Rabu, 12 Juni 2019

MEMBACA BUKU “SANG PUTERA DAN SANG BULAN”

Pertama kali membaca judul buku ini, tentulah sebagian besar orang akan diliputi kebingungan. Orang akan bertanya-tanya berbicara tentang apa buku ini. Akan tetapi, setelah membaca daftar isinya, orang langsung mendapat sedikit pemahaman bahwa buku ini mau membicarakan tentang agama Kristen dan Islam. Frase “Sang Putera” merujuk pada agama Kristen, sedangkan “Sang Bulan” merujuk kepada agama Islam.
Setelah membaca buku ini, pembaca akan mendapatkan wawasan pengetahuan tambahan tentang kedua agama ini. Buku ini bisa menjadi dialog perbandingan agama. Karena itu, buku ini sangat bagus untuk dibaca bagi umat kedua agama, karena darinya akan didapat titik temu untuk menjalin komunikasi dan toleransi.
Buku Sang Putera dan Sang Bulan ini dibagi ke dalam 16 bab, ditambah dengan 3 pasal tak berkesudahan, yaitu The Davinci Code, The Gospel of Judas dan The Jesus Tomb. Pada bab pertama penulis memaparkan kesamaan beberapa tema yang terdapat dalam Alquran dan Alkitab. Ini semacam pintu masuk komunikasi kedua agama ini. Dari bab 2 hingga bab 9 penulis lebih banyak mengulas soal kekristenan, dari kitab sucinya hingga ajaran teologinya. Sedangkan pada bab 10 penulis menampilkan ulasan ilmu pengetahuan terkait dengan konsep-konsep agama. Ini bukan hanya diterapkan kepada agama Kristen saja, tetapi juga agama Islam. Dari bab 11 hingga bab 15 penulis mengulas lebih banyak soal agama Islam. Penulis mengawali dengan kekagumannya pada Islam. Pada bab 16 penulis menampilkan konflik kedua agama ini.
Berhubung buku ini ditulis dengan bahasa asing, maka wajar dalam terjemahannya terkadang menemukan kesulitan. Hal inilah yang menggangu pembaca dalam menikmati bacaannya ini. Namun semua itu sama sekali tidak mengurangi nilai dan tujuan buku ini. Buku ini tetap menampilkan wawasan dari perspektif baru tentang Islam dan Kristen.
Buku setebal 190 halaman, yang dilengkapi data-data historis, tidak diketahui siapa penulisnya. Untuk dapat membaca (atau juga men-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!
by: adrian

HABIS DENDAM, TERBITLAH MAAF


Blog budak-bangka enam tahun lalu, persisnya pada 12 Juni 2013, menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Dendam dan Memaafkan.” Tulisan tersebut merupakan kutipan dari situs hidup katolik, bagian konsultasi. Karena itulah, tulisan tersebut berangkat dari keluhan dan sekaligus permohonan dari seseorang.
Tak bisa dipungkiri, setiap orang pasti memiliki rasa dendam dalam sanubarinya. Namun sayang banyak orang tak menyadari betapa hal itu dapat merusak diri dan hidupnya. Tulisan 6 tahun lalu itu mencoba mengulas persoalan amarah dan dendam dari sudut psikologi dan berakhir pada tindakan memaafkan. Semuanya diulas dari sudut pandang ilmu psikologi.
Karena itu, tulisan tersebut sungguh berguna bagi pembaca mana pun. Sangat disayangkan jika dilewatkan atau diabaikan. Untuk dapat membaca tulisan tersebut, silahkan klik di sini. Selamat membaca!!!