Pesan
dan kesaksian para uskup martir Rumania adalah sebuah pengingat bahwa
orang-orang kristen dipanggil untuk berdiri teguh melawan ideologi yang
berupaya melumpuhkan dan menekan tradisi budaya dan agama mereka, demikian pernyataan
Paus Fransiskus. Pernyataan itu disampaikan dalam lawatannya ke Rumania. Pada akhir
kunjungannya ke Rumania, Paus Fransiskus merayakan liturgi pada 2 Juni dimana
tujuh uskup katolik ritus Timur, yang meninggal dalam kampanye anti-agama yang
dilakukan oleh rezim komunis di Rumania, dibeatifikasi.
“Para
gembala ini, parta martir untuk iman, dan menyerahkan kepada orang-orang
Rumania dengan warisan berharga yang bisa kita simpulkan dalam dua kata:
kebebasan dan belarasa,” kata Paus Fransiskus. Menurut Vatikan, sekitar 60.00
orang memenuhi Lapangan Kebebasan Blaj, sementara sekitar 20.00 orang mengikuti
liturgi di layar lebar yang dipasang di sejumlah lapangan di sekitar kota itu.
Bagi
umat katolik ritus Timur di Rumania, lapangan yang terletak di tanah Seminari
Teologi Katolik Yunani Blaj itu merupakan simbol kebanggaan dan kesedihan
negara itu. Selama peringatan 100 tahun revolusi nasionalis Rumania di lapangan
itu, otoritas komunis sebelumnya membubarkan Gereja Katolik Rumania ritus
Timur.
Salah
satu uskup yang baru dibeatifikasi, Uskup Ioan Suciu, administrator apostolik
Fagaras dan Alba Iulia, menolak untuk tampil di acara itu, yang dianggap oleh
umatnya sebagai tanda bahwa mereka dipanggil untuk tetap tabah dalam iman
mereka dan mengikuti jalan penganiayaan dan kemartiran.