Jumat, 22 Mei 2020

MENGKRITISI SURAH AN-NISA AYAT 157

Bagi umat islam, Alquran dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al-Qur'an langsung berasal dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam QS As-Sajdah: 2 dan QS Az-Zumar: 1 – 2, 41. Jadi, Allah sendiri telah menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan perkataan-Nya. Karena itu, Al-Qur'an biasa juga dikenal sebagai kalam Allah. Orang islam akan sangat menghormati Al-Qur'an. Mereka melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri adalah mahasuci. Pelecehan terhadap Al-Qur'an sama saja dengan pelecehan kepada Allah atau penyerangan terhadap keluhuran Allah. Orang yang melakukan hal itu harus dihukum berat dengan cara dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (bdk. QS Al-Maidah: 33).
Umat islam tidak hanya melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena sumbernya adalah mahasuci. Umat islam juga melihat Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran karena Allah SWT, yang telah berkata-kata di dalamnya, adalah mahabenar. Umat islam yakin akan kebenaran Al-Qur'an karena Allah sendiri telah berkata, “Al-Qur'an itu kebenaran yang meyakinkan.” (QS Al-Haqqah: 51). Jadi, apa yang tertulis dalam Alquran tidak hanya suci tetapi juga benar.
Akan tetapi, kebenaran Al-Qur'an bukannya tanpa persoalan. Ketika berhadapan dengan beberapa fakta, kebenaran Alquran seakan meragukan. Salah satu contohnya soal kematian Yesus Kristus, atau yang dalam Al-Qur'an disebut Isa Almasih. Dalam QS An-Nisa: 157 tertulis: "Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya."
Alquran mau mengatakan bahwa bukan Yesus yang mati di kayu salib, melainkan orang yang mirip dengan Dia. Allah SWT membuat orang lain serupa dengan Yesus, dan itulah yang dikira orang-orang Yahudi dan juga para pengikut Yesus sebagai Yesus benaran. Dan umat islam yakin akan hal ini. Karena Al-Qur'an adalah kebenaran yang meyakinkan, maka umat islam pun percaya bahwa yang mati di kayu salib bukan Yesus yang asli. Hal ini semakin menambah keyakinan mereka akan kepalsuan Alkitab. Memang, Al-Qur'an sendiri sudah menyatakan bahwa kitab suci orang kristen dan Yahudi sudah dipalsukan (QS Al-Maidah: 41).