial.
Faktor Biologi
Dalam penelitian bio-psikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.
Faktor Genetik
Data genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan gangguan mood adalah genetik. Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50%, sedangkan dizigot 10 – 25%.

Minggu, 03 Mei 2020

KENAPA MISA MINGGU SABTU SORE


Misa hari Minggu diadakan pada Sabtu sore bukanlah suatu hal yang baru bagi umat katolik. Di banyak tempat hal tersebut sudah terjadi puluhan tahun sebelumnya. Di Gereja Katolik Dabo Singkep juga demikian. Setidaknya 2 kali dalam sebulan perayaan ekaristi hari Minggu diadakan pada Sabtu sore. Namun sayangnya, masih ada umat yang mempertanyakan keabsahan dan hal lainnya. Berikut ini adalah penjelasannya.
Mengenal Medan Pastoral
Sebelum mengurai medan pastoral, ada beberapa kata kunci yang harus dipahami dan disadari. Kata-kata kunci itu adalah:
1.    Paroki subsidi. Sejak menjadi quasi paroki, Paroki Ujung Beting merupakan paroki subsidi. Hal ini disebabkan karena sumber pendapatan dari dalam sendiri tidak memadai. Masih banyak biaya pastoral disubsidi dari keuskupan.
2.    Paroki kepulauan. Karena kepulauan, maka transportasi utama adalah kapal. Sekarang paroki tidak punya kapal sendiri. Jadi, sepenuhnya bergantung pada angkutan umum.
3.    Pelayanan efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi ini berguna dalam banyak hal seperti keuangan, tenaga, dll
Selain 3 kata kunci di atas, perlu juga disadari bahwa satu pembeda Gereja Katolik dari protestan adalah ketaatan pada Magisterium. Menjalani ketentuan magisterium bukan dilandasi prinsip suka-tidak suka, tetapi ketaatan, dan dalam ketaatan itu ada sikap berserah.
Di seluruh Kepulauan Lingga umat katolik tersebar di banyak pulau. Setidaknya ada 11 gereja, yaitu Ujung Beting, Air Kelat, Pancur, Senayang, Mensanak, Pulau Senang, Limas, Pulau Manik, Pulun, Cempa dan Dabo. Selain tempat-tempat itu, masih ada beberapa tempat lain yang ada umat katolik, tapi tak ada gerejanya. Harus disadari, setiap umat memiliki hak yang sama dalam pelayanan ekaristi hari Minggu. Gereja mengajarkan bahwa ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup kristiani (LG 11, KGK 1324). Soal jumlah menjadi relatif, mengingat 3 kata kunci di atas.