Besok (22 Juli) Bunda Gereja mengajak kita untuk memperingati salah satu
orang kudusnya, yaitu Santa Maria Magdalena. Dia adalah salah satu
tokoh dalam Kitab Suci. Salah satu perannya yang menonjol adalah saksi pertama
atas kebangkitan Yesus Kristus (Yoh 20: 1 –18).
Tentulah sebagian besar umat sudah mengetahui tentang dirinya. Akan tetapi,
apakah umat juga tahu berbagai persoalan yang muncul dari nama Maria Magdalena
ini? Untuk melihat hal ini, kami akan menguraikan permasalahan seputar Maria
Magdalena.
Siapa Maria Magdalena Itu?
Maria Magdalena adalah tokoh yang ada dalam Kitab Suci Perjanjian Baru,
khususnya Injil. Akan tetapi, identitas Maria Magdalena ini sudah menimbulkan
perdebatan yang berlangsung sejak masa Gereja Perdana. Dalam Injil ada tiga
tokoh yang mengacu kepada Maria Magdalena: seorang pengikut/pelayan Kristus (Yoh 20: 11 – 18); wanita berdosa yang tidak
disebutkan namanya (Luk 7: 36 – 50); dan Maria dari Betania, saudari
Marta dan Lazarus (Luk 10: 38 – 42).
Gereja Katolik Barat, sejak Paus Gregorius Agung, mengidentifikasi ketiga
tokoh itu sebagai Maria Magdalena. Tetapi Gereja Katolik Timur melihat Maria
Magdalena berbeda dengan Maria Betania; karena itu pestanya pun berbeda.
Kita, sebagai bagian dari Gereja Katolik Barat, mengikuti pendapat Bapa Gereja kita tadi. Bagi kita, Maria Magdalena adalah juga Maria dari Betania, saudari Marta dan Lazarus; dan wanita, yang masuk ke rumah Simon orang Farisi dan mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan mengeringkannya dengan rambutnya. Dia juga yang diidentifikasikan sebagai “yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.” (Luk 8: 1 – 3). [lebih lanjut tentang penjelasan ini silahkan klik di sini]