Senin, 24 Agustus 2015

Refleksi Singkat tentang Handphone

HP: SELAMAT TINGGAL YANG DEKAT
Handphone merupakan salah satu alat telekomunikasi, seperti telepon. Telekomunikasi diambil dari kata tele yang berarti jauh, dan komunikasi yang berarti berbicara atau pembicaraan. Jadi, telekomunikasi berarti pembicaraan jarak jauh. Ani yang berada di Sabang dapat berbicara atau ngobrol dengan Anu di Merauke dengan menggunakan handphone. Mereka melakukan telekomunikasi.
Kemajuan teknologi telekomunikasi ini membuat manusia hidup tak berjarak lagi. Orang, kapan dan dimana saja, dapat berkomunikasi dengan siapa saja nun jauh di sana. Jarak tidak lagi menjadi penghalang. Kalau mau ngobrol tinggal tekan nomor yang dituju.
Handphone memang membuat yang jauh itu menjadi dekat. Tapi tanpa disadari bahwa handphone juga membuat yang dekat menjadi jauh. Tayangan film di atas melukiskan hal itu.

Renungan Pesta St. Bartolomeus

Renungan Pesta St. Bartolomeus
Bac I  Why 21: 9 – 14; Injil                 Yoh 1: 45 – 51;

Hari ini Gereja Universal mengajak kita merayakan pesta Santo Bartolomeus, atau yang dikenal juga dengan nama Natanael. Bartolomeus merupakan salah satu dari kedua belas rasul Tuhan Yesus. Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Wahyu, sama sekali tidak ada kaitan langsung dengan orang kudus ini. Ia mengisahkan penglihatan Yohanes tentang kota yang kudus. Kota kudus itu mengacu kepada Gereja Kristus. Dalam penglihatan Yohanes itu, dapatlah diartikan bahwa Gereja Kristus didasarkan pada kedua belas rasul Anak Domba, yang adalah Yesus Kristus. Karena Bartolomeus adalah rasul, maka dia termasuk salah satu dasar Gereja Kristus itu.
Injil hari ini secara khusus mengisahkan tentang panggilan Natanael, yang adalah Bartolomeus. Tampak jelas bahwa Bartolomeus adalah seorang terpelajar. Keterpelajarannya membuat ia tampil kritis. Hal ini dapat dilihat dari keraguan Natanael akan Tuhan Yesus, yang oleh Filipus disebut sebagai orang “yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi” (ay. 45). Namun akhirnya ia percaya dan siap memberikan dirinya untuk Kristus. Karena itulah, Tuhan Yesus “meramalkan” apa yang akan terjadi pada dirinya.
Hari ini Tuhan melalui sabda-Nya, kembali mengingatkan kita bahwa para rasul adalah dasar dari Gereja Kristus. Mereka bukan cuma sebagai penjaga iman, melainkan penjamin kebenaran iman. Dengan merayakan pesta Santo Bartolomeus ini, kita diajak untuk menghormati dia dan rasul lainnya dengan semakin mencintai Gereja-Nya, dan bersedia memberi diri untuk perkembangan Gereja Kristus. Menjadi persoalan kita adalah apakah kita bersedia?***
by: adrian