Renungan Hari Minggu
Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I Yeh 33: 7 – 9; Bac II Rom 13: 8 – 10;
Injil Mat 18: 15 – 20;
Tema sabda Tuhan hari ini adalah kasih. Tema kasih ini
diungkapkan dalam bacaan pertama lewat memperingati orang jahat untuk kembali
ke jalan yang benar. Melalui kitabnya, Nabi Yehezkiel diangkat Tuhan menjadi
penjaga bagi kaum Israel. Yehezkiel diminta oleh Tuhan untuk senantiasa
mengajak orang bertobat dari kesalahannya agar ia tidak mati dalam dosanya.
Dengan kata lain, Allah ingin menyelamatkan umat-Nya melalui Yehezkiel. Allah
mau supaya umat tidak mati dalam kebinasaan, melainkan selamat. Penyelamatan
ini merupakan ungkapan kasih Allah kepada umat-Nya.
Apa yang dinyatakan Allah melalui Nabi Yehezkiel, kembali
ditegaskan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Dalam Injil Matius, Tuhan Yesus
mengajak para murid-Nya untuk menyelamatkan orang berdosa dengan menegor
mereka. Menegor, memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga mengkritik,
merupakan suatu tindakan penyelamatan agar orang yang ditegor sadar akan
kesalahannya dan bersedia kembali ke jalan yang benar. Tuhan Yesus mengajak
pendengar-Nya untuk menegor, memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga
mengkritik, dalam suasana kasih, bukan suasana kebencian. Dasar kasih
adalah penyelamatan.
Dalam bacaan kedua, tema kasih ini mendapat tekanan khusus.
Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, kembali mengulangi apa yang
pernah diajarkan Sang Guru, Tuhan Yesus. Paulus mengajak umat untuk hidup dalam
kasih, karena kasih memenuhi hukum Taurat. Paulus mempertentangkan semangat
kasih ini dengan dendam dan kebencian. Paulus mengistilahkan dengan utang.
Jadi, permintaan untuk tidak berutang berarti ajakan untuk tidak menyimpan
dendam. Perasaan dendam muncul dari kebencian. Hal inilah yang hendak
disingkirkan dengan menumbuhkan semangat kasih.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa
Allah itu adalah kasih. Karena kasih-Nya, Allah ingin supaya manusia selamat.
Sekalipun manusia lemah dan sering jatuh ke dalam dosa, Allah tetap ingin
manusia selamat. Karena itu, Allah membutuhkan sesama manusia untuk saling
menyelamatkan. Ada banyak tindakan penyelamatan itu. Salah satunya adalah menegor,
memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga mengkritik, yang dilakukan
dalam suasana kasih. Tuhan menghendaki kita untuk menyelamatkan sesama kita
yang jatuh ke dalam kesalahan agar ia bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar